Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Eustass Kid
Eustass Kid (dok. Toei Animation/One Piece)

Intinya sih...

  • Tashigi - Mimpi mengumpulkan pedang legendaris terhalang oleh Zoro dan kekuatan bajak laut lainnya.

  • Smoker - Obsesi menangkap Luffy tak terwujud karena perubahan pandangan terhadap keadilan dan persahabatan.

  • Portgas D. Ace - Impian menjadikan Shirohige Raja Bajak Laut hancur akibat kematian tragisnya di Marineford.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

One Piece adalah sebuah anime yang dibangun di atas kekuatan mimpi. Sejak awal, kita diajarkan bahwa tekad yang kuat bisa membuat hal yang mustahil menjadi mungkin. Setiap karakter, mulai dari Luffy yang ingin menjadi Raja Bajak Laut hingga Zoro yang ingin menjadi Pendekar Pedang Terkuat, mempertaruhkan nyawa mereka demi sebuah impian.

Namun, dunia ciptaan Oda Sensei ini ternyata juga sangat kejam dan realistis. Di balik kisah-kisah sukses yang inspiratif, ada banyak sekali mimpi yang hancur di tengah jalan. Beberapa impian harus padam karena kematian, beberapa dihancurkan oleh kekalahan telak, dan beberapa lainnya bahkan sudah mustahil untuk terwujud sejak awal. Siapa saja mereka? Simak artikel ini sampai tuntas, yuk!

1. Tashigi - Mengumpulkan semua pedang legendaris

Tashigi (dok. Toei Animation/One Piece)

Sebagai seorang perwira Angkatan Laut yang sangat mencintai pedang, Tashigi punya mimpi yang mulia. Ia ingin mengumpulkan semua pedang tingkat tertinggi, yaitu 12 Saijo O Wazamono dan 21 O Wazamono, dari tangan para bajak laut dan penjahat agar pedang-pedang legendaris itu tidak disalahgunakan.

Namun, impian Tashigi ini punya satu rintangan yang sangat besar. Bahkan, salah satu pedang yang menjadi target utamanya, Wado Ichimonji, adalah milik Zoro. Seiring berjalannya cerita, hubungan Tashigi dan Zoro berkembang menjadi rivalitas yang penuh rasa hormat. Ia tidak akan pernah bisa benar-benar mengalahkan Zoro untuk merebut pedangnya, membuat impiannya untuk "menyelamatkan" semua pedang legendaris menjadi mustahil. Lagipula, Tashigi juga harus mengalahkan pendekar kuat seperti Mihawk atau Vista buat memenuhi impiannya ini. Susah banget!

2. Smoker - Menangkap Monkey D. Luffy

Smoker (dok. Toei Animation/One Piece)

Sejak pertemuan pertama mereka di Loguetown, obsesi utama Laksamana Smoker hanya satu, yaitu menangkap Monkey D. Luffy dengan tangannya sendiri. Ia terus-menerus mengejar Topi Jerami melintasi Grand Line, menjadikannya sebagai rival abadi Luffy dari pihak Angkatan Laut.

Namun, impian Smoker ini mustahil terwujud karena dua alasan. Pertama, ia mengejar protagonis utama cerita, yang tentu saja tidak akan tertangkap sebelum mencapai mimpinya. Kedua, seiring berjalannya waktu, "keadilan" versi Smoker mulai goyah setelah ia berulang kali melihat kebusukan Pemerintah Dunia dan kebaikan hati Luffy. Ia kini lebih menjadi rival yang menghormati Luffy daripada musuh yang ingin menjebloskannya ke penjara.

3. Portgas D. Ace - Menjadikan Shirohige Raja Bajak Laut

Ace (dok. Toei Animation/One Piece)

Sebagai putra dari Gol D. Roger, banyak yang mengira Ace juga punya ambisi untuk menjadi Raja Bajak Laut. Namun, impian Ace justru sangat mulia dan tidak egois. Seluruh hidup dan kekuatannya ia dedikasikan untuk satu tujuan, yaitu menjadikan sang kapten yang sudah ia anggap seperti ayah, Shirohige, sebagai Raja Bajak Laut.

