Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekomendasi Film Bipolar Disorder untuk Menemani Libur Nataru 2025

cuplikan A Real Pain
cuplikan A Real Pain (dok. Topic Studios/A Real Pain)
Intinya sih...
  • Film-film bipolar disorder bisa menjadi teman saat libur Nataru
  • Prozac Nation, Silver Linings Playbook, Infinitely Polar Bear, Touched with Fire, dan A Real Pain adalah rekomendasi film yang bisa menemanimu
  • Masing-masing film menawarkan cerita yang jujur dan hangat tentang bipolar disorder serta perjuangan dalam bertahan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Libur Natal dan tahun baru (Nataru) kerap datang dengan koper penuh rencana dan kepala penuh pikiran. Ada yang mudik, ada yang staycation, ada juga yang memilih menepi sambil menata ulang perasaan. Film, mungkin, bisa jadi teman lain yang jujur sekaligus hangat untuk mengisi saat-saat ini. Bahkan, tidak jarang ia menohok dengan cara yang lembut.

Daftar ini, misalnya, mengajakmu menyelami kisah tentang bipolar disorder dengan sudut pandang manusiawi. Tanpa menggurui dan tetap terasa dekat dengan keseharian. Tentu bukan untuk mengglorifikasi luka, melainkan merayakan keberanian dalam bertahan.

Tiap film di bawah ini menawarkan cerita yang bisa kamu tonton sendirian atau bareng orang tersayang. Mereka berbicara tentang jatuh bangun, tawa canggung, dan harapan yang tumbuh pelan-pelan. Cocok untuk jeda panjang akhir tahun yang membutuhkan makna, ini beberapa rekomendasi film bipolar disorder untuk temani sesi libur Nataru kamu dan keluarga.

1. Prozac Nation (2001) diadaptasi dari sebuah memoar mahasiswi yang bermasalah kesehatan mental

cuplikan Prozac Nation
cuplikan Prozac Nation (dok. Miramax Films/Prozac Nation)

Prozac Nation mengikuti perjalanan Elizabeth Wurtzel, mahasiswi cerdas yang terjebak dalam badai suasana hati, berdasarkan memoarnya. Hari-harinya dipenuhi ambisi, tulisan, dan rasa hampa yang datang tanpa aba-aba. Bipolar disorder hadir sebagai bayangan yang memengaruhi cara dia mencintai dan memandang diri.

Ceritanya terasa personal, karena banyak adegan berjalan seperti catatan harian. Ada pesta, ada musik, dan ada keheningan yang tiba-tiba memekakkan. Prozac Nation garapan Miramax Films mengingatkan orang bahwa mencari bantuan bukan tanda lemah, melainkan upaya bertahan.

2. Silver Linings Playbook (2012) menceritakan dua jiwa retak yang belajar memahami ritme masing-masing

cuplikan Silver Lining Playbook
cuplikan Silver Lining Playbook (dok. Weinstein Company/Silver Lining Playbook)

Pat Solitano (Bradley Cooper) baru keluar dari rumah sakit jiwa dan ingin hidupnya kembali rapi. Dia percaya olahraga, buku, dan optimisme bisa memperbaiki segalanya. Keyakinan itu bertabrakan dengan kenyataan dan emosi yang meledak-ledak.

Pertemuannya dengan Tiffany Maxwell (Jennifer Lawrence) mengubah arah cerita menjadi hangat dan kocak. Dua jiwa retak saling belajar memahami ritme masing-masing. Film The Weinstein Company ini menunjukkan bahwa cinta tidak menyembuhkan segalanya, tetapi bisa membuat hari terasa lebih mungkin.

3. Infinitely Polar Bear (2014) berkisah tentang seorang ayah bipolar disorder

cuplikan Infinitely Polar Bear
cuplikan Infinitely Polar Bear (dok. Paper Street Films/Infinitely Polar Bear)

Seorang ayah dengan bipolar disorder mencoba membesarkan dua anaknya di tengah keterbatasan. Dia penuh ide, penuh cinta, dan sering berantakan. Keseharian mereka pun terasa riuh, tetapi tulus.

Film produksi Paper Street Films ini diceritakan dari sudut pandang anak, sehingga terasa jujur dan ringan. Tawa muncul dari situasi sederhana yang kacau. Di balik itu, ada pesan tentang tanggung jawab dan upaya menjadi orangtua yang hadir.

4. Touched with Fire (2015) mengangkat cerita dua penyair muda di rumah sakit jiwa

cuplikan Touched with Fire
cuplikan Touched with Fire (dok. 40 Acres & A Mule Filmworks/Touched with Fire)

Dua penyair muda bertemu di rumah sakit jiwa dan saling terpikat. Keduanya sama-sama hidup dengan bipolar disorder dan kreativitas yang menyala. Puisi menjadi bahasa cinta sekaligus pemicu konflik.

Hubungan mereka indah, tetapi rapuh. Mania terasa seperti sayap, depresi terasa seperti jangkar. Film rilisan 40 Acres & A Mule Filmworks ini jujur tentang romantisasi seni dan risiko ketika cinta mengabaikan perawatan.

5. A Real Pain (2024) mengisahkan perjalanan dua sepupu untuk mengenang keluarga

cuplikan A Real Pain
cuplikan A Real Pain (dok. Topic Studios/A Real Pain)

Film karrya Topic Studios ini mengikuti dua sepupu yang melakukan perjalanan untuk mengenang keluarga dan luka lama. Salah satunya bergulat dengan kesehatan mental yang tidak selalu diberi nama. Bipolar disorder hadir secara implisit lewat emosi ekstrem dan ledakan kejujuran.

Nada ceritanya pahit-manis dan penuh dialog cerdas. Humor menjadi pelindung saat duka menekan dada. A Real Pain mengajak orang memahami bahwa penyembuhan sering datang lewat percakapan yang sulit.

Menutup tahun dengan film-film ini terasa seperti menyalakan lampu kecil di ruang gelap. Mereka tidak menawarkan solusi instan atau akhir yang sempurna. Mereka menawarkan kejujuran, empati, dan keberanian untuk mengakui ketidaksempurnaan.

Libur Nataru 2025 bisa jadi waktu yang tepat untuk duduk sebentar dan bernapas. Biarkan cerita-cerita ini menemani, bukan menghakimi. Karena pada akhirnya, memahami kesehatan mental adalah langkah kecil menuju dunia yang lebih ramah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Hype

See More

Sinopsis Drama China The Company, Dibintang Zhang Miao Yi

18 Des 2025, 21:48 WIBHype