"Kurasa tidak. Tidak ada salahnya menjadi bagian dari semesta, tahu? Jeff Bridges kembali. Aku sudah membuat beberapa sekuel, tapi aku masih menganggapnya sebagai film tersendiri. Dan kurasa film ini juga. Sangat."
Review Film Tron: Ares, Efek CGI Memukau di Sepanjang Film!

- Film Tron: Ares hadirkan efek CGI memukau sepanjang film, membawa penonton ke alur cerita dengan sukses.
- Durasi film 1 jam 59 menit terasa lama, tapi ceritanya turut dibumbui dengan bagian seru dan menegangkan.
- Tron: Ares masih bisa dinikmati meskipun belum menonton franchise film Tron sebelumnya.
Jakarta, IDN Times - Setelah sekitar 15 tahun dinantikan penonton, Disney akhirnya merilis film Tron: Ares. Film ketiga dari franchise Tron ini telah resmi tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 8 Oktober 2025.
IDN Times mendapatkan kesempatan dari Disney Indonesia untuk menyaksikan film Tron: Ares sebelum tayang resmi di bioskop. Usai menonton, saya mencatat beberapa poin yang menjadi penilaian untuk film ini. Simak ulasannya di bawah ini, yuk!
1. Film ini menghadirkan efek CGI yang memukau di sepanjang film

Salah satu hal yang bikin saya kagum dengan film Tron: Ares adalah efek CGI-nya. Sepanjang film ini diputar, CGI yang disuguhkan pada film begitu memukau dan bisa dibilang sukses membawa penonton ke alur cerita film.
Mengingat ini adalah film fiksi, tentu CGI menjadi hal yang sangat krusial. Sutradara Joachim Ronning pun tahu betul mengenai itu. Makanya, CGI dalam film ini sangat tidak murahan dan bahkan menjadi daya tarik bagi penonton untuk betah menyaksikan film ini sampai tuntas.
Apalagi, Ronning bukan kali ini saja terlibat dalam film garapan Disney. Sebelumnya, dia juga pernah terlibat dalam film Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales (2017), dan Maleficent: Mistress of Evil (2019).
2. Rasanya, durasi film 1 jam 59 menit tampak terasa lama

Film Tron: Ares memiliki durasi sekitar 1 jam 59 menit. Memang, durasi tersebut tampak lebih cepat dari film Tron: Legacy yang durasinya mencapai 2 jam 5 menit. Namun, saya merasa kalau durasi tersebut tampak terasa sangat lama.
Meski begitu, cerita yang dihadirkan dalam film ini tidak kaleng-kaleng. Pasalnya, kisah Ares dan Eve pada film ini turut dibumbui dengan bagian-bagian yang seru dan menegangkan. Bahkan, ada pula bagian yang juga mengundang tawa penonton.
Saran dari saya, kalau kamu tertarik ingin menonton film ini di bioskop, pastikan sudah ke toilet terlebih dahulu agar tidak kelewatan satu scene pun. Bila perlu, siapkan popcorn dan minuman untuk menemani kamu melihat aksi Jared Leto dan kawan-kawan pada film satu ini.
3. Masih bisa dinikmati kalau belum nonton franchise film Tron sebelumnya

Jujur saja, saya adalah orang yang belum menonton franchise film Tron sebelumnya. Walau begitu, film Tron: Ares masih terbilang bisa dinikmati kalau kamu memang belum menonton film Tron sebelumnya seperti saya.
Di sisi lain, saya jadi teringat akan wawancara Ronning bersama Collider. Kala itu, dia menjelaskan kalau sebenarnya penonton tidak harus menyaksikan film Tron sebelum Tron: Ares.
Meski demikian, tidak ada salahnya juga kalau kamu ingin maraton menonton film Tron sebelum duduk manis di bangku bioskop menyaksikan film Tron: Ares. Seperti diketahui, Tron: Ares merupakan film ketiga dari waralaba Tron. Sebelumnya, sudah ada Tron (1982), Tron: Legacy (2010), dan seri animasi Tron: Uprising (2012-2013).
4. Peran Jared Leto, Greta Lee, dan Jodie Turner-Smith cukup baik di film ini

Penilaian saya terhadap film ini tidak hanya pada alur cerita dan durasi saja. Rasanya, saya perlu membuat satu kolom tersendiri yang membahas tentang penilaian untuk para aktor dalam film ini.
Menurut saya, Jared Leto cukup baik berperan sebagai Ares, seorang program yang diciptakan Julian Dillinger. Ia mampu berperan seperti robot yang perlahan-lahan mengenali dunia sekitarnya. Selain itu, Greta Lee yang menjadi Eve Kim di film Tron: Ares juga cukup baik menampilkan perannya.
Kemudian, peran Athena yang dilakoni Jodie Turner-Smith dalam film ini juga tak kalah menarik perhatian saya. Ia terlihat mampu menjadi Athena yang berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan kode permanen milik Flynn yang diketahui oleh Eve.
Di sisi lain, peran Evan Peters sebagai tokoh antagonis bernama Julian Dillinger masih sangat kurang. Pasalnya, Julian seperti tidak memiliki power saat Athena sangat kuat dan sulit dihentikan akibat dari perintah yang ia berikan. Padahal, Julian-lah yang mengembangkan program tersebut.
5. Film ini layak untuk ditonton di bioskop

Dari penilaian di atas, saya bisa menarik kesimpulan kalau film Tron: Ares masih sangat layak untuk kamu saksikan di bioskop, terutama bioskop IMAX. Menurut saya, kamu akan lebih mendapatkan experience yang menarik dari segi audio dan visual kalau nonton di IMAX.
Apabila kamu sudah menonton dan mengikuti film Tron sebelumnya, saya menyarankan kamu untuk tak ketinggalan menonton Tron: Ares di bioskop. Mengingat, Tron: Ares merupakan film sequel standalone.
Jadi, selagi masih tayang di bioskop, sebaiknya jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikannya secara langsung, ya.