6 Rekomendasi Film Klasik Berdasar Film Modern Favorit

- Kalau suka La La Land (2016), cobalah The Umbrella of Cherbourg (1964)
- Penggemar Frances Ha (2012) harus nonton Girlfriends (1978)
- Cerita Booksmart (2019) punya kemiripan dengan Real Genius (1985)
Apakah kamu salah satu orang yang menghindari film klasik? Entah karena khawatir bakal terganggu dengan scoring-nya yang heboh atau perbedaan kultur yang mencolok. Coba, deh, untuk sekali ini menyisihkan ego dan ketakutanmu barang sejenak!
Film klasik ternyata gak seberat dan seburuk yang kamu bayangkan. Fakta mereka disebut klasik saja sudah jadi jaminan mutu yang patut dipertimbangkan. Untuk menyakinkanmu, pakai saja rekomendasi berikut. Mereka disusun berdasar kemiripan tema dan cerita dengan film modern favorit banyak orang.
1. Kalau suka La La Land (2016), cobalah The Umbrella of Cherbourg (1964)

Bila mengaku penggemar La La Land yang sudah nonton filmnya lebih dari sekali, coba tonton juga film klasik The Umbrella of Cherbourg. Berlatar Prancis pada 1950-1960-an, film ini mengikuti kisah cinta dua sejoli yang terinterupsi perang kemerdekaan Aljazair. Si pria terpaksa meninggalkan Prancis untuk berdinas dan ketika akhirnya pulang beberapa tahun kemudian, ia menemukan kekasihnya sudah melanjutkan hidup bersama orang lain. Kisahnya cukup familier dengan La La Land yang juga berakhir dengan perpisahan karena keadaan, padahal pasangan itu mungkin masih menyimpan rasa cinta.
2. Penggemar Frances Ha (2012) harus nonton Girlfriends (1978)

Beberapa dekade sebelum Frances Ha dirilis dan jadi salah satu film indie fenomenal, Claudia Well pernah bikin film setema pada 1978. Judulnya Girlfriends. Film ini diklaim sebagai salah satu sinema independen Amerika pertama yang pernah dibuat. Seperti Frances (Greta Gerwig) di film Frances Ha, Susan (Melanie Mayron) dalam Girlfriends juga mengalami guncangan finansial ketika teman sekamarnya memilih pindah setelah menikah. Ini membuat Susan harus bekerja lebih giat untuk bisa bertahan hidup dan mempertahankan apartemennya. Godaan untuk mengorbankan kebebasannya demi menumpang hidup pada orang lain berkali-kali menghampirinya.
3. Cerita Booksmart (2019) punya kemiripan dengan Real Genius (1985)

Kisah dua sahabat genius di Booksmart punya kemiripan dengan film komedi klasik Real Genius yang dibintangi Val Kilmer. Ia memerankan mahasiswa cerdas luar biasa yang dapat proyek berskala nasional dari dosennya. Namun, ketika tahu kalau hasil kerja mereka bakal dipakai untuk keperluan militer, ia bersama timnya berusaha menyabotase proyek itu. Sepintas memang beda dengan Booksmart yang lebih berat ke pencarian identitas setelah lulus SMA, tetapi sama-sama punya elemen coming of age dan humor yang menawan.
4. All Quiet on the Western Front (2022) dan Come and See (1985), dua film antiperang sejati

Jika ingin nonton film antiperang sejati yang tak sama sekali meromantisasi kekerasan, sepasang film modern dan klasik ini bisa jadi jawabannya. Come and See (1985) dan All Quiet on the Western Front (2022) sama-sama berlakonkan tentara muda yang awalnya tergocek doktrin nasionalisme buta. Namun, ketika mereka benar-benar diterjunkan ke medan perang, segala ekspektasi dan cerita heroik yang mereka dengar terbantahkan begitu saja. Siapkan mental untuk nonton Come and See, karena akan ada banyak adegan traumatis yang bikin kamu termenung setelahnya.
5. Nonton Joker (2019) dan Taxi Driver (1976) untuk sesi double feature krisis eksistensialisme

Joker dan Taxi Driver punya satu kesamaan, yakni mengekor perspektif pria yang mengalami krisis eksistensialisme. Mereka juga mengidap gangguan psikis yang bikin hidup mereka jadi lebih menantang dan berat untuk dilakoni. Awalnya mereka berusaha menjalani hidup senormal mungkin, mengambil pekerjaan kerah biru hanya untuk bertahan hidup. Namun, lama kelamaan, rasa lelah, kesal, dan marah mereka yang terpendam mendorong kedua karakter di 2 film itu melakukan hal di luar batas.
6. Picnic at Hanging Rock (1970) adalah salah satu film yang menginspirasi Weapons (2025)

Berdasar wawancaranya dengan Letterboxd, Zach Cregger menyebut Picnic at Hanging Rock sebagai salah satu film yang jadi inspirasinya saat menggarap Weapons (2025). Keduanya memang punya beberapa kemiripan, yakni berkutat pada pencarian orang hilang. Seperti Weapons, film klasik Australia itu mengikuti proses pencarian beberapa murid sekolah elite dan guru pendamping yang hilang ketika mereka berpiknik di sebuah situs geologi bernama Hanging Rock di Australia.
Mencari rekomendasi film lawas lewat film baru yang kamu suka bisa jadi jalan pintas untuk memperkaya khasanah sinematikmu. Siapa tahu lewat film-film ini, kamu tergerak buat nonton lebih banyak film klasik yang berlabel legenda.