Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Fargo (dok. Metro-Goldwyn-Mayer/Fargo)
Fargo (dok. Metro-Goldwyn-Mayer/Fargo)

Intinya sih...

  • Lana dan Lilly Wachowski sukses dengan The Matrix, namun banyak sutradara indie lain yang tak seberuntung mereka.
  • Rosetta karya Dardenne Bersaudara meraih pujian, Fargo buah ide Coen Bersaudara, Uncut Gems film keenam Safdie bersaudara.
  • Everything Everywhere All at Once film independen dengan efek visual mulus, Talk to Me garapan duo Danny and Michael Philippou.

Ada banyak sutradara yang memilih berkarier sebagai duo. Salah satunya Lana dan Lilly Wachowski yang dikenal luas setelah merilisThe Matrix (1999). Namun, harus diakui tak semua sutradara seberuntung mereka alias bisa langsung bekerja sama dengan studio mayor untuk film kedua.

Tak sedikit yang justru lebih sering bikin film secara independen, bahkan setelah nama mereka dikenal luas. Beberapa bahkan sampai dikenal sebagai spesialis film arthouse/indie gara-gara konsistensi itu. Untuk mengapresiasi duo sutradara lain yang karyanya gak kalah keren meski bujetnya terbatas, berikut rekomendasi film indie karya duo sutradara ikonik yang wajib masuk antrean tontonmu. 

1. Rosetta (1999) bikinan Jean-Pierre dan Luc Dardenne

Rosetta (dok. IFC Films/Rosetta)

Rosetta adalah salah satu film terawal Dardenne Bersaudara yang dapat banyak pujian. Film ini adalah karya pertama mereka yang berhasil tayang di seksi utama Cannes Film Festival dan langsung memenangkan Palem Emas. Rosetta dibuat tanpa bantuan rumah produksi besar, terlihat jelas dari pendekatannya yang naturalistik dan minimalis.

Dari segi cerita, film ini bisa diadu dengan bikinan studio berduit. Kisahnya berkutat pada remaja yang sudah muak dengan hidupnya. Ia hanya tinggal bersama ibu alkoholik yang tak pernah memenuhi kebutuhan emosional dan materialnya. Parahnya, ia dipecat secara halus oleh bosnya dan ini mengubah segalanya. 

2. Fargo (1996) karya Joel dan Ethan Coen

Fargo (dok. PolyGram Filmed Entertainment/Fargo)

Dikembangkan jadi serial sukses yang sudah masuk musim kelima, Fargo ternyata buah ide duo Coen Bersaudara. Serial Fargo musim pertama mengadaptasi cerita asli versi filmnya, yakni aksi kriminal remeh yang dilakukan pria lugu, tetapi berakhir runyam. Berlatarkan Minesotta, ini jadi film yang cukup unik karena bisa menyertakan kondisi geografis sebagai bagian dari plot. 

Lika-liku cerita, penambahan sentuhan komedi, dan sinematografi yang ciamik juga wajib diacungi jempol. Tak heran kalau sampai sekarang, film kriminal independen ini dapat label legenda. Panitia Oscar bahkan mengamininya dan menganugerahi mereka 7 nominasi sekaligus, termasuk Sutradara Terbaik untuk Joel dan Ethan Coen. 

3. Uncut Gems (2019) buatan Josh dan Benny Safdie

Uncut Gems (dok. A24/Uncut Gems)

Bukan sembarang sinema, Uncut Gems dengan detailnya yang menawan layak dipelajari para mahasiswa film. Ini adalah film fitur keenam Josh dan Benny Safdie dan jadi film kedua mereka yang diakuisi A24 setelah Good Time (2017). Ceritanya soal pebisnis perhiasan yang gara-gara ketagihan judi terancam bangkrut. Terdesak keadaan, ia nekat melakukan misi berisiko guna membayar utangnya. 

Selain performa Adam Sandler yang sukses memenuhi ekspektasi penonton, representasi kulturalnya dianggap akurat. Riset mereka gak main-main memang. National Board Review sampai menyertakan mereka dalam daftar 10 film terbaik 2019. 

4. Everything Everywhere All at Once (2022) karya Daniel Kwan dan Daniel Scheinert

Everything Everywhere All at Once (dok. A24/Everything Everywhere All At Once)

Efek visualnya yang mulus bikin siapapun gak menyangka kalau Everything Everywhere All at Once adalah film independen. Nyatanya, ia memang dibikin Duo Daniel dengan bujet terbatas dan 5 kru di departemen VFX (efek visual). Ini sungguh gebrakan yang susah dipercaya, tetapi ternyata bukan bualan belaka. 

Film yang mengikuti dinamika relasi keluarga imigran Asia di Amerika Serikat ini berhasil jadi karya sinematik dengan nominasi terbanyak pada Oscar 2023. Mereka bahkan memenangkan beberapa kategori utama seperti Best Picture. Kalau belum nonton, ini saatnya, deh. 

5. Talk to Me (2023) bikinan Danny and Michael Philippou

film Talk to Me (dok. Causeway Films/Talk to Me)

Film indie wajib tonton lain yang digarap duo sutradara adalah Talk to Me. Film ini tayang perdana di sebuah festival film lokal di Australia pada 2022 sebelum akhirnya dibeli hak siarnya oleh A24 pada 2023. Upaya pemasaran mereka berhasil, Talk To Me laris manis saat tayang massal di bioskop seluruh dunia. 

Dengan gaya bercerita dan penataan latarnya yang unik, film ini tuai banyak pujian. Hebatnya lagi, ini adalah film fitur perdana Danny and Michael Philippou. Meski tak dapat penghargaan dari festival film besar, mereka berhasil jadi salah satu film horor hidden gem yang akhirnya dapat sorotan seharusnya. 

6. Once Upon a Time in Gaza (2025) garapan Arab dan Tarzan Nasser

Once Upon a Time in Gaza (dok. Mad Distribution/Once Upon a Time in Gaza)

Baru saja memenangkan penghargaan Sutradara Terbaik di Un Certain Regard Cannes Film Festival 2025, rasanya kamu wajib kenalan dengan Arab dan Tarzan Nasser. Dua sutradara asal Palestina ini punya beberapa koleksi film menarik. Mereka selalu menggunakan pendekatan satire saat membuat film tentang perjuangan rakyat Palestina di bawah okupasi Israel. 

Termasuk film terbaru mereka, Once Upon a Time in Gaza. Kali ini kamu akan diajak ke Gaza pada tahun 2007. Hiduplah dua sobat karib yang biasa mencari nafkah bersama, namun saat salah satu dari mereka tewas. Si sobat dapat dua pilihan; melanjutkan hidupnya dengan menerima tawaran menggiurkan atau membalas dendam dan mempertahankan prinsipnya. 

Skema produksi independen memang bikin film-film ini terkesan eksperimentalis, namun itu yang justru jadi daya pikatnya. Buat yang sudah mulai bisa membaca pola plot film-film garapan rumah produksi besar, ini saatnya melipir dan mencoba hal baru. Salah satunya dengan nonton film indie karya duo sutradara ikonik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team