Hanung Bramantyo Sempat Putus Asa Garap Cinta Tak Pernah Tepat Waktu

Jakarta, IDN Times - Pada tahun ini, sutradara Hanung Bramantyo merilis cukup banyak film. Salah satunya adalah Cinta Tak Pernah Tepat Waktu yang diadaptasi dari novel karya Puthut AE.
Jelang penayangannya pada Kamis (13/2/2025), sang sutradara pun menceritakan beberapa fakta menarik di balik film barunya tersebut. Siapa sangka, ia sendiri sempat meng-underestimate film ini, lho. Berikut selengkapnya.
1. Cerita Hanung Bramantyo garap film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu saat patah kaki

Hanung Bramantyo mengungkapkan bahwa film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu digarap di tengah kondisinya yang sedang mengalami musibah patah kaki. Karena tidak mampu untuk berbuat banyak, ia pun hanya bisa memantau dari jarak jauh.
"Saya merasakan diri saya terpenjara. Saya gak bisa apa-apa. Jadi benar-benar intuisi saya yang bekerja. Saya berada di dalam lingkungan yang luar biasa profesional semuanya, co-director saya, terus ada beberapa asisten saya, terus ada kameraman saya dan di situ juga ada anak saya yang membantu kamera. Jadi betul-betul saya hanya ngoceh," ungkap Hanung.
Ia bahkan memberikan keleluasaan kepada tim yang terlibat dalam hal mengatur angle kamera. Oleh karena film ini dikerjakan secara bersama-sama, sang sutradara pun menyebutnya sebagai karya kolaborasi bersama.
2. Putus asa, karena kesulitan mencari aktor pemeran utama pria

Di sisi lain, Hanung Bramantyo sendiri ternyata juga sempat merasa putus asa dan ingin berhenti menggarap film ini, karena kesulitan menemukan aktor pemeran utama pria.
"Saya gak mau nyebutin. Ada beberapa aktor laki-laki, bukan soal ganteng, bukan soal bisa main apa tidak, apalagi soal followers, saya gak peduli dengan itu. Tapi soal pas aja," kata sang sutradara.
Hanung kemudian menjelaskan bahwa pencarian aktor pemeran karakter utama bernama Daku tersebut akhirnya berlangsung selama satu tahun lebih dan jatuh kepada Refal Hady atas rekomendasi dari produsernya, Azlin Hilda, yang berasal dari Malaysia.
"Yang Mas Hanung suruh stop itu benar. Hingga, 'Gak apa-apa mas. Biar kakak yang cari pemain laki-laki. Kakak mengejar Refal sampai ke Malaysia. Akhirnya dapat. Kita cari manajernya, yuk ketemu, dan kita bawa ke Mas Hanung," pungkas Azlin.
3. Sempat underestimate, tapi ternyata hasilnya melebihi ekspektasi

Setelah melewati banyak hal, siapa sangka Hanung Bramantyo juga sempat meng-underestimate film ini akan menjadi film paling jelek yang pernah dia garap. Namun setelah proses editing, pemikirannya langsung berubah, karena merasa film ini justru terlihat lebih hidup, bahkan dari film-film yang ia garap sendiri.
"Saya awalnya merasa ini akan menjadi film saya yang paling jelek. Tapi pas editing, kok hidup ya. Bahkan lebih hidup dari film yang saya hands-on, saya direct."
Tayang pada Kamis (13/2/2025), Hanung Bramantyo berharap film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu bisa diterima oleh masyarakat.