Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ghazi Alhabsy Senang Bisa Salurkan Bakat Bela Diri di Waktu Maghrib 2

potret pemain film Waktu Maghrib 2 di kantor IDN, Jakarta, Selasa (20/5/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Jakarta, IDN Times - Berlatar 20 tahun setelah kejadian di film pertamanya, Waktu Maghrib 2 siap dirilis di bioskop mulai 28 Mei 2025. Film sekuel ini kembali disutradarai oleh Sidharta Tata dengan menggandeng sederet aktor remaja.

Salah satunya adalah Ghazi Alhabsy yang merupakan pendatang baru di dunia layar lebar. Meski Waktu Maghrib 2 tercatat sebagai film keduanya setelah film pertama yang belum dirilis, Ghazi mengaku tak kesulitan untuk mendalami peran. Alih-alih kesulitan, dia justru merasa sangat senang karena bakat bela diri dan hobi olahraganya akhirnya tersalur untuk film ini

1. Ghazi Alhabsy senang bisa salurkan bakat bela diri dan hobi olahraga di film Waktu Maghrib 2

potret pemain film Waktu Maghrib 2 di kantor IDN, Jakarta, Selasa (20/5/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Ghazi Alhabsy merasa senang bisa bergabung sebagai salah satu pemain film Waktu Maghrib 2. Salah satu alasannya karena film ini juga dibungkus dengan genre action, yang membuatnya bisa menyalurkan bakat bela dirinya.

"Aku emang suka action karena aku juga dari dulu suka latihan silat, taekwondo, karate, dan sekarang juga lagi belajar unboxing," cerita Ghazi Alhabsy saat melakukan media visit ke kantor IDN, Jakarta, Sabtu (20/5/2025).

Selain, bakat bela diri, Ghazi yang berperan sebagai karakter yang bernama Dewo juga bisa menyalurkan hobi olahraganya.

"Aku kalau misalnya syuting sambil main bola emang seneng banget. Jadi sebelum syuting, kita ada latihan bolanya dulu dan latihannya lancar." 

2. Waktu Maghrib 2 wujudkan keinginan Sulthan Hamonangan untuk main film action

potret pemain film Waktu Maghrib 2 di kantor IDN, Jakarta, Selasa (20/5/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Sementara itu, Sulthan Hamonangan menyebut bahwa Waktu Maghrib 2 telah mewujudkan impiannya selama ini untuk terlibat dalam adegan action.

"Pengin banget main action yang nembak-nembak gitu. Kalo ngga yang berantem-berantem dan ini akhirnya pertama kali di Waktu Maghrib 2," pungkas Sulthan.

Sulthan melanjutkan, sebelum harus beradegan action, dia dan Ghazi sudah lebih dulu mengikuti latihan koreografi di kantor PH. Meski cuma sehari, momen ini tetap berkesan baginya.

Sebelumnya, Sulthan Hamonangan sendiri tercatat telah membintangi sejumlah judul film, seperti Monster, Dilan 1983: Wo Ai Ni, Sebelum 7 Hari, hingga Komang.

3. Ghazi dan Sulthan kompak belajar bahasa Jawa untuk dalami peran

potret pemain film Waktu Maghrib 2 di kantor IDN, Jakarta, Selasa (20/5/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Demi untuk mendalami peran masing-masing, Ghazi dan Sulthan juga menceritakan bahwa mereka sampai belajar bahasa Jawa selama seminggu.

"Waktu reading selama seminggu, kita udah diajarin bahasa Jawa. Terus kalau di lokasi, kita juga sering nanya soal bahasa Jawanya. Cast-cast yang di Jogja juga pada ngebantu semua," pungkas Ghazi.

Pengalaman lain yang baru dirasakan oleh keduanya saat syuting film Waktu Maghrib 2 adalah berakting dengan menggunakan prostetik. 

"Ini pertama kali di muka. Kalau sebelumnya di leher dan di tangan karena biasanya luka-luka gitu kan dan rasanya pertama kali di muka kayak cukup mengganggu. Karena pake softlens juga. Jadi kalau malem-malem pas mati lampu, kita kayak gak ngeliat apa-apa. Tapi kalau ada lampu, malah kayak terang banget. Jadi semuanya putih," kata Sulthan Hamonangan.

Adapun film Waktu Maghrib 2 membawa teror kebangkitan Jin Ummu Sibyan yang kini mengancam nyawa anak-anak di desa Giritirto.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triadanti N
Rani Asnurida
Triadanti N
EditorTriadanti N
Follow Us