Ini adalah impian paling tragis yang sudah pasti tidak akan pernah terwujud. Perang besar di Marineford tidak hanya merenggut nyawa Shirohige, tapi juga Ace sendiri yang gugur saat melindungi Luffy. Kematiannya secara otomatis mengubur impian tersebut selamanya, menjadikannya salah satu kisah paling menyedihkan dalam perjalanan One Piece. Ditambah lagi, Shirohige tidak menginginkan titel Raja Bajak Laut yang diidam-idamkan oleh Ace itu, sih.

4. Eustass Kid - Menjadi Raja Bajak Laut

Eustass Kid (dok. Toei Animation/One Piece)

Sebagai salah satu rival utama Luffy dari Generasi Terburuk, Eustass "Captain" Kid punya mimpi yang sama persis, yaitu menemukan One Piece dan menjadi Raja Bajak Laut. Ia adalah representasi bajak laut yang lebih brutal dan kejam, yang tidak ragu untuk menyerang siapapun yang menghalangi jalannya.

Namun, impian besarnya harus kandas secara tragis. Setelah Wano, Kid dan krunya nekat menantang Bajak Laut Rambut Merah. Alih-alih pertarungan epik, Shanks justru mengalahkannya hanya dengan satu serangan telak. Kekalahan absolut yang menghancurkan kapal dan mimpinya ini adalah bukti pahit bahwa Kid tidak memiliki apa yang diperlukan untuk bersaing di level tertinggi, dan perjalanannya pun berakhir di sana.

5. Donquixote Doflamingo - Menghancurkan dunia yang diciptakan Naga Langit

Doflamingo (dok. Toei Animation/One Piece)

Sebagai mantan Naga Langit yang dibuang dan disiksa, Doflamingo punya mimpi yang didasari oleh kebencian mendalam. Tujuannya bukanlah sekadar menjadi Raja Bajak Laut, melainkan untuk mendapatkan Harta Karun Nasional Mary Geoise, meraih keabadian, dan pada akhirnya, menghancurkan dunia para Naga Langit yang telah mengkhianatinya.

Namun, semua ambisi gilanya itu harus berakhir di Dressrosa. Setelah dikalahkan oleh aliansi Topi Jerami, Doflamingo kehilangan status Shichibukai-nya dan kini mendekam di level terdalam penjara Impel Down. Terkurung di penjara paling aman di dunia tanpa kru dan kekuatan, mimpinya untuk membalas dendam kini hanyalah angan-angan kosong.

6. Arlong - Menginginkan supremasi Manusia Ikan

Arlong (dok. Toei Animation/One Piece)

Arlong adalah salah satu penjahat pertama yang menunjukkan betapa kejamnya dunia One Piece. Diliputi oleh kebencian mendalam akibat diskriminasi yang ia terima dari manusia, impian Arlong adalah membalikkan keadaan. Ia ingin membangun sebuah kekaisaran di mana ras Manusia Ikan menjadi penguasa absolut dan manusia menjadi budak mereka.

Impian Arlong ini mustahil terwujud karena dua alasan. Pertama, ia sudah dikalahkan telak oleh Luffy di desanya Nami. Kedua, dan yang paling penting, mimpinya yang didasari oleh kebencian dan rasisme bertentangan total dengan jiwa cerita One Piece. Di dunia yang merayakan kebebasan dan persahabatan antar ras, sebuah impian yang bertujuan untuk menindas orang lain sudah pasti ditakdirkan untuk gagal. Gak ada tempat buat rasisme di One Piece!

Rasanya, kisah-kisah tragis ini memberikan warna realistis pada dunia One Piece, ya. Mereka ini adalah pengingat pahit bahwa tidak semua mimpi diciptakan setara. Beberapa harus padam karena takdir yang kejam, dikalahkan oleh tekad yang lebih besar, atau karena memang sudah salah sejak awal karena lahir dari kebencian. Kalau memang gak semua impian bisa terwujud, paling tidak kita bisa melihat bagaimana kru Topi Jerami mewujudkan mimpinya masing-masing, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team