10 Film Sutradara Perempuan Asia 2020-an Terbaik Versi Letterboxd

Sutradara perempuan Asia telah menghasilkan banyak film yang menggugah perasaan. Dengan empati dan sensitif, mereka kerap menggarap film feminis tentang perjuangan perempuan di dunia.
Letterboxd telah merilis daftar film terbaik yang disutradarai perempuan Asia. Menariknya, salah satu film Indonesia masuk dalam kategori ini. Rekomendasi film sutradara perempuan Asia 2020-an terbaik ini dipilih dengan beberapa faktor, lho!
1. Past Lives (2023)

Peringkat pertama film terbaik sutradara perempuan adalah Past Lives. Film drama romantis ini disutradarai oleh perempuan Korea Selatan, Celine Song. Diproduksi A24, Past Lives berhasil nominasi Best Picture di Academy Award 2024.
Past Lives mengeksplor hubungan cinta Nora (Greta Lee) dan Hae Sung (Teo Yoo) yang sudah bersahabat sejak kecil di Korea Selatan. Namun, mereka terpisah setelah Nora pindah ke Amerika Serikat.
Dua puluh tahun kemudian, mereka kembali bertemu selama seminggu. Celine Song berhasil mengeksplorasi cinta dan takdir yang terasa menyesakkan.
2. Laapataa Ladies (2023)

Selanjutnya, ada film India berjudul Laapataa Ladies atau Lost Ladies. Film drama komedi ini adalah karya sutradara asal Mumbai, yakni Kiran Rao. Laapataa Ladies sukses meraih rating 8,4/10 di IMDb dan 100 persen di Rotten Tomatoes.
Laapataa Ladies berkisah tentang dua pengantin muda tersesat di kereta yang sama. Mereka terjebak dalam kekacauan petualangan yang membuat penonton tertawa ngakak. Namun, ada juga momen mengharukan keduanya yang membuat air mata menetes.
3. 20th Century Girl (2022)

20th Century Girl adalah karya sutradara Korea Selatan, Bang Woo Ri. Film drama romantis ini berhasil meraih rating fresh 86 persen di Rotten Tomatoes. Kamu dapat menonton film ini secara streaming di Netflix.
Sinopsis 20th Century Girl mengikuti kisah cinta gadis remaja pada 1999. Ia berusaha mendekati anak laki-laki populer di sekolahnya untuk dijodohkan dengan sahabatnya sendiri. Namun yang terjadi, keduanya justru saling terpikat satu sama lain.
4. Nomadland (2020)

Nomadland adalah film drama karya sutradara China, Chloe Zhao. Melalui film ini, Zhao berhasil meraih Best Director di Oscar 2021. Ia juga membawa Nomadland memenangkan Oscar kategori Best Picture dan Best Actress untuk Frances McDormand.
Nomadland mengikuti perempuan berusia 60-an, Fern (Frances McDormand). Ia memutuskan hidup mengembara dan tinggal di dalam van setelah kehilangan segalanya dalam resesi hebat. Nomadland mendapatkan rating 93 persen di Rotten Tomatoes.
5. Yuni (2021)

Rekomendasi selanjutnya adalah film Indonesia berjudul Yuni. Film ini ditulis dan disutradarai oleh filmmaker perempuan kebanggaan Tanah Air, Kamila Andini. Ia sukses membawa Yuni memenangkan Platform Prize di Festival Film Internasional Toronto 2021.
Film drama ini mengangkat tema coming of age tentang gadis Sunda yang cerdas bernama Yuni. Masa depannya terancam saat Yuni dipaksa keluarganya untuk pernikahan dini. Namun, ia tetap bertekad melanjutkan pendidikan tinggi dan melawan ekspektasi masyarakat di daerahnya.
6. Scarborough (2021)

Scarborough adalah film drama karya sutradara Filipina, Shasha Nakhai. Film ini diangkat dari novel pemenang penghargaan dengan judul sama karya Catherine Hernandez. Scarborough sukses meraih rating 100 persen di Rotten Tomatoes.
Mengangkat tema coming of age, film ini mengikuti kehidupan 3 anak yang tinggal di lingkungan berpendapatan rendah. Mereka mulai bersahabat sejak menemukan komunitas program membaca dadakan. Kisah inspiratif ini dapat meningkatkan literasi penonton akan pentingnya membaca buku.
7. American Girl (2021)

Film drama ini adalah karya sutradara Asia asal Taiwan, Feng-I Fiona Roan. American Girl berhasil meraih rating 92 persen di Rotten Tomatoes. Film ini mengeksplorasi kehidupan gadis 13 tahun, Fen (Caitlin Fang), di tengah pandemi SARS pada 2003 silam.
Fen yang tinggal di Amerika harus kembali ke Taipei setelah ibunya terkena kanker. Di sana, ia kembali berhubungan dengan ayahnya yang sudah lama berpisah. Ikatan Fen dan ayahnya diuji, sementara kondisi ibunya mulai memburuk.
8. My Broken Mariko (2022)

Film terbaik sutradara perempuan Asia selanjutnya adalah My Broken Mariko. Film ini adalah karya sutradara Jepang, Yuki Tanada. Ia mengeksplorasi tema persahabatan dan duka dalam film heartwarming ini.
My Broken Mariko mengisahkan wanita kantoran, Tomoyo Shiino (Mei Nagano), yang berduka setelah temannya, Mariko Ikagawa, bunuh diri. Ia kemudian nekat mencuri jasad Mariko untuk menyelamatkan jiwa sang teman. Sambil membawa abu temannya, Tomoyo melakukan perjalanan sambil mengenang Mariko.
9. All We Imagine as Light (2024)

All We Imagine as Light meraih rating sempurna, 100 persen, di Rotten Tomatoes. Film India yang berkolaborasi dengan Prancis ini merupakan karya sutradara asal Mumbai, Payal Kapadia.
Terakhir, All We Imagine as Light berhasil meraih penghargaan Grand Prix di Cannes Film Festival 2024. Film ini mengikuti persahabatan dua perawat rumah sakit, Prabha (Kani Kusruti) dan Anu (Divya Prabha). Keduanya tinggal sekamar di Mumbai. All We Imagine as Light mengeksplorasi tantangan hidup Prabha dan Anu dalam percintaan.
10. The Queen of My Dreams (2023)

The Queen of My Dreams adalah film drama komedi karya sutradara perempuan asal Pakistan, Fawzia Mirza. The Queen of My Dreams sukses meraih rating 89 persen di Rotten Tomatoes. Sinopsis film ini mengisahkan wanita Pakistan, Azra (Amrit Kaur) yang tinggal di Kanada.
Azra tinggal dengan ibunya yang merupakan seorang Muslim konservatif. Kehidupannya berubah saat ayahnya meninggal dalam suatu tragedi. Ia tiba-tiba menemukan perjalanan ala Bollywood yang penuh kenangan di pedesaan Kanada.
Sutradara perempuan Asia menghasilkan film hidden gem yang jarang kamu ketahui. Yuk, eksplor karya-karya mereka di era 2020-an. Tentu rekomendasi film terbaik versi Letterboxd di atas dapat menambah wawasan tentang feminis dan diversity, nih!