Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Party Girl (dok. IFC Films/Party Girl)
Party Girl (dok. IFC Films/Party Girl)

Intinya sih...

  • Dogfight (1991) adalah film karya Nancy Savoca yang mengisahkan seorang tentara muda yang mengadakan sayembara untuk mencari teman kencan perempuan paling tidak menarik.

  • True Love (1989) merupakan film komedi romantis yang mengikuti persiapan pernikahan dua sejoli yang diselimuti drama dan kebimbangan.

  • Party Girl (1995) dibuat Daisy von Scherler Mayer dengan Parker Posey sebagai Mary, menceritakan tentang perempuan berjiwa bebas yang gak sengaja berurusan dengan polisi karena kecerobohannya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada banyak film romcom klasik yang dirilis sineas pada 1980—1990-an. Namun, kalau kamu perhatikan kebanyakan dari mereka dibikin sutradara pria. Terutama beberapa yang merupakan judul laris, macam When Harry Met Sally (Rob Reiner), My Best Friend's Wedding (P. J. Hogan), dan Notting Hill (Roger Michell).

Hanya ada segelintir sutradara perempuan yang mampu menyamai popularitas film-film tadi. Sebut saja Nora Ephron (You’ve Got Mail dan Sleepless in Seattle) yang sebenarnya menulis naskah When Harry Met Sally. Sontak film romcom klasik buatan sutradara perempuan bak sebuah logam langka.

Susah dicari, tetapi saat ketemu kamu bakal gembira bukan kepalang. Berikut ini rekomendasi film romcom karya sutradara perempuan yang patut kamu apresiasi keberadaannya. Salah satunya mungkin sudah kamu tonton, nih!

1. Dogfight (1991)

Dogfight (dok. Criterion/Dogfight)

Sebagai pembukaan, kamu bisa coba tonton film romcom berjudul Dogfight karya Nancy Savoca. Dirilis 1991, film ini adalah salah satu karya terakhir River Phoenix sebelum ia meninggal 2 tahun kemudian. Phoenix didapuk jadi Eddie, tentara muda yang dapat jatah cuti 24 jam sebelum dikirim ke Vietnam pada 1963.

Bersama rekan-rekannya, ia sepakat mengadakan sayembara bertajuk “dogfight” yang mengharuskan mereka mencari teman kencan perempuan paling gak menarik ke pesta, tentunya tanpa sepengetahuan mereka. Eddie kemudian bertemu dengan pramusaji bernama Rose (Lili Taylor) yang bersedia menemaninya. Namun, pertemuan itu mengubah Eddie selamanya. Lengkap dengan pesan antiperang, ini film yang bikin kamu mengapresiasi perspektif yang ditawarkan sutradara perempuan.

2. True Love (1989)

True Love (dok. Park Circus/True Love)

True Love adalah film komedi romantis lain dari Savoca yang gak kalah menarik. Film ini mengikuti persiapan pernikahan dua sejoli yang diselimuti drama dan kebimbangan.

Donna (Annaella Sciorra) dan Michael (Ron Eldard) saling cinta dan sempat yakin bakal menikah. Namun, jelang pernikahan mereka mulai gamang dengan kemampuan mereka berkomitmen. Donna bahkan mulai mempertanyakan level kedewasaan Michael.

3. Party Girl (1995)

Party Girl (dok. IFC Films/Party Girl)

Party Girl gak kalah kocak. Dibuat Daisy von Scherler Mayer dengan Parker Posey sebagai Mary. Ia diceritakan sebagai perempuan berjiwa bebas yang gak sengaja berurusan dengan polisi karena kecerobohannya.

Seorang kerabat dengan besar hati bersedia membebaskannya dengan membayar jaminan. Namun, sebagai gantinya, Mary harus bekerja sebagai pustakawan di tempat kerja sang kerabat selama beberapa waktu. Ini jadi momen yang seru karena tingkah Mary yang bikin kesel dan gereget.

4. Bhaji on the Beach (1994)

Bhaji on the Beach (dok. MUBI/Bhaji on the Beach)

Sebelum dikenal lewat film-film komedi romantis Inggris 2000-an seperti Bend It Like Beckham, Angus, Thongs and Perfect Snogging, dan Bride and Prejudice, Gurinder Chadha ternyata pernah bikin film Bhaji on the Beach pada 1994.

Film ini mengikuti dinamika hubungan keluarga imigran India di Inggris lewat momen liburan mereka di kota Blackpool. Ada yang terjebak dalam pernikahan toksik, diam-diam hamil di luar nikah dengan pacar yang selama ini tak pernah diperkenalkannya pada keluarga, dan lain sebagainya.

5. Slums of Beverly Hills (1998)

Slums of Beverly Hills (dok. Searchlight Pictures/Slums of Beverly Hills)

Ini adalah film debut Tamara Jenkins sebelum ia merilis The Savages (2007) dan The Private Lives (2018). Slums of Beverly Hills memakai perspektif remaja perempuan bernama Vivian (Natasha Lyonne) untuk memotret kehidupan keluarga kelas menengah bawah yang hidup di tengah kemewahan Beverly Hills.

Orangtua Vivian rela hidup sederhana demi biaya menyekolahkan anak-anaknya di sekolah swasta berbayar. Namun, ini membuat Vivian minder dengan kondisi finansialnya. Ditambah ia mengalami fase pubertas yang membingungkan.

Melihat makin banyak sutradara perempuan yang kariernya berbinar dewasa ini, kita perlu banyak bersyukur. Faktanya, beberapa dekade lalu menemukan film mereka di ranah mainstream bukan perkara mudah. Mana saja film yang sudah kamu tonton?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team