Awalnya ditulis sebagai episode serial legendaris The X-Files, Final Destination berkembang menjadi salah satu waralaba horor paling ikonis. Formula uniknya—tentang maut tak kasat mata yang memburu para penyintas kecelakaan tragis—menjadi ciri khas yang sulit dilupakan para penggemarnya. Lima film yang dirilis antara 2000—2011 berhasil membangun reputasi franchise ini sebagai pemicu paranoia paling efektif dari hal-hal sehari-hari.
Setelah vakum selama 14 tahun sejak Final Destination 5, waralaba ini akhirnya kembali lewat film terbarunya, Final Destination: Bloodlines, yang tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (14/5/2025). Film keenam ini membawa penyegaran lewat kisah tentang satu keluarga yang harus berjuang bertahan hidup dari kejaran maut. Tak disangka, pendekatan baru ini berbuah manis, terbukti dari pencapaiannya sebagai film Final Destination dengan rating tertinggi, yaitu 95 persen, di Rotten Tomatoes.
Penantian panjang tersebut tampaknya terbayar lunas dengan hadirnya Final Destination: Bloodlines yang dipuji banyak kritikus berkat eksekusi adegan kematiannya yang brilian dan sentuhan emosional yang tak terduga. Jadi, apakah Bloodlines benar-benar berhasil menghidupkan kembali franchise ini dengan gemilang? Untuk mengetahuinya, yuk, simak review film Final Destination: Bloodlines berikut ini!