9 Film Meet Cute Non-Hollywood, Trope Favorit Penikmat Komedi Romantis

Pernah dengar istilah meet cute? Ini adalah trope atau jalan cerita yang cukup sering dipakai penulis buku ataupun naskah film. Ia merujuk pada pertemuan dua lakon yang awalnya aneh, mengganjal, dan tidak elegan, tetapi berperan penting dalam evolusi hubungan keduanya.
Tak heran meet cute banyak kamu temukan dalam trope film-film drama romantis dan romcom. Beberapa contohnya adalah pertemuan tak terduga Jesse dan Celine di kereta menuju Paris dalam film Before Sunrise (1995). Bisa juga momen ketika William dan Anna dipertemukan di sebuah toko dalam film Notting Hill (1999) dan masih banyak lainnya.
Sepertinya rumah produksi besar Hollywood sudah cukup ahli meramu trope ini dalam sinema-sinema rilisan mereka. Bagaimana dengan film non-Hollywood? Ternyata tak kalah seru dan beragam opsi judulnya. Silakan tengok sembilan rekomendasi berikut. Sineas Eropa, Timur Tengah, sampai indie Amerika dan Inggris punya film meet cute yang bisa kamu saksikan.
1. Eastern Plays (2009)

Eastern Plays adalah film Bulgaria yang sering direkomendasikan sampai lebih dari satu dekade sejak perilisan perdananya pada 2009. Kisah cinta sebenarnya hanya salah satu dari beberapa elemen dan isu yang dibahas di dalamnya. Lakonnya sendiri adalah dua kakak beradik, Giorgi dan Itzo.
Giorgi memilih untuk bergabung dengan komunitas Neo-Nazi dan terkadang beroperasi di permukiman imigran atau kelompok minoritas. Kontras dengan paham Giorgi, sang kakak, Itzo, lebih toleran dan kalem.
Saat sebuah insiden terjadi di permukiman komunitas Turki di Sofia, ia justru jadi salah satu warga yang berusaha melerai kerusuhan. Tanpa ia bisa antisipasi, hatinya luluh ketika bertemu perempuan Turki seusianya yang ia selamatkan.
2. Someone, Somewhere (2019)

Momen meet cute juga bisa kamu temukan dalam film romcom Prancis bertajuk Someone, Somewhere (2019). Lakonnya, Remy dan Melanie, dua jomblo yang menjalani hidup normal mereka di Kota Paris. Meski tinggal berdekatan, mereka tak pernah menemukan momen untuk saling mengenal.
Ini diperparah dengan masalah personal dan kesibukan profesional mereka masing-masing yang membuat berkencan sepertinya bukan prioritas mereka saat ini. Seperti ungkapan yang bilang kalau kita tidak akan tidak bisa mencintai seseorang sebelum mencintai diri sendiri, perjalanan mereka menemukan diri sendiri dan satu sama lain berjalan lambat, tapi pasti.
3. Falcon Lake (2022)

Falcon Lake mempertemukan dua remaja dengan selisih usia 3 tahun bernama Bastien dan Chloe. Dengan latar pedesaan asri di Quebec, Kanada, film ini menawarkan pemandangan majestik sekaligus kesan misterius dan suram.
Biasanya momen coming-of-age selalu diglorifikasi, tetapi kali ini sutradara debutan Charlotte Le Bon yang juga mantan aktris mencoba mengulik sisi lain dari momen menuju kedewasaan tersebut. Koneksi antara Bastien dan Chloe kadang diisi momen manis, tetapi juga tak luput dari tekanan teman-teman mereka yang bikin tak nyaman.
4. This Beautiful Fantastic (2016)

