Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Film Distopia Underrated untuk fans The Long Walk, Tegang!

adegan dalam film The Long Walk.
adegan dalam film The Long Walk. (dok. Lionsgate/The Long Walk)
Intinya sih...
  • The Assessment (2024) - Film distopia tentang keputusan menjadi orang tua yang ditentukan negara, dengan premis unik dan konflik psikologis yang mengguncang.
  • The Survivalist (2015) - Film distopia minim dialog yang realistis, getir, dan penuh intensitas tentang bertahan hidup setelah runtuhnya peradaban global.
  • Woken (2024) - Film distopia dengan nuansa Rosemary's Baby yang fokus pada seorang wanita hamil tanpa ingatan di pulau sebagai perlindungan dari pandemi global.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

The Long Walk akhirnya tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (10/9/2025) dan langsung jadi bahan perbincangan. Film adaptasi novel klasik Stephen King ini mengisahkan sekelompok remaja yang dipaksa mengikuti lomba jalan kaki mematikan, di mana hanya ada satu pemenang yang bisa selamat. Yang bikin menarik, film ini lebih menyoroti sisi emosional dan dinamika karakter ketimbang sekadar dunia distopia yang megah.

Genre distopia sendiri selalu punya daya tarik kuat, karena dekat dengan ketakutan sekaligus harapan manusia akan masa depan. Dunia yang runtuh, aturan kejam, dan perjuangan untuk bertahan hidup membuat genre ini relevan di segala zaman. Sayangnya, banyak film distopia bagus yang sering luput dari perhatian publik, padahal kualitasnya gak kalah dengan judul-judul populer.

Kalau kamu baru keluar dari bioskop setelah nonton The Long Walk dan masih haus dengan ketegangan serupa, tenang saja. IDN Times sudah siapkan empat rekomendasi film distopia underrated yang wajib kamu tonton. Siap pacu adrenalinmu lagi?

1. The Assessment (2024)

adegan dalam film The Assessment.
adegan dalam film The Assessment. (dok. Magnolia Pictures/The Assessment)

Apa jadinya jika keputusan untuk menjadi orang tua bukan lagi milikmu, melainkan ditentukan negara? Pertanyaan inilah yang menjadi inti dari The Assessment, film distopia garapan Fleur Fortuné. Dibintangi Elizabeth Olsen, Himesh Patel, dan Alicia Vikander, film ini menghadirkan premis unik yang relevan dengan keresahan masyarakat modern.

Kisahnya mengikuti pasangan ilmuwan, Mia dan Aaryan (Olsen dan Patel), yang hidup di bawah kubah pelindung setelah dunia lama hancur akibat krisis iklim. Dari luar, hidup mereka tampak sempurna. Namun, kebahagiaan itu terasa timpang karena satu hal, yakni mereka belum memiliki anak.

Konflik dimulai ketika asesor pemerintah bernama Virginia (Vikander) datang untuk menilai kelayakan mereka sebagai orang tua. Selama seminggu, ia tinggal bersama pasangan ini dan mengawasi setiap detail kehidupan rumah tangga mereka, bahkan hingga ke ranah paling pribadi. Siapa sangka, proses ini justru berubah jadi permainan psikologis yang mengguncang mereka.

2. The Survivalist (2015)

adegan dalam film The Survivalist.
adegan dalam film The Survivalist. (dok. The Fyzz Facility/The Survivalist)

Disutradarai oleh Stephen Fingleton, The Survivalist buktikan kalau film distopia gak selalu harus penuh dengan ledakan atau efek visual mahal. Ceritanya berpusat pada seorang pria tanpa nama (Martin McCann) yang bertahan hidup seorang diri setelah runtuhnya peradaban global, hingga datang dua perempuan asing, Milja (Mia Goth) dan Kathryn (Olwen Fouere). Kepercayaan menjadi barang langka, sementara kebutuhan untuk bertahan hidup membuat hubungan mereka sarat konflik dan intrik.

Beda dari film distopia kebanyakan, The Survivalist memilih pendekatan minim dialog, sehingga mengandalkan bahasa tubuh dan ekspresi aktor untuk membangun atmosfer. Hasilnya adalah sebuah tontonan yang terasa realistis, getir, dan penuh intensitas. Bagi kamu yang suka film distopia dengan nuansa sunyi, tapi mencekam, film underrated satu ini jelas wajib ada di watchlist!

3. Woken (2024)

adegan dalam film Woken.
adegan dalam film Woken. (dok. Fantastic Films/Woken)

Rosemary's Baby (1969) dengan cita rasa distopia adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan film debut Alan Friel ini. Woken berfokus pada Anna (Erin Kellyman), wanita yang tiba-tiba terbangun dalam keadaan hamil tanpa ingatan siapa dirinya. Ia dibawa ke sebuah pulau oleh Helen (Maxine Peake) dan James (Ivanno Jeremiah), yang mengklaim sebagai keluarga dan dokter yang merawatnya, sambil meyakinkan bahwa ia sedang berada di tempat yang aman dan jauh dari dunia luar yang berbahaya.

Seiring waktu, ketidaknyamanan Anna semakin terasa. James mulai menunjukkan sisi control freak, sementara Helen ambigu, antara hangat dan misterius. Ketika sebuah perahu mendarat membawa pengunjung yang tampak mencari “zona aman", Anna pun sadar kalau pulau itu bukan sekadar tempat aman, tapi sebuah perlindungan dari pandemi global yang telah "mengubah" hampir seluruh umat manusia. Apa yang sebenarnya terjadi?

4. The Beast (2023)

adegan dalam film The Beast.
adegan dalam film The Beast. (dok. Arte France Cinema/The Beast)

Prancis juga punya koleksi film distopia underrated yang bisa kamu tonton setelah The Long Walk, salah satunya adalah The Beast. Berlatar Paris di tahun 2044, film ini memperlihatkan dunia yang tampak megah, tapi jiwa manusianya nyaris hilang. Di sini, manusia dipaksa menjalani kehidupan yang steril secara emosional, sehingga rasa cinta dianggap sebagai penghalang.

Ceritanya mengikuti Gabrielle (Léa Seydoux) dan Louis (George MacKay), sepasang kekasih yang menghadapi dilema antara mengikuti aturan sistem atau membiarkan hati mereka tetap hidup. Mereka harus menjalani proses “purifikasi DNA” untuk menyingkirkan emosi agar menjadi pekerja lebih produktif di masyarakat yang dikendalikan AI. Namun, semakin mereka mencoba menekan perasaan, semakin kuat cinta yang muncul.

Jika ingin merasakan film distopia yang lebih romantis, film karya Bertrand Bonello ini adalah jawabannya. Kamu akan dibuat hanyut sekaligus bersimpati dengan hubungan antara Gabrielle dan Louis. Meski begitu, The Beast tetap punya kesamaan dengan The Long Walk, di mana para karakternya berjuang mempertahankan kemanusiaan mereka di tengah sistem yang mengekang.

Empat film di atas bisa jadi pelarian seru buat kamu yang masih kebayang-bayang suasana tegang di The Long Walk. Jadi, jangan biarkan rasa penasaranmu berhenti di satu judul saja, karena genre distopia selalu punya banyak cara untuk bikin jantungmu berdegup kencang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Hype

See More

7 Potret Syukuran Ulang Tahun ke-41 Sonny Septian, Sederhana

15 Sep 2025, 15:11 WIBHype