Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Picnic at Hanging Rock
Picnic at Hanging Rock (dok. Criterion/Picnic at Hanging Rock)

Intinya sih...

  • Picnic at Hanging Rock (1975) adalah film drama misteri yang mengikuti kejadian tragis saat sekelompok siswi sekolah elite hilang tanpa jejak.

  • Walkabout (1971) menceritakan kisah unik dua anak yang kabur setelah ayah mereka berencana bunuh diri, dan bertemu dengan remaja pribumi yang menolong mereka.

  • Long Weekend (1978) adalah film thriller tentang pasangan yang merusak ekosistem dan mendapat karma lewat insiden ganjil.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Meski punya beberapa perwakilan aktornya di ranah mainstream, tak banyak film Australia yang terdengar gaungnya. Beberapa tahun belakangan, sinema Australia memang sedang naik daun, terbantu beberapa film horor laris seperti The Babadook, Talk To Me, dan Bring Her Back. Namun, tahukah kamu kalau film klasik Australia tidak kalah seru dan provokatif? Buktikan sendiri dengan nonton beberapa sinema Australia yang dirilis sepanjang 1970-an sampai 1990-an berikut. Thriller sampai romcom, semua ada!

1. Picnic at Hanging Rock (1975)

Picnic at Hanging Rock (dok. Criterion/Picnic at Hanging Rock)

Picnic at Hanging Rock adalah brilian tersembunyi dari Australia yang akhirnya dapat apresiasi sepantasnya. Film klasik Australia ini bergenre drama misteri dan berlatar tahun 1900. Memadukan elemen cottage core yang dreamy dengan plot menghantui, Picnic at Hanging Rock bisa jadi pengalaman sinematik yang baru buatmu. Ia mengikuti momen piknik sekelompok siswi sekolah elite yang berujung tragedi. Beberapa dari mereka bersama satu guru pembimbing hilang tanpa jejak dan membuat seluruh sekolah panik.

2. Walkabout (1971)

Walkabout (dok. Criterion/Walkabout)

Walkabout adalah salah satu film klasik Australia yang melegenda. Dirilis pada 1971, plotnya cukup unik dan berani. Konflik bermula dari seorang ayah yang mengajak dua anaknya piknik ke wilayah terpencil. Tanpa sepengetahuan anak-anak polos ini, sang ayah ternyata merencanakan aksi bunuh diri. Dua bocah itu berhasil kabur dan harus mencari cara untuk kembali ke peradaban. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan remaja pribumi yang berbesar hati menolong mereka.

3. Long Weekend (1978)

Long Weekend (dok. Lighthouse Cinema/Long Weekend)

Long Weekend menambah panjang daftar film thriller menawan dari Australia. Ia berlakonkan dua sejoli yang memutuskan untuk berlibur bersama pada akhir pekan. Rencana mereka ternyata tak berjalan mulus. Sepanjang perjalanan mereka berdebat hebat dan karena keegoisan serta kecerobohan mereka merusak beberapa ekosistem yang ada. Beberapa waktu kemudian, karma mendatangi mereka lewat berbagai insiden ganjil.

4. My Brilliant Career (1979)

My Brilliant Career (dok. Criterion/My Brilliant Career)

My Brilliant Career adalah film yang melambungkan karier akting Judy Davis. Ia dipilih untuk memerankan Sybylla, perempuan muda yang beraspirasi dari penulis. Namun, cita-citanya tak disetujui keluarga yang menginginkannya menekuni karier yang pasti-pasti saja. Berlatar akhir abad ke-19, Sybylla akhirnya dikirim ke rumah kerabatnya dengan harapan bisa belajar jadi sosok yang lebih baik dan anggun. Namun, ia justru jadi rebutan dua pria yang berminat melamarnya. Bisakah Sybylla memprioritaskan karier dan aspirasinya di tengah tekanan sosial yang ada?

5. Muriel’s Wedding (1994)

Muriel's Wedding (dok. Miramax/Muriel's Wedding)

Sebelum dikenal luas di Hollywood, Toni Colette pernah mengambil peran di sebuah film romcom klasik Australia berjudul Muriel’s Wedding. Dibuat PJ Hogan (My Best Friend’s Wedding, Confessions of Shopaholic), Colette didapuknya memerankan Muriel, perempuan muda yang terjebak dalam pertemanan toksik. Ini membuatnya jadi sosok yang insekur dan haus validasi. Sampai-sampai ia berambisi bisa mengadakan pernikahan mewah dan pindah dari kampung halamannya hanya untuk membuktikan dirinya mampu.

6. Proof (1991)

Proof (dok. New Line Cinema/Proof)

Proof adalah kisah cinta segitiga yang cukup kompleks dan seru. Lakonnya Martin (Hugo Weaving). pria tuna netra yang punya trust issues pada semua orang karena pengalaman masa lalu dan disabilitasnya. Satu hari, ia bertemu dengan Celia (Geneviève Picot), ART yang memberinya perlakuan berbeda dengan kebanyakan orang. Meski kadang bikin kesal, Martin mempertahankan Celia karena itu. Sampai akhirnya, Martin punya teman akrab baru yang membuat Celia merasa tersisih. Ini mendorong Celia melakukan berbagai cara untuk menjauhkan Martin dari rekan barunya itu.

Provokatif, tak tertebak, kebanyakan bahas tipisnya batasan antara hubungan yang sehat dan toksik, film-film klasik Australia sepertinya berhak masuk daftar tontonmu mulai sekarang. Kamu yang mencintai genre thriller, fiksi spekulatif, dan romcom yang observasi hubungan antarkarakternya tidak dangkal wajib coba, sih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team