Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Film Animasi Eropa Jebolan Annecy di KlikFilm, Premisnya Genius!

adegan dalam film Flow. (dok. Dream Well Studio/Flow)
adegan dalam film Flow. (dok. Dream Well Studio/Flow)

Dunia animasi tak hanya didominasi oleh produksi Hollywood, tetapi juga karya-karya luar biasa dari Eropa yang semakin mendapat perhatian. Hal ini terbukti dalam penghargaan Annecy International Animation Film Festival, yang dikenal sebagai ajang paling bergengsi di dunia animasi. Setiap tahunnya, festival ini menampilkan animasi-animasi Eropa berkualitas yang menawarkan cerita unik dan visual menawan.

Salah satu film animasi Eropa yang mencuri perhatian tahun ini di Annecy adalah Flow (2024) karya sutradara Latvia, Gints Zilbalodis. Film animasi ini bercerita tentang seekor kucing yang berusaha bertahan hidup di dunia pasca banjir bersama hewan-hewan lain dalam sebuah petualangan yang penuh tantangan. Rencananya, Flow akan tayang di bioskop Indonesia pada 8 November 2024 dan akan bisa dinikmati di KlikFilm dalam waktu dekat.

Jika kamu sudah menonton Flow dan masih penasaran dengan keajaiban animasi Eropa lainnya, di bawah ini tujuh rekomendasi film animasi Eropa jebolan Annecy yang juga bisa ditonton di KlikFilm. Setiap film dilengkapi dengan rating umur dan durasi, sehingga memudahkanmu untuk memilih tontonan yang sesuai.

1. Checkered Ninja (2018)

adegan dalam film Checkered Ninja. (dok. A. Film/Checkered Ninja)
adegan dalam film Checkered Ninja. (dok. A. Film/Checkered Ninja)

Rating: 13 tahun ke atas

Durasi: 79 menit

Checkered Ninja adalah film animasi Denmark yang cukup unik dan mungkin akan mengejutkanmu. Bagaimana tidak, film ini terlihat seperti film anak-anak yang hangat tentang boneka ninja. Namun, di balik itu, Checkered Ninja memiliki sisi gelap yang menggelitik.

Ceritanya berawal dari sebuah pabrik boneka di Thailand, di mana anak-anak bekerja keras membuat boneka ninja. Ketika seorang anak laki-laki secara tak sengaja menggunakan kain kotak-kotak milik seorang pengusaha untuk membuat boneka, dia dibunuh. Saat itu, petir menyambar boneka ninja kotak-kotak tersebut dan memberinya kehidupan untuk misi balas dendam.

2. Calamity, a Childhood of Martha Jane Cannary (2020)

adegan dalam film Calamity, a Childhood of Martha Jane Cannary. (dok. Maybe Movies/Calamity, a Childhood of Martha Jane Cannary)
adegan dalam film Calamity, a Childhood of Martha Jane Cannary. (dok. Maybe Movies/Calamity, a Childhood of Martha Jane Cannary)

Rating: 13 tahun ke atas

Durasi: 82 menit

Calamity, A Childhood of Martha Jane Cannary bercerita tentang Martha Jane, seorang gadis berusia 12 tahun yang hidup pada abad ke-19. Dalam film ini, penonton diajak untuk mengikuti perjalanan Martha bersama keluarganya dalam sebuah kereta kuda. Mereka berkelana mencari kehidupan yang lebih baik dan bertemu para musafir lainnya.

Salah satu daya tarik utama Calamity adalah visualnya yang memukau. Animasi yang halus serta latar belakang yang indah, membuat penonton seolah-olah ikut terbawa ke dunia liar yang dikisahkan. Selain itu, karakter-karakter dalam film ini juga memiliki kepribadian kuat, khususnya Martha yang inspiratif dan penuh semangat.

3. Flee (2021)

adegan dalam film Flee. (dok. Vice Studios/Flee)
adegan dalam film Flee. (dok. Vice Studios/Flee)

Rating: 21 tahun ke atas

Durasi: 89 menit

Disutradarai Jonas Poher Rasmussen, Flee menggunakan animasi dokumenter untuk menceritakan kisah pribadi Amin, seorang pengungsi Afghanistan yang kini tinggal di Denmark. Identitas asli Amin dirahasiakan, tetapi ia berbagi perjalanan hidupnya yang penuh liku dengan empati. Dari masa kecilnya di Afghanistan yang dilanda perang hingga stigma yang dihadapinya sebagai gay, semuanya dituturkan dengan sangat mendalam.

Selain animasi, film ini juga menyertakan cuplikan arsip sejarah yang memberikan konteks politik dan sosial pada kisah Amin. Flee berhasil menyajikan gambaran komprehensif tentang pengalaman pengungsi, termasuk ketakutan, ketidakpastian, dan harapan. Tak heran jika selain sukses di Annecy, film ini juga meraih perhatian di Oscar.

