Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Luffy mendeklarasikan perang terhadap Pemerintah Dunia.
Luffy mendeklarasikan perang terhadap Pemerintah Dunia. (dok. Toei Animation/One Piece)

Intinya sih...

  • Membakar Jolly Roger merupakan deklarasi perang terhadap kru lain, seperti yang dilakukan Bartolomeo pada Bajak Laut Rambut Merah.

  • Mempunyai luka di punggung menandakan bahwa seseorang pernah melarikan diri dari pertarungan. Hal ini dianggap aib bagi seorang bajak laut.

  • Mengkhianati kru menjadi hal yang sangat tabu dalam dunia bajak laut. Meski begitu, ada beberapa anggota Bajak Laut Topi Jerami yang pernah mengkhianati Luffy.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam seri One Piece, dunia bajak laut memang dipenuhi dengan orang-orang yang liar dan buas. Meski begitu, mereka tetap bertarung dengan penuh kebanggaan. Dunia bajak laut juga memiliki beberapa peraturan tidak tertulis yang tidak boleh dilanggar oleh para bajak laut. 

Nah, pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas lima hal yang dianggap paling tabu dalam dunia bajak laut One Piece. Apa saja? Yuk, simak ulasan berikut! 

1. Membakar Jolly Roger

Bartolomeo membakar Jolly Roger Bajak Laut Rambut Merah. (dok. Toei Animation/One Piece)

Dalam dunia bajak laut One Piece, Jolly Roger bukanlah sekadar bendera biasa. Jolly Roger adalah kehormatan suatu kru. Jika seseorang berani membakar Jolly Roger kru lain, maka itu sama saja dengan mendeklarasikan perang terhadap kru tersebut. 

Meski semua bajak laut tahu itu hal tabu, tetapi hal ini pernah dilakukan oleh Bartolomeo. Sebelumnya, Bartolomeo pernah membuat kekacauan di wilayah kekuasaan Shanks dan membakar Jolly Roger Bajak Laut Rambut Merah. Akibatnya, Shanks akhirnya memberikan pelajaran pada Bartolomeo. Bartolomeo dan krunya tidak hanya dihajar oleh Rambut Merah, tetapi Yasopp juga menghancurkan kapal kru Bartolomeo. 

Hal serupa juga pernah dilakukan oleh Luffy pada Enies Lobby Arc. Namun, di sini Luffy tidak membakar Jolly Roger kru lain, melainkan bendera Pemerintah Dunia. Saat itu, Luffy memang mendeklarasikan perang terhadap Pemerintah Dunia untuk menyelamatkan Nico Robin. 

2. Memiliki luka di punggung

Zoro membiarkan Mihawk menyerangnya. (dok. Toei Animation/One Piece)

Sekilas, peraturan ini memang terdengar aneh. Apa salahnya dengan memiliki luka di punggung? Namun, seperti yang sudah penulis sebutkan, seorang bajak laut sejati selalu bertarung dengan penuh kebanggaan. 

Memiliki luka di punggung adalah sebuah aib bagi seorang bajak laut. Pasalnya, setiap bajak laut harus bertarung hingga akhir. Jika mereka memiliki luka di punggung, maka itu menandakan bahwa mereka pernah melarikan diri dari pertarungan. 

3. Mengkhianati kru

Blackbeard berniat membunuh Thatch. (dok. Toei Animation/One Piece)

Di mata masyarakat, bajak laut mungkin sudah dianggap sebagai penjahat. Meski begitu, menjadi pengkhianat jauh lebih hina dari sekadar menjadi bajak laut. Setiap kru memang dibentuk dengan tujuan yang berbeda-beda. 

Namun, ketika seseorang bergabung dengan suatu kru, maka orang tersebut berarti siap untuk menganggap krunya sebagai keluarganya sendiri. Itu karenanya, mengkhianati kru sendiri menjadi hal yang sangat tabu dalam dunia bajak laut. Ketika seseorang berani mengkhianati kru mereka, mereka bisa diburu hingga ke ujung dunia. 

Meski begitu, sebagian kru Bajak Laut Topi Jerami justru pernah mengkhianati Luffy. Namun, Luffy tahu bahwa mereka memiliki alasan yang jelas kenapa mereka memutuskan untuk membelot. Itu alasannya, Luffy lebih memilih untuk menyelamatkan mereka, ketimbang membunuh mereka. 

4. Menantang Yonko

Eustass Kid (dok. Toei Animation/One Piece)

Dalam dunia One Piece, Yonko adalah empat bajak laut terkuat di dunia. Yonko bukan hanya orang kuat, tetapi mereka juga memiliki pengaruh yang besar terhadap dunia bajak laut. Tentunya, menantang Yonko menjadi hal tabu karena itu sangat berbahaya. 

Menantang Yonko tanpa persiapan sama saja dengan bunuh diri. Kecuali, jika orang tersebut memang merasa sudah cukup kuat untuk mengalahkan Yonko tersebut. Perlu diakui jika memang ada orang yang pernah mengalahkan Yonko, seperti Luffy, Blackbeard, Law, dan Kid. 

Namun, kebanyakan orang yang menantang Yonko secara sembarangan hanya akan dihancurkan dengan mudah. Hal ini dibuktikan ketika Kid menantang Bajak Laut Rambut Merah. Meski Kid sebelumnya pernah mengalahkan Big Mom, tetapi Shanks berhasil menghancurkan Bajak Laut Kid hanya dengan satu serangan. 

5. Tidak menghormati kapten

Usopp menantang Luffy. (dok. Toei Animation/One Piece)

Dalam dunia bajak laut, kapten bukan hanya seorang pemimpin, tetapi mereka adalah simbol kru. Setiap anggota kru memiliki kewajiban untuk menghormati kapten mereka. Mereka juga harus mematuhi perintah kapten mereka, sekalipun perintah tersebut tidak masuk akal. 

Tidak menghormati kapten sama saja dengan menghina kehormatan kru. Bagaimanapun, kapten adalah pondasi dari setiap kru. Jika seseorang tidak bisa menghormati kapten mereka, maka kru tersebut tidak akan bertahan di Grand Line yang kejam. Itu karenanya, seseorang yang tidak bisa menghormati kaptennya biasanya akan dikeluarkan dari kru. 

Lagi-lagi, hal ini juga pernah terjadi pada Bajak Laut Topi Jerami. Ketika kru tiba di Water 7, Luffy sempat bertengkar dengan Usopp karena Going Merry. Luffy berniat untuk menggantikan Going Merry yang sudah rusak, tetapi Usopp menolak ide tersebut. Alhasil, Usopp keluar dari kru dan Luffy menyerahkan Going Merry kepada Usopp. 

Ketika Luffy hendak membawa Usopp kembali, Zoro langsung menolak ide tersebut. Zoro menganggap bahwa Usopp tidak menghormati Luffy sebagai kaptennya, karena tidak menghargai keputusannya. Jadi, Zoro tidak akan menerima Usopp sebelum Usopp meminta maaf kepada Luffy. Bahkan, jika Luffy bersikeras, Zoro bersumpah bahwa dirinya yang akan meninggalkan kru. Pasalnya, Zoro tidak ingin dipimpin oleh kapten yang tidak memiliki kehormatan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