Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perang Kota (dok. Cinesurya/Perang Kota)
Perang Kota (dok. Cinesurya/Perang Kota)

Intinya sih...

  • Adaptasi film novel klasik Indonesia, Perang Kota, disutradarai oleh Mouly Surya.
  • Sineas menggali kekayaan sastra lama untuk memperkenalkannya kembali kepada generasi sekarang melalui medium visual.
  • Pengadaptasian novel membuktikan bahwa karya sastra Indonesia punya nyawa panjang dan daya tarik lintas generasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Adaptasi film dari novel klasik Indonesia bukan sekadar bentuk penghormatan terhadap karya sastra, melainkan juga cara memperkenalkannya kembali kepada generasi sekarang melalui medium visual. Sejumlah sineas memilih untuk kembali ke akar dengan cara menggali kekayaan sastra lama yang sarat pesan budaya dan konteks sosial.

Kisah-kisah lawas ini tidak hanya membawa nostalgia, tetapi juga membuktikan bahwa tema-tema yang diangkat tetap mempunyai gema pada masa kini. Kalau kamu penasaran, ada tujuh rekomendasi film Indonesia yang diadaptasi dari novel sastra klasik dan dirilis pada abad ke-21.

1. Novel Badai Pasti Berlalu (1974) karangan Marga T. telah diangkat ke layar lebar tahun 1977 lalu digarap ulang oleh Teddy Soeriaatmadja pada 2007 silam

Badai Pasti Berlalu (dok. Astral Pictures/Badai Pasti Berlalu)

2. Begitu pula dengan Di Bawah Lindungan Ka'bah (1938) karya Hamka yang diadaptasi menjadi film sebanyak dua kali, yakni pada 1977 dan 2011

Di Bawah Lindungan Ka'bah (dok. MD Pictures/Di Bawah Lindungan Ka'bah)

3. Film Sang Penari (2011) merupakan adaptasi novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari yang pertama kali terbit dalam edisi trilogi tahun 1982

Sang Penari (dok. Salto Films/Sang Penari)

4. Novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (1938) yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah dirilis dalam bentuk film pada 19 Desember 2013

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (dok. Soraya Intercine Films/Tenggelamnya Kapal Van der Wijck)

5. Film drama-sejarah Perburuan (2019) arahan Richard Oh berasal dari karya Pramoedya Ananta Toer dengan judul sama yang diterbitkan pada 1950

Perburuan (dok. Falcon Pictures/Perburuan)

6. Begitu pula dengan roman pertama Tetralogi Buru, Bumi Manusia (1980) oleh Pramoedya Ananta Toer yang diangkat menjadi film pada 15 Agustus 2019

Bumi Manusia (dok. Falcon Pictures/Bumi Manusia)

7. Tayang nasional sejak 30 April 2025, Perang Kota garapan sutradara Mouly Surya diangkat dari novel Jalan Tak Ada Ujung (1952) karya Mochtar Lubis

Perang Kota (dok. Cinesurya/Perang Kota)

Pengadaptasian novel klasik ke layar lebar tak hanya memunculkan perdebatan soal kesetiaan terhadap cerita asli, tetapi juga membuka ruang bagi hadirnya interpretasi baru yang relevan dengan zaman. Film Indonesia yang diadaptasi dari novel sastra klasik jadi bukti bahwa karya sastra Indonesia punya 'nyawa panjang' dan daya tarik lintas generasi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team