Titane (dok. Neon/Titane)
Penuh perbincangan saat diumumkan kemenangannya dalam kategori Palme d'Or, Titane (2021) membawa serangakaian kontroversi dan isu feminisme dalam film bergenre horor thriller. Julia Ducournau sukses menawarkan konsep segar dalam subgenre body-horror, bahkan ia berani mengambil referensi isu akan hal-hal sensitif dan mengemasnya secara eksplisit, maka tak heran jika kritikus mengakui karyanya satu ini.
Selain itu, kamu ditawarkan visual kekerasan yang nonstop di sepanjang durasi, bahkan siap membuat kamu gigit jari. Tak lupa, Neon berkotribusi sebagai distributor filmnya, hal ini menambah demand akan penontonnya pada saat perilisannya.
Titane berkisah tentang Alexia (Agathe Rousselle) mengalami kecelakaan mobil saat kecil akibat kecerobohan ayahnya. Akibat kecelakaan tersebut, kepalanya harus ditanam pelat titanium, ia tumbuh dewasa menjadi penari dan terlibat dalam serangkaian tindak kejahatan. Suatu saat, ia dihamili oleh mobil Cadillac antik dan melarikan diri serta mengubah penampilannya agar tidak dikenali lagi.
Film horor thriller yang memenangkan kategori Palme d'Or di Cannes di atas menjadi pembuktian bagi sejumlah orang yang selalu meragukan kualitas genre horor itu sendiri. Selain menawarkan kualitas dan inovasi berbeda, film-film tersebut membawa gebrakan baru serta original, maka jelas kritikus menyukai hal ini, ditambah penuhnya kontroversi yang dibawakan dalam tiap rilisannya.
Perlu diketahui, keempat film horor thriller di atas, selain Titane, tak sepenuhnya memiliki label horor, karena sineas atau pihak produksi tak memberikan genre horor thriller pada tagar genrenya. Namun, berkat elemen yang dibawakan berbau subgenre horor thriller, tentunya filmnya dapat masuk kategori horor atau biasa disebut horror-adjacent.
Nah, itu tadi kelima film horor thriller yang berhasil memenangkan Palme d'Or di Cannes dan wajib kamu coba marathon di waktu luang jika beberapa rekomendasinya belum kamu tonton. Jadi, sudah nonton yang mana saja, nih?