Pemandangan berwarna neon dari dunia virtual dalam film Tron: Ares (2025) tentunya bikin kamu gak bisa lupa. Tapi, yang bikin kamu terkejut dari film Tron: Ares adalah pembukaan domestiknya di akhir pekan yang bisa dibilang cukup suram, yakni hanya mendapat 36,8 juta dolar AS atau setara dengan Rp610 miliar. Jauh tertinggal dari film terdahulunya, Tron: Legacy, yang tayang di domestik AS pada Desember 2010, dengan pendapatan domestik senilai 172 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,8 triliun.
Kendati begitu, Tron: Ares sedikit lebih unggul di Amerika Utara dari pada pembukaan film-film Disney yang juga pernah gagal di box office, seperti Prince of Persia: The Sands of Time (2010) dan John Carter (2012). Bahkan di jajaran film dengan akhir pekan pembukaan Oktober, Tron: Ares masih menjadi film yang mengecewakan. Jauh berbeda dengan debut film yang ditayangkan pada Oktober dengan anggaran yang jauh lebih murah, seperti Taylor Swift: The Eras Tour (2023), Five Nights at Freddy's (2023), dan Jackass 3D (2022).
Film blockbuster dengan anggaran 180 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,9 triliun ini, bisa dibilang merupakan sebuah kegagalan besar. Tron: Ares juga gagal di sebagian besar wilayah internasional, jadi pupus sudah. Performa lemah Tron: Ares disebabkan oleh beberapa faktor, nih. Salah satu kesalahan fatal tersebut adalah rekam jejak box office pemeran utama Tron: Ares, yakni Jared Leto, penonton yang gak terlalu antusias, dan susah payahnya Disney dalam memproduksi film fiksi ilmiah. Dengan kata lain, film ini sudah banyak mengalami kerugian sejak awal. Berikut ini kita akan membahas beberapa alasan yang membuat Tron: Ares gagal di box office.