Garin Nugroho di konferensi pers FFI 2023 pada Rabu (02/11/2023). (IDN Times/Ines Suseno)
Sistem penjurian di FFI 2023 diketuai oleh Garin Nugroho. Menurutnya, sistem penjurian di FFI menganut dua sistem dunia yang digunakan dalam festival film dunia, seperti di Amerika dan Eropa. Dua sistem itu adalah voting yang dilakukan oleh anggota akademi peraih penghargaan sebelumnya (Amerika) dan penjurian (Eropa).
Nantinya, para anggota akademi piala citra akan memberikan voting untuk film-film mana saja yang akan masuk dalam nominasi. Lalu, di jenjang berikutnya, para dewan juri akan melakukan penjurian.
Indikator penilaiannya pun sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan, serta elemen-elemen yang harus ada dalam sebuah film. Lebih lanjut, Reza Rahadian juga menjelaskan, bahwa jumlah penonton tak mempengaruhi sebuah film masuk nominasi atau tidak, atau mendapatkan penghargaan atau tidak.
"Secara tegas saya jawab tidak. Jumlah penonton itu tidak menjamin, apakah film itu menjamin masuk dalam nominasi atau tidak. Sebab, anggota akademi citra yang menentukan seluruh jajaran peraih nominasi, berdasarkan background tiap-tiap anggota akademi," jelas Reza Rahadian.
Hal lain yang juga jadi pertanyaan adalah mengenai beberapa film yang masuk dalam nominasi Pilihan Penonton di FFI 2023. Namun, ada film yang ternyata belum tayang di bioskop-bioskop Tanah Air. Lantas, bagaimana itu bisa terjadi? Toh voting-nya berdasarkan partisipasi masyarakat.
Reza Rahadian pun kembali menjelaskan, jika itu bisa saja terjadi. Sebab, dalam persyaratan untuk mendaftarkan film agar masuk seleksi nominasi FFI 2023 adalah, apabila film tersebut sudah masuk dalam salah satu seleksi tertentu film internasional.
"Ada beberapa persyaratan yang dianggap memenuhi syarat untuk film tersebut (yang belum tayang) bisa ikut (seleksi nominasi FFI 2023)," tutup Reza Rahadian.
FFI 2023 akan digelar pada 14 November 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Selain itu, perhelatan akbar ini juga bisa disaksikan tak hanya melalui TV, tapi juga secara streaming lewat kanal YouTube Festival Film Indonesia, KEMENDIKBUD RI, dan Budaya Saya.