Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Terbaik tentang Korban PHK, Menghantam Jiwa 

The Measure of a Man (dok. Unifrance/The Measure of a Man)
Intinya sih...
  • Kehilangan pekerjaan bisa membawa seseorang ke titik terendah dalam hidup.
  • Kehilangan pekerjaan bisa disebabkan oleh faktor di luar kendali individu, seperti efisiensi anggaran perusahaan dan kondisi kerja yang tak layak.
  • Tema film-film ini masuk dalam kategori misérabilisme.

Jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa jadi salah satu momen yang mengantarkan seseorang ke titik terendah dalam hidup. Kehilangan sumber penghasilan sama saja dengan merasakan ketidakpastian dan ketidaknyamanan yang entah sampai kapan akan berlangsung. 

Seperti biasa, menghakimi bukanlah cara bijak menyikapi isu ini. Faktanya, PHK sering kali terjadi karena faktor di luar si pekerja itu sendiri, seperti efisiensi anggaran perusahaan, kondisi kerja yang tak layak dan mengakibatkan gangguan kesehatan, kecelakaan kerja akibat kelalaian perusahaan, krisis ekonomi, dan sebagainya. Agar kamu terhindar dari potensi bikin opini jelek soal problem PHK, tonton lima film berikut, deh.

1. I, Daniel Blake (2016)

I, Daniel Blake (dok. Wild Bunch/I, Daniel Blake)

I, Daniel Blake adalah film realis Inggris garapan Ken Loach yang mengikuti perjuangan pria paruh baya mendapatkan kembali pekerjaannya. Ia kehilangan posisinya di tempat kerja setelah mengalami serangan jantung. Dokter menyarankannya untuk pensiun, tetapi ternyata dinas sosial Inggris belum menganggapnya layak dapat tunjangan. Jadilah, ia terkatung-katung dan harus memutar otak agar tetap bisa bertahan hidup.

2. Two Days, One Night (2014)

Two Days, One Night (dok. Criterion/Two Days, One Night)

Dalam waktu 2 hari 1 malam, seorang perempuan harus berjuang meyakinkan rekan kerjanya untuk menolak bonus dari perusahaan. Padahal, pada situasi ekonomi yang sulit, siapa yang tak tergiur bonus. Masalahnya, bonus itu diambil dari gaji si pekerja perempuan yang rencananya bakal dipecat karena perusahaan tak membutuhkannya lagi. Seperti Daniel Blake pada film sebelumnya, ini terjadi setelah si pekerja cuti beberapa waktu untuk fokus pada pengobatan penyakitnya.

3. The Measure of a Man (2015)

The Measure of a Man (dok. Unifrance/The Measure of a Man)

Dalam film The Measure of a Man, Vincent Lindon didapuk jadi Thierry, pria 51 tahun yang dipecat dari pabrik tempatnya bekerja selama beberapa dekade. Dengan usia yang tak muda, Thierry kesulitan kembali ke pasar kerja. Ia menganggur setahun lebih sampai akhirnya dapat pekerjaan sebagai satpam di sebuah pusat perbelanjaan. Namun, di sinilah kompas moralnya diuji.

4. Sidewalk Traffic (2015)

Sidewalk Traffic (dok. Sidewalk Productions/Sidewalk Traffic)

Declan (Johnny Hopkins) adalah pria 30 tahun yang jadi korban PHK. Masalahnya, ia harus berjibaku dengan tuntutan membesarkan putranya yang masih bayi dan kondisi mentalnya yang memburuk. Beruntung, istrinya masih bekerja dan bersedia jadi pemberi nafkah utama. Namun, saat jadi ayah penuh waktu, Declan ternyata justru mengalami beberapa tekanan batin akibat trauma masa lalunya.

5. Tokyo Sonata (2008)

Tokyo Sonata (dok. Django Film/Tokyo Sonata)

Balada korban PHK terbaik bisa kamu tonton dalam film Jepang berjudul Tokyo Sonata. Film ini sebenarnya berfokus pada dinamika hubungan keluarga kelas menengah atas di Tokyo. Semua tampak normal sampai sang ayah jadi korban PHK dan tak berani mengatakan sejujurnya pada anak dan istrinya. Jadilah ia berpura-pura tetap berangkat ke kantor setiap hari dan berusaha melamar pekerjaan. Di tengah krisis yang melanda Jepang, mencari pekerjaan kerah putih bukan hal mudah untuk si ayah. 

Kalau bisa dirangkum jadi satu kategori, semua film ini masuk kategori misérabilisme. Kalau ada poverty porn yang dituding mengekspos kemiskinan dan mengeksploitasinya jadi komoditas, film misérabilisme seolah sengaja memamerkan penderitaan lakonnya. Jadi, film mana yang mau kamu tonton?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us