Cuplikan film Abadi Nan Jaya (Dok. Netflix/Abadi Nan Jaya)
Bukan hanya dari visual karakter zombie saja yang berbeda, film Abadi Nan Jaya juga menghadirkan sentuhan kearifan lokal yang membuat semakin dekat dengan penonton Indonesia. Mulai dari konflik yang disuguhkan, pakaian para pemain, hingga latar tempat di sebuah desa.
“Dengan kearifan lokal, ya, lo pasti melihat sesuatu yang lo familiar banget. Orang-orang akan familiar banget, dan lo pasti bisa identifikasi dengan pakaiannya, dengan look-nya, semuanya yang ada di situ. Itu kita infuse sama virusnya kita ini, menjadi sesuatu hal yang semoga baik, vibea zombie Indonesia,” ungkap sang sutradara.
Donny Damara pemeran Pak Sadimin juga menggambarkan film Abadi Nan Jaya yang memadukan teror zombie dengan budaya lokal Indonesia, yakni minuman jamu. Hal tersebut menjadi salah satu keunikan dari Abadi Nan Jaya dan berbeda dengan film zombie lainnya.
“Saya begitu ngelihat, bagaimana ini cerita agak aneh nih. Maksudnya bagaimana genre zombie secara universal kemudian dikawinkan dengan kearifan lokal budaya. Dalam hal ini kita punya lokal herbal, di mana jamu ini terus dibawakan dengan karakter zombie ini. Kemudian bagaimana itu ter-deliver ke dalam layar,” tambahnya.
Itulah perbedaan Abadi Nan Jaya dengan film zombie lainnya. Tak hanya menyuguhkan teror yang mematikan, tetapi juga mengangkat budaya dan tradisi Indonesia.