Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hantengu
Hantengu (dok. ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Intinya sih...

  • Doma adalah iblis yang terlahir sebagai monster tanpa latar belakang tragis.

  • Hantengu adalah seorang pengecut yang berlagak korban, bahkan setelah menjadi iblis.

  • Kokushibo tidak terlahir dengan kelainan mental, tetapi termakan oleh rasa iri dengki.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam seri Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, tidak semua iblis terlahir sebagai monster. Kadang, mereka hanyalah korban dari dunia yang kejam, lalu secara kebetulan diselamatkan oleh Muzan Kibutsuji. Akaza, contohnya, ia kehilangan segalanya sehingga dirinya tidak memiliki pilihan lain selain menjadi iblis. 

Meski begitu, berbanding terbalik dengan Akaza, ada juga beberapa iblis yang memang sudah terlahir sebagai monster. Berikut lima Iblis Bulan Atas yang memang sudah busuk sejak menjadi manusia. Siapa saja karakternya? Simak ulasan berikut!

1. Doma

Doma (dok. ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Dari semua Iblis Bulan Atas, tidak diragukan lagi jika Doma adalah iblis yang paling tidak termaafkan. Doma sama sekali tidak memiliki latar belakang yang tragis. Dirinya benar-benar memang sudah terlahir sebagai monster. 

Doma sendiri terlahir dengan warna mata yang unik dan rambut yang indah. Karena hal tersebut, orangtua Doma mengira bahwa Doma adalah titisan dewa. Alhasil, mereka memulai sebuah sekte karena percaya bahwa Doma bisa mendengar suara dewa. 

Padahal, Doma sama sekali tidak memiliki kemampuan tersebut dan dirinya hanya manusia biasa. Doma bahkan merasa bingung kenapa banyak orang yang menyembahnya dan meminta pertolongan padanya. Karena kebingungan tersebut, Doma akhirnya mulai membunuh pengikutnya dengan dalih “menyelamatkan” mereka dari penderitaan. 

Sebagai manusia, Doma sangat apatis, dingin, dan sama sekali tidak memiliki perasaan seperti manusia pada umumnya. Bahkan, ketika ibunya bunuh diri setelah membunuh ayahnya, Doma hanya merasa terganggu oleh darah yang berceceran di mana-mana. Setelah menjadi iblis, Doma menggunakan sektenya untuk memakan para manusia. 

2. Hantengu

Hantengu (dok. ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Jika Doma menjadi monster karena tidak memiliki hati, Hantengu hanya pengecut yang menjijikkan. Selama dirinya menjadi manusia, Hantengu adalah seorang pencuri sekaligus pemerkosa dan pembunuh berantai. Meski begitu, Hantengu sangat pandai berlagak korban (playing the victim) dan tidak pernah mau mengakui kejahatannya. 

Hantengu selalu mengaku sebagai korban dalam setiap kejahatannya. Dirinya juga sering menggunakan wajah yang memelas guna menarik simpati banyak orang. Bahkan, Hantengu pernah menyalahkan tangannya sendiri atas kejahatannya. Ini menandakan bahwa Hantengu memang sakit secara mental. 

Setelah dirinya ditangkap, Hantengu masih berlagak korban meski bukti dari kejahatannya sudah jelas. Hantengu bahkan mengaku bahwa dirinya melakukan kejahatannya karena tak bisa melihat. Namun, hakim menyadari kebohongan Hantengu sehingga hakim akhirnya menjatuhkan hukuman mati. 

Bahkan, setelah menjadi iblis, Hantengu tetap seorang pengecut yang tidak bertanggung jawab. Hantengu membagi tubuhnya menjadi tujuh yang masing-masing tubuhnya mewakili setiap perasaannya. Dalam pertarungan, Hantengu akan membiarkan keenam tubuhnya yang lain untuk bertarung, sementara tubuh Hantengu yang asli akan bersembunyi sambil ketakutan.

3. Kaigaku

Kaigaku (dok. Shueisha/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Sama seperti Hantengu, Kaigaku juga pada dasarnya hanyalah seorang pengecut. Sejak kecil, Kaigaku sudah menjadi anak yang bermasalah. Saat dirinya masih kecil, Kaigaku pernah dibesarkan oleh Gyomei Himejima bersama anak-anak yatim piatu lainnya. 

Suatu hari, Kaigaku ketahuan mencuri sehingga dirinya diusir dari kuil. Sayangnya, pada malam itu, Kaigaku bertemu dengan iblis. Demi menyelamatkan nyawanya sendiri, Kaigaku menukar nyawanya dengan membantu iblis tersebut untuk membunuh anak-anak di kuil. 

