Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Moonstruck
Moonstruck (dok. Criterion/Moonstruck)

Intinya sih...

  • Moonstruck (1987): Cher memenangkan Piala Oscar untuk perannya sebagai Loretta dalam film romcom ini.

  • Mask (1985): Cher berperan sebagai ibu dari seorang remaja dengan kondisi genetik unik.

  • Mermaids (1990): Cher kembali memerankan emak-emak nyentrik dalam film ini, beradu akting dengan Winona Ryder dan Christina Ricci.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cher mungkin kamu kenal sebagai diva dengan talenta brilian. Namun, kalau kamu perhatikan lebih jeli, ia ternyata juga seorang aktris berbakat. Tepatnya pada era 1980—1990-an, Cher adalah salah satu aktris terlaris yang film-filmnya gak hanya layak ditonton, tetapi punya keunikan.

Caranya menghidupkan karakter bikin penonton gak bisa melepas pandangan darinya. Caranya memilih naskah juga patut diapresiasi, Cher sering dapat karakter menarik yang bisa dibilang nonkonvensional kala itu. Ia beberapa kali jadi emak-emak eksentrik sampai seorang lesbian. Film terbaik Cher apa saja yang wajib kamu tonton? Ini lima judul wajibnya.

1. Moonstruck (1987)

Moonstruck (dok. Criterion/Moonstruck)

Moonstruck adalah film romcom berlatar New York yang mempertemukan Cher dengan Nicolas Cage. Cher jadi Loretta, perempuan berlatar belakang imigran Italia yang sudah menjanda beberapa tahun dan akhirnya menjalin hubungan dengan seseorang.

Satu hari, sang pacar melamar dan ia menerimanya tanpa benar-benar memikirkannya terlebih dahulu. Namun, hubungan mereka merenggang setelah sang pacar memilih untuk merawat ibunya yang sakit di Italia dan Loretta bertemu dengan seseorang dari masa lalu sang kekasih. Kocak dengan subplot yang saling berkaitan, Moonstruck mengantar Cher meraih Piala Oscar pada kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik.

2. Mask (1985)

Mask (dok. Universal Pictures/Mask)

Beda dengan The Mask yang dibintangi Jim Carrey, film Mask tahun 1985 digarap sutradara Peter Bogdanovich yang terinspirasi kisah nyata seorang remaja dengan kondisi genetik unik. Cher didapuk memerankan ibu si remaja.

Tidak menganggap kondisi si anak sebagai aib atau kekurangan, sang ibu justru berusaha memberikan kehidupan senormal mungkin untuk anak semata wayangnya itu. Berbagai hal nyentrik pun ia lakukan demi mewujudkan misi tersebut.

3. Mermaids (1990)

Mermaids (dok. Orion Pictures/Mermaids)

Peran emak-emak nyentrik kembali dilakoni Cher dalam film Mermaids. Kali ini, ia beradu akting dengan dua aktris muda potensial Winona Ryder dan Christina Ricci. Ketiganya memerankan keluarga Flax yang terdiri dari ibu tunggal dan dua anak perempuannya. Mereka hidup berpindah-pindah karena kebiasaan sang ibu yang ogah menetap di satu tempat, terutama setelah hubungan asmaranya dengan seseorang kandas.

Satu hari, sang ibu memutuskan untuk tinggal di sebuah kota kecil di Massachusetts dan di situlah berbagai drama terjadi. Untuk pertama kalinya, Charlotte (Ryder), sang anak tertua memberontak dan meminta ibunya untuk mengakhiri kebiasaannya lari dari masalah.

4. Silkwood (1983)

Silkwood (dok. 20th Century Studios/Silkwood)

Silkwood adalah film drama dengan semangat antikapitalis yang mempertemukan Cher dengan Meryl Streep dan Kurt Russell. Mereka memerankan tiga pekerja pabrik produsen reaktor nuklir yang menyewa apartemen bersama untuk menghemat anggaran, yakni Karen Silkwood dan kekasihnya, Drew (Russell) serta temannya yang seorang lesbian, Dolly (Cher).

Merasa dirinya mulai terdampak radiasi, Karen membentuk serikat pekerja yang getol menuntut kondisi kerja yang lebih aman dan manusiawi. Terinspirasi kisah dan tokoh nyata, film ini butuh 9 tahun proses produksi dan riset.

5. If These Walls Could Talk (1996)

If These Walls Could Talk (dok. HBO/If These Walls Could Talk)

Cher memang gak segan melibatkan diri dalam proyek-proyek anti-narasi mainstream. Dalam If These Walls Could Talk, kita bakal mengikuti kisah dilematis beberapa perempuan yang butuh melakukan aborsi karena beberapa alasan. Namun, kondisinya, aborsi legal masih jadi perdebatan sengit di Amerika dari era ke era.

Berformat antologi tiga cerita (triptych), Cher berperan besar dalam segmen ketiga, yakni sebagai sutradara, produser, dan cast sekaligus. Tiga naskah cerita di film ini semuanya ditulis oleh Nancy Savoca.

Nonton film lawasnya Cher bisa jadi ide movie night kamu hari ini. Film-film yang dibintanginya cukup nyentrik dan progresif. Padahal mereka semua dirilis pada era 1980—1990-an, jauh sebelum kultur woke mendominasi narasi global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team