4. Little Nicholas: Happy As Can Be (2022)

adegan dalam film Little Nicholas. (dok. BAC Films/Little Nicholas)
adegan dalam film Little Nicholas. (dok. BAC Films/Little Nicholas)

Rating: Semua umur

Durasi: 85 menit

Bagi penggemar animasi Eropa, terutama yang menyukai karya-karya klasik, Little Nicholas: Happy As Can Be adalah "permata tersembunyi" yang wajib ditonton. Film animasi ini merupakan adaptasi dari komik terkenal asal Prancis, Le Petit Nicolas, yang diciptakan oleh Jean-Jacques Sempé dan René Goscinny.

Menariknya, Little Nicholas: Happy As Can Be tak hanya mengadaptasi cerita-cerita si bocah nakal Nicolas, tetapi juga menggali kisah di balik terciptanya karakter tersebut. Dalam film ini, penonton bisa melihat proses kreatif Sempé dan Goscinny dalam menghasilkan karya-karya ikonik serta persahabatan mereka yang inspiratif. Vibes-nya dijamin bikin senyum seharian!

5. No Dogs or Italians Allowed (2022)

adegan dalam film No Dogs or Italians Allowed. (dok. Nadasdy Film/No Dogs or Italians Allowed)
adegan dalam film No Dogs or Italians Allowed. (dok. Nadasdy Film/No Dogs or Italians Allowed)

Rating: 13 tahun ke atas

Durasi: 70 menit

No Dogs or Italians Allowed merupakan karya dari animator Prancis, Alain Ughetto, yang menggabungkan sejarah keluarganya dengan sejarah Eropa pada paruh pertama abad ke-20. Melalui film ini, Ughetto menyajikan kisah pilu para pekerja migran di Eropa satu abad yang lalu, dengan fokus utama pada perjuangan kakek-neneknya.

Kisah film ini berpusat pada Luigi Ughetto, kakek sang animator, yang harus meninggalkan kampung halamannya di Italia untuk mencari pekerjaan di Prancis. Di Prancis, Luigi menghadapi diskriminasi dan perlakuan kasar dari penduduk setempat. Meskipun begitu, ia tetap berjuang keras dan bahkan jatuh cinta kepada seorang wanita Prancis bernama Cesira.

6. Robot Dreams (2023)

adegan dalam film Robot Dreams. (dok. Arcadia Motion Pictures/Robot Dreams)
adegan dalam film Robot Dreams. (dok. Arcadia Motion Pictures/Robot Dreams)

Rating: 17 tahun ke atas

Durasi: 102 menit

Robot Dreams membawa penonton ke New York City era 1980-an, di mana seekor anjing hidup sendirian di sebuah apartemen. Kehidupan soliternya diwarnai dengan kesendirian dan kebosanan. Namun, segalanya berubah ketika anjing itu bertemu dengan robot bernama Amica 2000. Keduanya segera terikat dalam persahabatan yang kuat.

Meski memiliki premis dan gaya animasi yang sederhana, film animasi garapan Pablo Berger ini tak bisa diremehkan begitu saja. Robot Dreams berhasil membawa pulang Contrechamp Award - Best Film di Annecy 2023 serta nominasi Best Animated Feature di Oscar 2024. Selain ceritanya yang menyentuh hati, film ini juga mendapatkan pujian atas kemampuannya mengeksplorasi tema kesepian, sebanding dengan Her (2013) karya Spike Jonze.

7. Mars Express (2023)

adegan dalam film Mars Express. (dok. Gebeka Films/Mars Express)
adegan dalam film Mars Express. (dok. Gebeka Films/Mars Express)

Rating: 17 tahun ke atas

Durasi: 88 menit

Penggemar genre cyberpunk dan misteri pasti tak mau melewatkan film animasi buatan Prancis yang satu ini. Mars Express berlatar di planet Mars pada abad ke-23, di mana manusia dan android hidup berdampingan. Namun, konflik mulai memuncak saat sekelompok android yang diprogram untuk bebas dari kontrol manusia mulai bergerak.

Alin, seorang detektif manusia, menjadi pusat cerita saat ia ditugaskan untuk menyelidiki pembunuhan seorang hacker android. Seiring penyelidikannya, Alin semakin terjerat dalam jaringan konspirasi yang melibatkan kekuatan korporat dan pemerintah. Ia harus berpacu dengan waktu untuk mengungkap kebenaran sebelum terlambat.

Dengan kehadiran tujuh film animasi Eropa berkualitas yang telah membuktikan kehebatannya di Annecy, KlikFilm membawa angin segar bagi para pencinta animasi di Indonesia. Setiap film menawarkan premis unik yang jarang ditemui di layar mainstream. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, nikmati visual menawan khas animasi Eropa langsung dari rumahmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us