5 Film Romantis Sederhana, Era Sebelum Aplikasi Kencan

Merasa kalau film-film komedi romantis baru, terutama rilisan tahun 2020-an gak seseru film romcom lawas? Ada sesuatu yang rasanya mengganjal dan kurang natural? Mungkin salah satunya karena keberadaan aplikasi kencan yang mendisrupsi pola relasi antarmanusia.
Faktor lainnya adalah penyertaan elemen realisme dan sinisme yang bikin film-film romcom baru jadi tak lagi punya efek magis dan optimis layaknya rilisan lama. Alih-alih bikin cerita yang sederhana, film romcom masa kini kerap menyertakan pesan bahwa hubungan romantis itu tidak selalu indah dan mudah. Bahkan dalam beberapa film, mereka justru terkesan muram.
Itu pula yang bikin film-film romantis sederhana seperti 13 Going 30, Harry Meet Sally, dan Flipped masih jadi favorit banyak orang. Kabar baiknya, kamu bisa kok coba mengulik lebih jauh film romcom lawas dengan vibrasi mirip ketiga film tadi. Sederhana, optimis, dan manis magisnya pas, bersiaplah untuk terkesan.
1. The Magic of Ordinary Days (2005)

Diproduksi Hallmark untuk tayang di kanal televisi kabel, The Magic of Ordinary Days ternyata sukses jadi salah satu film terbaik mereka sejauh ini. Diadaptasi dari novel berjudul sama, latarnya Amerika Serikat tahun 1944. Livy (Keri Russell) menemukan dirinya hamil di luar nikah dan pada masa itu bukan hal yang bisa diterima masyarakat dengan mudah.
Ia kemudian terpaksa menerima saran orangtuanya untuk menikah dengan seorang petani lajang. Ia berpikir pernikahan itu hanya sementara, semua dilakukan demi menyelamatkan reputasi dan memenuhi syarat legal untuk bayi yang dikandungnya. Namun, pernikahan itu membuat Livy belajar banyak hal baru dari kehidupan sederhana di desa.
2. The Guernsey Literary and Potato Peel Pie Society (2018)

Kamu juga wajib coba film satu ini kalau mendambakan kisah romantis sederhana. Ia berkutat pada Juliet (Lily James), penulis yang pada tahun 1946 dapat undangan untuk mengikuti program residensi menulis di sebuah desa bernama Guernsey. Undangan itu datang dari sebuah klub buku lokal.
Juliet sempat ragu, apalagi tunangannya memutuskan melamarnya sebelum ia pergi. Namun, ia memilih mengambil risiko dan di situlah, ia menemukan banyak pengalaman dan pelajaran hidup baru. Apakah termasuk revelasi soal cinta sejati?
3. Northanger Abbey (2007)

Northanger Abbey bisa disebut salah satu novel paling underrated dari penulis kondang Jane Austen. Secara plot, novel ini juga yang paling sederhana dan beda. Sesuai dengan cerita aslinya, film pun mengikuti remaja 18 tahun bernama Catherine Morland (Felicity Jones) yang dapat kesempatan ikut kerabatnya untuk bersosialisasi dengan orang-orang dari keluarga kelas atas di kota Bath.
Di sana, Catherine seolah dibuat meragukan dirinya sendiri, terutama obsesinya terhadap buku fiksi. Sampai ia bertemu, Henry Tilney (JJ Feild) dan saudarinya yang menerima Catherine dengan segala kenaifannya. Sederhana, gak berbelit-belit, dan gak sedikit yang menganggap Tilney adalah pria dambaan banyak orang.
4. Letters to Juliet (2010)

Letters to Juliet juga gak kalah seru dengan tetap menekankan kesederhanaan. Ia berorbit pada Sophie (Amanda Seyfried), perempuan yang sebenarnya berada di Verona untuk menghadiri pernikahan kerabat tunangannya. Namun, bukannya menghabiskan momen romantis dengan sang tunangan, Sophie justru sering ditinggal sendiri.
Sampai akhirnya ia menemukan surat-surat tak terjawab yang dikirim orang-orang galau ke museum Juliet. Salah satu surat itu menarik perhatiannya dan ia bertekat membantu sosok galau di surat itu. Namun, misi itu secara tak langsung juga membantunya menemukan apa yang ia butuhkan selama ini.
5. Watching the Detectives (2007)

Penasaran bagaimana bentukan Cillian Murphy kalau main film romcom? Jawabannya bisa kamu temukan dalam Watching the Detectives. Ia didapuk jadi Neil, pecinta film noir yang juga punya bisnis toko DVD. Ia baru saja diputus pacarnya yang menganggapnya aneh dan berusaha melanjutkan hidup.
Satu hari, seorang pengunjung toko DVD mencuri perhatiannya. Sama seperti Neil, si pengunjung bernama Violet (Lucy Liu) juga suka film noir dan hobi melancarkan prank. Namun, ide prank Violet bisa dibilang cukup berisiko dan bikin hidup Neil ikut jungkir balik.
Memang optimisme dan kesederhana film romcom lawas atau yang berlatar masa lalu sulit direplika pada era modern. Ini juga yang bikin mereka selalu dirindukan. Bagaimana menurutmu?