Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Film Coming of Age asal Eropa Utara, Rare Gem!

Let the River Flow (dok. Palace Films/Let the River Flow)
Let the River Flow (dok. Palace Films/Let the River Flow)
Intinya sih...
  • We Are the Best! (2013) mengisahkan 2 remaja putri membentuk band punk tanpa keahlian musik, dengan cerita hangat dan realistis.
  • Lilya 4-ever (2002) menceritakan kisah tragis remaja asal negara eks-Soviet yang terpaksa nyemplung ke bisnis prostitusi untuk bertahan hidup.
  • Let the River Flow (2023) mengisahkan Ester yang menyembunyikan identitasnya sebagai bagian dari etnik minoritas Sami hingga ia menyadari untuk bangga dengan identitas aslinya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sudah nonton semua film coming of age terbaik di pasaran, tetapi belum juga puas? Mungkin ini saatnya kamu merambah semesta sinematik Eropa Utara alias Nordik untuk menemukan rekomendasi yang lebih luas.

Dengan keunikan dan kompleksitas yang berbeda, kamu bakal dimanjakan pengalaman yang benar-benar baru. Penasaran isu apa saja yang jadi bahan perdebatan sengit di region itu? Jangan-jangan gak jauh beda dengan kita.

1. We Are the Best! (2013)

We Are Best! (dok. TrustNordisk/We Are Best!)
We Are Best! (dok. TrustNordisk/We Are Best!)

We Are the Best! mengekor perjalanan 2 remaja putri yang nekat membentuk band punk pada 1980-an tanpa punya keahlian di bidang musik. Ide mereka dikritik banyak orang, dibilang punk sudah mati, dan ejekan soal gaya berpakaian mereka sudah jadi makanan sehari-hari. Satu hari, mereka mengajak serta rekan sekelas mereka yang jago main gitar dan aspirasi mereka bikin band pun perlahan terwujud. Tak klise, ceritanya cukup hangat dan realistis. Tak ada mimpi muluk-muluk di sini, hanya salah satu eksperimen ala anak muda yang mengajarkanmu banyak hal.

2. Lilya 4-ever (2002)

Lilya 4-ever (dok. Memfis Film/Lilya 4-ever)
Lilya 4-ever (dok. Memfis Film/Lilya 4-ever)

Lilya-4 ever adalah kisah tragis Lilya Michailova (Oksana Akinshina), remaja asal negara eks-Soviet yang ditelantarkan ibu tunggalnya. Selama beberapa waktu, ia tinggal serampangan di apartemen warisan mendiang ayahnya dan terpaksa nyemplung ke bisnis prostitusi untuk bertahan hidup. Sampai akhirnya ia diajak pindah ke Swedia bersama pacar barunya. Di sini, hidupnya ternyata tak lebih baik dari yang ia kira.

3. Let the River Flow (2023)

Let the River Flow (dok. Palace Films/Let the River Flow)
Let the River Flow (dok. Palace Films/Let the River Flow)

Bertahun-tahun Ester (Ella Marie Hætta Isaksen) menyembunyikan identitasnya sebagai bagian dari etnik minoritas Sami sampai ia pindah dari rumah ayah tirinya untuk bekerja jadi guru SD di luar kota. Di sanalah, ia berkontak dengan sepupunya yang seorang aktivis lingkungan dan menyadarkannya untuk bangga dengan identitas aslinya. Terinspirasi aksi protes etnik Sami yang menolak pembangunan bendungan di salah satu sungai perawan terakhir di Norwegia pada 1970-an, ini film coming of age yang menyadarkanmu betapa lekatnya politik dengan kehidupan kita sehari-hari.

4. The Slingshot (1993)

The Slingshot (dok. Sony Pictures Classics/The Slingshot)
The Slingshot (dok. Sony Pictures Classics/The Slingshot)

Mengolah limbah kondom jadi senjata untuk melawan para perundung adalah premis utama film coming of age Swedia, The Slingshot. Berlatar tahun 1920-an, film ini mengikuti perspektif Roland yang karena darah Yahudinya jadi bahan ejekan rasis di sekolah. Ia kemudian melihat limbah kondom milik orangtuanya sebagai bahan baku senjata untuk membela diri. Film komedi ini sempat diajukan jadi perwakilan Swedia di Oscar 1994.

5. The Match Factory Girl (1990)

The Match Factory Girl (dok. Criterion/The Match Factory Girl )
The Match Factory Girl (dok. Criterion/The Match Factory Girl )

The Match Factory Girl adalah film provokatif asal Finlandia yang berlakonkan seorang buruh perempuan bernama Iris (Kati Outinen). Kesepian, burnout, dan dimanfaatkan orangtuanya yang menjadikannya tulang punggung keluarga, Iris tertipu muslihat pria yang memberinya perhatian. Namun, ketika ia tahu ia lagi-lagi hanya dipermainkan, Iris pun mengambil langkah nekat.

6. Noi the Albino (2003)

Noi the Albino (dok. Icelandic Film Center/Noi the Albino)
Noi the Albino (dok. Icelandic Film Center/Noi the Albino)

Noi (Tómas Lemarquis) adalah remaja asal Islandia dengan kondisi klinis yang bikin ia dijauhi dan dirundung rekan-rekannya di sekolah. Kesepian dan kesal, Noi tak sengaja bertemu dengan remaja seusianya yang bekerja di pom bensin dan menjalin hubungan asmara. Bersama pacar barunya itu, Noi bertekat pindah dan meninggalkan kota kelahiran mereka yang makin hari makin memuakkan itu.

Merasa tak dimengerti, tersisih karena identitas dan penampilan yang berbeda adalah beberapa isu yang cukup umum ditemukan di film-film coming of age di atas. Ternyata latar negara Nordik yang dianggap punya sistem paling ideal tidak pula menjamin hidup seseorang lepas dari masalah. Hanya saja, setidaknya penduduk negara Nordik gak perlu khawatir berlebih soal isu finansial.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us