5 Film Klasik Bertema Politik yang Wajib Ditonton Minimal Sekali

Dunia politik selalu penuh intrik, ambisi, dan perjuangan moral yang mengguncang hati. Tak heran, banyak sutradara legendaris yang menjadikannya sumber inspirasi untuk menciptakan film yang menggugah pikiran. Lewat kisah-kisah ini, penonton diajak melihat betapa rapuhnya integritas ketika kekuasaan menjadi taruhan.
Film-film bertema politik bukan hanya soal perebutan kursi dan skandal, tapi juga refleksi dari nurani manusia. Beberapa karya legendaris berikut menunjukkan bahwa idealisme, meski sering kalah di dunia nyata, tetap hidup dalam sinema. Inilah lima film klasik bertema politik yang wajib kamu tonton minimal sekali dalam hidup.
1. Mr. Smith Goes to Washington (1939)

Disutradarai oleh Frank Capra, film ini menampilkan James Stewart sebagai Jefferson Smith, seorang pria sederhana yang tiba-tiba diangkat menjadi senator Amerika Serikat. Awalnya, Smith tampak polos dan penuh semangat idealis. Namun, ketika ia menemukan korupsi di balik sistem politik, ia memutuskan untuk melawannya melalui pidato maraton di Senat.
Film ini menjadi simbol keberanian moral melawan kekuasaan yang busuk. Namun, ironisnya, politisi di dunia nyata saat itu justru membenci film ini. Joseph P. Kennedy, duta besar AS untuk Inggris, bahkan mencoba mencegah peredarannya di luar negeri karena khawatir akan merusak citra politik Amerika.
2. The Candidate (1972)

Dibintangi Robert Redford, The Candidate menggambarkan perjalanan seorang pengacara idealis bernama Bill McKay, yang awalnya enggan mencalonkan diri sebagai senator. Namun, di tangan para konsultan politik, idealismenya perlahan terkikis demi popularitas dan kemenangan. Film ini menunjukkan betapa cepatnya moral seseorang bisa berubah ketika berada di pusaran kekuasaan.
Dengan pendekatan satir, film ini berhasil menggambarkan dunia kampanye politik yang penuh manipulasi citra. Dialog terakhir McKay setelah memenangkan pemilu menjadi kalimat legendaris yang menggambarkan kekosongan di balik kemenangan politik. The Candidate bukan hanya kritik sosial, tapi juga potret nyata tentang harga yang harus dibayar seseorang untuk kekuasaan.
3. All the President’s Men (1976)

Berdasarkan kisah nyata skandal Watergate, film ini mengikuti dua jurnalis The Washington Post, Bob Woodward (Robert Redford) dan Carl Bernstein (Dustin Hoffman), yang mengungkap konspirasi besar di balik pemerintahan Presiden Nixon. Disutradarai Alan J. Pakula, film ini menjadi salah satu karya paling berpengaruh dalam genre politik dan jurnalisme investigatif.
Selain menegangkan, film ini menunjukkan bagaimana kebenaran bisa menggoyang kekuasaan tertinggi sekalipun. Dengan gaya realistik dan dialog tajam, All the President’s Men membangun suasana ketegangan tanpa perlu adegan aksi berlebihan. Film ini menjadi bukti bahwa pena atau dalam hal ini laporan berita memang bisa lebih tajam dari pedang.
4. Dr. Strangelove (1964)

Stanley Kubrick menghadirkan sindiran brilian terhadap Perang Dingin lewat Dr. Strangelove. Film ini menceritakan situasi absurd di mana salah satu jenderal Amerika secara keliru memicu perang nuklir. Dengan humor gelap dan cerdas, film ini menyoroti betapa mudahnya dunia bisa hancur akibat ego politik dan paranoia militer.
Peter Sellers tampil luar biasa dengan memerankan beberapa karakter sekaligus, menambah lapisan ironi dalam kisah ini. Meski dirilis lebih dari setengah abad lalu, kritik sosial dalam film ini masih terasa relevan. Terutama ketika dunia modern masih terjebak dalam konflik politik dan senjata nuklir.
5. The Manchurian Candidate (1962)

Disutradarai oleh John Frankenheimer, film ini mengisahkan seorang prajurit perang yang secara tidak sadar dijadikan alat politik melalui cuci otak. The Manchurian Candidate menggabungkan unsur thriller psikologis dengan paranoia politik yang menggigit, menciptakan salah satu kisah paling menegangkan dalam sejarah film Amerika.
Film ini menggambarkan ketakutan era Perang Dingin terhadap infiltrasi ideologi dan kontrol pikiran. Dengan akting luar biasa dari Frank Sinatra dan Angela Lansbury, film ini menantang penonton untuk bertanya seberapa mudahkah manusia dikendalikan demi ambisi politik. The Manchurian Candidate menjadi film wajib bagi yang tertarik pada sisi gelap propganda.
Kelima film di atas bukan sekadar hiburan, tetapi juga refleksi tentang bagaimana kekuasaan bisa membentuk dan menghancurkan moral manusia. Setelah menonton semuanya, menurutmu apakah politik memang tentang melayani rakyat, atau sekadar permainan untuk mempertahankan kekuasaan?