This Beautiful Fantastic adalah film indie Inggris yang rilis perdana pada 2016. Karakter utamanya, Bella, adalah perempuan pengidap obsessive compulsive disorder (OCD) yang bekerja di sebuah perpustakaan.
Satu hari hidup nyamannya harus terusik ketika pemilik rumah yang ia sewa mengancamnya untuk pindah, kecuali ia mau memperbaiki dan merawat pekarangan rumah tersebut. Tak ahli berkebun, Bella pun meminta nasihat tetangga lansianya yang penggerutu.
Di sisi lain, Bella untuk pertama kalinya menemukan sosok yang mengerti dan satu selera dengannya di perpustakaan. Konflik dalam film ini memang ringan, cenderung terlalu indah untuk jadi kenyataan. Namun, tetap seru diikuti.
5. What Do We See When We Look At the Sky? (2021)

Pertemuan manis antara dua orang yang tak saling kenal sebelumnya juga bisa kamu temukan lewat premis film Georgia karya Alexandre Koberidze ini. Layar dibuka dengan pertemuan seorang pria dan perempuan di depan gerbang sekolah. Wajah mereka tak terlihat, Koberidze memilih untuk mengekspos kaki kedua lakonnya.
Saat pulang kerja, keduanya kembali bertemu dan sepakat untuk tidak menyia-nyiakan kebetulan itu. Mereka berjanji untuk berkencan di sebuah kafe. Namun, keesokan harinya keduanya terbangun dengan wajah yang berbeda. Bisakah mereka menemukan satu sama lain?
6. Freshman Year (2020)

Freshman Year atau yang dikenal pula dengan judul Shithouse merupakan sinema indie Amerika arahan Cooper Raiff. Ia memerankan sendiri lakon dalam filmnya, yakni Alex, seorang mahasiswa baru yang berusaha beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Tanpa ia sadari, ia yang awalnya kesepian berhasil membangun koneksi dengan seorang kakak tingkatnya yang bekerja sebagai asisten pengelola asrama. Meski terdengar seperti film romcom klise, Raiff berhasil menyajikan cerita dengan makna dalam dan eksplorasi psikologis yang kontemplatif.
Raiff sendiri kembali merilis mahakarya bertajuk Cha Cha Real Smooth (2022). Ia kini jadi salah satu sutradara muda yang diprediksi bakal punya karier langgeng.
7. Baran (2001)

Bila penasaran dengan sinema asal Timur Tengah, kamu bisa coba Baran karya sutradara tersohor Iran, Majid Majidi. Ceritanya tentang Latif, seorang pemuda Iran yang bekerja di proyek konstruksi.
Namun, sejak kedatangan Rahmat, seorang pekerja ilegal dari Afghanistan, posisinya mulai terancam. Awalnya sebal, hati Latif luluh ketika ia tahu bahwa Rahmat ternyata seorang perempuan bernama Baran yang menyamar sebagai laki-laki agar bisa dapat pekerjaan.
8. Through the Olive Trees (1994)

Buktikan juga keseruan pertemuan dua muda mudi dalam Through the Olive Trees. Sinema ini dimulai dengan adegan seorang sutradara yang melakukan audisi di sebuah sekolah khusus putri untuk proyek filmnya. Setelah dapat aktris yang kiranya cocok, proses syuting pun dimulai.
Namun, ia tak menyangka kalau aktor yang sudah ia pilih sebelumnya ternyata menaruh hati pada aktris pilihannya. Menariknya, sang aktris memilih bungkam seribu bahasa meski sang aktor sudah berusaha menjelaskan perasaannya.
9. Imagine (2012)

Imagine berlatarkan sebuah sekolah untuk penyandang difabel netra di Lisbon, Portugal. Seorang guru bernama Ian ditugaskan untuk mengajar di sana. Namun, ia nekat memperkenalkan cara belajar dan bertahan hidup yang tidak biasa.
Awalnya diragukan, seorang pasien dewasa yang mencoba tekniknya justru menunjukkan perkembangan positif. Dari yang mengurung diri di ruangan, pasien bernama Eva itu menemukan motivasi untuk menjelajah dunia luar.
Sedang ingin nonton cerita-cerita ringan dengan premis manis? Sembilan film dengan trope meet cute di atas wajib kamu putar sebagai pelipur penat. Dijamin ketagihan.