Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
I’m Thinking of Ending Things
I’m Thinking of Ending Things (dok. Netflix/I’m Thinking of Ending Things)

Intinya sih...

  • Mulholland Drive (2001) adalah film misteri paling ekstrem karya David Lynch, penuh simbol dan sulit ditebak arah ceritanya.

  • Upstream Color (2013) menggabungkan sains, hubungan manusia, dan kehilangan identitas dengan cara yang nyaris seperti puisi visual.

  • Enemy (2013) merupakan thriller psikologis dengan atmosfer gelap, sunyi, dan tidak nyaman, terbuka untuk banyak tafsir.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film misteri bukan sekadar soal teka-teki siapa pelaku atau bagaimana akhir ceritanya. Ada jenis film misteri yang sengaja dibuat ambigu dan penuh simbol, sampai-sampai penonton harus benar-benar berpikir keras untuk memahami maknanya. Film-film seperti ini sering terasa membingungkan di awal, tapi justru itu yang membuatnya terus dibicarakan.

Beberapa film bahkan tidak memberi jawaban pasti, sehingga memaksa penonton menafsirkan sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Ada yang memadukan psikologi, filsafat, hingga realitas alternatif, sehingga menontonnya terasa seperti memecahkan puzzle besar. Berikut film misteri paling mindblowing yang bikin debat panjang karena gak semua orang bisa langsung memahaminya.

1. Mulholland Drive (2001)

Mulholland Drive (dok. Universal Pictures/Mulholland Drive)

Hampir semua film karya David Lynch terasa seperti teka-teki. Namun, Mulholland Drive adalah salah satu yang paling ekstrem. Film ini dimulai seperti misteri klasik Hollywood, lalu perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang sulit ditebak arahnya. Ceritanya terasa terputus-putus, penuh simbol, dan sering membuat penonton mempertanyakan apa yang nyata dan apa yang hanya ilusi.

Keindahan visual, musik yang menghantui, dan akting intens Naomi Watts membuat film ini semakin kuat. Lynch membahas sisi gelap mimpi Hollywood dengan cara yang tidak pernah dijelaskan secara gamblang. Mulholland Drive memang bukan film ramah penonton kasual, tetapi bagi mereka yang mau berpikir dan menafsirkan, pengalaman menontonnya sangat memuaskan.

2. Upstream Color (2013)

Upstream Color (dok. ERBP/Upstream Color)

Setelah sukses dengan Primer (2004), Shane Carruth kembali membuat film yang sama-sama rumit lewat Upstream Color. Film ini lebih terasa seperti pengalaman emosional dan sensorik daripada cerita konvensional. Alurnya minim dialog penjelasan, sehingga membuat penonton harus menyusun sendiri makna dari potongan-potongan adegan yang terasa abstrak.

Justru karena banyak pertanyaan yang tidak dijawab secara langsung, film ini terasa menghantui dan sulit dilupakan. Upstream Color menggabungkan sains, hubungan manusia, dan kehilangan identitas dengan cara yang nyaris seperti puisi visual. Film ini hampir selalu membuat penonton ingin menontonnya ulang demi memahami lapisan ceritanya.

3. Enemy (2013)

Enemy (dok. A24/Enemy)

Sebelum dikenal lewat film-film besar, Denis Villeneuve membuat Enemy, thriller psikologis yang sampai sekarang masih sering diperdebatkan maknanya. Film ini mengikuti seorang pria yang menemukan sosok lain yang tampak persis seperti dirinya, lalu terjebak dalam paranoia yang semakin intens. Sejak awal, atmosfer filmnya terasa gelap, sunyi, dan tidak nyaman.

Keanehan dalam Enemy bukan sekadar gaya, tapi bagian penting dari ceritanya. Simbol-simbol visual, mimpi, dan metafora membuat film ini terbuka untuk banyak tafsir. Meski terasa lebih mengutamakan suasana daripada cerita lurus, justru itulah yang membuat Enemy begitu menantang dan mengganggu pikiran.

4. I’m Thinking of Ending Things (2020)

I’m Thinking of Ending Things (dok. Netflix/I’m Thinking of Ending Things)

Charlie Kaufman dikenal sebagai penulis dengan ide-ide yang rumit dan eksistensial, dan film ini adalah bukti terkuatnya sebagai sutradara. I’m Thinking of Ending Things terasa seperti perjalanan ke dalam pikiran seseorang yang dipenuhi penyesalan dan ketakutan. Ceritanya bergerak lambat, penuh dialog filosofis, dan sering terasa tidak masuk akal secara sengaja.

Di balik keanehannya, film ini menyimpan refleksi mendalam tentang kesepian dan kegagalan hidup. Akting para pemainnya terasa dingin sekaligus emosional sehingga memperkuat suasana yang mencekam. Film ini bukan misteri horor biasa, tetapi kengerian psikologisnya bisa bertahan lama di kepala penonton.

5. Coherence (2013)

Coherence (dok. Bellanova Films/Coherence)

Dengan lokasi yang hampir seluruhnya di satu rumah, Coherence membuktikan bahwa film cerdas tidak selalu butuh anggaran besar. Ceritanya berpusat pada sekelompok teman yang mengalami kejadian aneh saat sebuah komet melintas di langit. Dari percakapan santai, film ini perlahan berubah menjadi misteri yang membingungkan dan penuh ketegangan.

Banyak detail kecil yang mudah terlewat, membuat film ini hampir mustahil dipahami sepenuhnya dalam sekali tonton. Namun justru di situlah kekuatannya. Coherence adalah contoh sempurna film yang semakin seru setelah ditonton ulang, karena setiap petunjuk kecil akhirnya terasa punya arti besar.

6. Memento (2000)

Memento (dok. Summit Ent./Memento)

Memento adalah film yang langsung mengubah cara orang memandang film misteri modern. Ceritanya disusun secara terbalik dan mengikuti tokoh utama yang tidak bisa membentuk ingatan baru. Struktur ini membuat penonton merasakan kebingungan yang sama dengan karakter utamanya.

Lebih dari sekadar trik naratif, Memento adalah kisah tentang ingatan, kebenaran, dan bagaimana manusia membohongi dirinya sendiri. Christopher Nolan berhasil membuat film yang kompleks tanpa kehilangan emosi dan ketegangan. Hingga kini, Memento masih dianggap sebagai salah satu film misteri paling cerdas dan berpengaruh sepanjang masa.

Film-film misteri seperti ini memang bukan tontonan santai untuk semua orang, tetapi justru itulah daya tariknya. Semakin sulit dipahami, semakin lama film tersebut bertahan dalam ingatan dan diskusi penontonnya. Dari keenam film di atas, mana yang paling bikin kamu bingung sekaligus penasaran untuk ditonton ulang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team