Setelah remaja, Kaigaku dilatih oleh mantan Hashira Petir, Jigoro Kuwajima, dan berhasil menjadi Pemburu Iblis. Meski sudah menjadi Pemburu Iblis, Kaigaku sama sekali tidak memiliki kehormatan sebagai Pemburu Iblis. Dirinya tetaplah seorang pengecut yang akan melakukan apa saja demi keselamatannya sendiri. 

Suatu hari, Kaigaku berhadapan dengan Iblis Bulan Atas 1, Kokushibo. Alih-alih melawan, Kaigaku justru meminta pengampunan dari Kokushibo. Melihat sifat pengecut Kaigaku, Kokushibo akhirnya menyuruh Kaigaku untuk meminum darahnya jika Kaigaku ingin selamat. 

Alhasil, Kaigaku berubah menjadi iblis dan berhasil menggantikan Gyutaro serta Daki sebagai Iblis Bulan Atas 6. Mendengar muridnya berubah menjadi iblis, Jigoro memutuskan untuk melakukan seppuku. Meski telah membuat gurunya sendiri bunuh diri, Kaigaku sama sekali tidak peduli dengan kematian Jigoro.

4. Gyokko

Gyokko (dok. ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Sama seperti Hantengu, Gyokko juga tampaknya sudah terlahir dengan kelainan mental. Gyokko sendiri lahir dan tumbuh di sebuah desa tepi pantai, yang terkenal dengan aktivitas memancingnya. Ketika Gyokko menemukan jasad kedua orangtuanya yang meninggal karena tenggelam, Gyokko mulai punya obsesi aneh terhadap mayat. 

Ketika penduduk desa sering melihat Gyokko tertarik pada bangkai ikan, Gyokko mulai dikucilkan oleh penduduk desa. Masyarakat mengira bahwa Gyokko sudah gila sehingga mereka selalu menghindari Gyokko. Hingga suatu hari, seorang anak menghina obsesi Gyokko yang aneh terhadap bangkai ikan. 

Gyokko kemudian membunuh anak tersebut dan memasukkan mayatnya ke dalam panci untuk memancing. Ketika orangtua anak tersebut mengetahui bahwa anaknya telah dibunuh oleh Gyokko, mereka langsung menusuk Gyokko menggunakan tombak pancing. Setelah 12 jam hampir mati karena kehabisan darah, Muzan mengubah Gyokko menjadi iblis. 

Setelah menjadi iblis, Gyokko tidak menghilangkan obsesi anehnya terhadap mayat dan bangkai ikan. Lebih mengerikan lagi, Gyokko menganggap bahwa itu semua adalah seni. Tak hanya itu, Gyokko menjadi iblis paling menjijikkan karena dirinya sangat suka memakan anak kecil.

5. Kokushibo

Kokushibo (dok. ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Tidak seperti Hantengu dan Gyokko, Kokushibo memang tidak terlahir dengan kelainan mental. Namun, Kokushibo termakan oleh rasa iri dengki yang membuatnya menjadi sosok yang busuk hingga ke akar. Terlahir pada era Sengoku, Kokushibo adalah kakak kembar dari Yoriichi Tsugikuni, orang yang menemukan Teknik Pernapasan Matahari. 

Terlahir dengan nama Michikatsu Tsugikuni, Kokushibo sebenarnya tumbuh dalam keluarga yang terpandang. Namun, pada masa itu, anak kembar masih dianggap sebagai pembawa sial. Alhasil, Yoriichi harus hidup dalam keterasingan untuk membuang kutukan tersebut. 

Meski Yoriichi tumbuh dengan hanya menyaksikan kakaknya, setelah dewasa Yoriichi malah lebih kuat dari Kokushibo. Sementara Yoriichi menjadi orang yang berhasil menemukan Teknik Pernapasan Matahari, Kokushibo menjadi orang yang menemukan Teknik Pernapasan Bulan. Kokushibo kemudian menyadari bahwa Teknik Pernapasan Bulan tidak sekuat Teknik Pernapasan Matahari. 

Ditambah, Kokushibo juga selalu gagal dalam mempelajari Teknik Pernapasan Matahari. Frustrasi karena tidak bisa melampaui adiknya, Kokushibo akhirnya menerima tawaran Muzan untuk menjadi iblis. Bahkan, setelah menjadi iblis, Kokushibo masih belum dapat melampaui Yoriichi. Dalam pertarungan terakhir mereka, Yoriichi tidak mati karena dibunuh Kokushibo, tetapi karena penuaan. 

Berbeda dengan Akaza atau Gyutaro dan Daki, kelima karakter di atas memang sudah terlahir sebagai monster. Kelima karakter di atas menjadi iblis bukan karena keadaan memaksa mereka, tetapi karena sudah jahat dari awal. Jadi, bagaimana pendapatmu tentang kelima karakter Demon Slayer di atas? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