www.instagram.com/hendrasansan
Thailand Masters belum berumur banyak. Malah, bila diibaratkan manusia, Thailand Masters masih balita alias bawah lima tahun. Turnamen ini kali pertama digelar pada 2016 silam. Artinya, untuk edisi tahun ini merupakan penyelenggaraan keempat kali.
Dari tahun ke tahun, hadiah turnamen bertambah besar. Bila di awal penyelenggaraan, Thailand Masters berhadiah 120 ribu dolar, kini naik menjadi 150 ribu dolar seperti dikutip dari bwf.tournamentsoftware.com.
Hanya saja, meski hadiahnya naik, gengsi turnamen cenderung menurun. Itu terlihat dari peserta yang tampil. Di awal turnamen tahun 2016, pesertanya merupakan pemain-pemain top dunia. Itu terlihat dari para juaranya. Diantaranya juara dunia 2013, Ratchanok Intanon di tunggal putri, lalu juara dunia 2014, 2015 dan peraih medali emas ganda putri Olimpiade 2012, Tian Qiang/Zhao Yunlei dan Zheng, pasangan juara dunia 2013 dan 2015 Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra, juga Siwei/Chen Qingchen di ganda campuran seperti dikutip dari bwfbadminton.com.
Namun kini, pesertanya lebih banyak dominasi pemain-pemain muda. Termasuk Indonesia yang mengirimkan cukup banyak pemain muda di Thailand Masters 2019. Penyebabnya, pemain-pemain top memilih tampil di Malaysia Masters 2019 yang digelar pekan depan.