Cuplikan adegan bersepeda Gepeng dan Basuki di Solo 1981 (instagram.com/idnpictures)
Menceritakan perjalanan karier Srimulat pada era kejayaannya di tahun 1980-an, film Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama (2022) diproduksi oleh IDN Pictures yang bekerja sama dengan MNC Pictures, ditulis dan disutradarai oleh Fajar Nugros.
Mengusung tagar #SaatnyaIndonesiaTertawa, Fajar Nugros dirasa cukup berhasil menjalankan misi tagar tersebut, terlepas dari fakta bahwa lineup utama film tersebut tidak memiliki background komedi sama sekali.
Srimulat merupakan grup lawak besutan Teguh Slamet Rahardjo (Rukman Rosadi) dan istri pertamanya R.A Srimulat pada tahun 1950-an, dan memasuki era kejayaannya di tahun 1980-an. Pada awal adegan film Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama (2022) kita diajak melintasi waktu menyaksikan suasana daerah Balekambang, Solo, di tahun 1981. Pada masa itu, harga minyak dunia sedang mencapai puncaknya, detail terkait fakta tersebut disisipkan pada awal film dengan suara siaran radio yang memberitakan kenaikan harga minyak dunia. Pada masa itu juga, Srimulat sudah terkenal di Jawa Timur dan Jawa Tengah, tercermin pada cuplikan dimana jumlah penonton di Taman Hiburan Solo yang sudah cukup ramai.
Selain itu, elemen penunjang lainnya seperti detail fashion, penggunaan mata uang lama, properti elektronik seperti telegram dan televisi jadul pada film sukses merepresentasikan kehidupan di era 1980-an. Instrumen musik Whisky & Soda – Roberto Delgado (1970) pada backsound film ini juga sangat membangkitkan nostalgia, pasalnya musik tersebut adalah musik pengantar lakon Srimulat setiap kali tayang di TVRI pada masa itu.