penjelasan jaksa dan saksi ahli kasus Jessica Wongso (youtube.com/curhatbang)
Namun setelah rilis, film dokumenter tersebut membuat jaksa dan saksi ahli ini cukup terkejut. Mereka menyesalkan isi tayangan dokumenter itu ternyata gak sesuai dengan izin ketika mewawancarai mereka.
Seperti yang sudah disebutkan, izin Netflix kepada jaksa adalah membahas soal suasana persidangan, tapi ternyata di filmnya membahas materi perkara.
"Yang kami bayangkan adalah gambaran mengenai bagaimana seputar persidangan, karena itulah yang ditawarkan oleh Netflix, bukan materinya. Tapi ternyata setelah film dokumenter itu muncul, ternyata masuk pada materi perkara, menggali lagi sesuatu yang sudah menjadi analisa dan perdebatan di 2016. Kami menghindari itu, tapi ternyata pihak kuasa hukum membahasnya," kata Shandy.
Materi perkara tersebut sangat dihindari oleh tim jaksa, karena menggali sesuatu yang sudah dianalisa dan menjadi perdebatan bertahun-tahun silam. Prof Eddy juga menyebut film dokumenter itu seharusnya tidak lagi membahas kejanggalan, karena kasus kopi sianida ini sudah diuji lima kali dengan 15 hakim berbeda.
"Apalagi kasus itu sudah diuji lima kali. Jadi Pengadilan Negeri diputus 20 tahun, Pengadilan Tinggi 20 tahun, Mahkamah Agung 20 tahun, peninjauan kembali kata Mas Shandy dua kali juga diputus 20 tahun. Dan tidak ada pendapat hakim berbeda. Artinya kalau kita lihat, berarti sudah diputus oleh 15 orang hakim tanpa no dissenting oppinion," jelas Prof Eddy.
Hingga kini, kasus sianida Jessica Wongso masih menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Keluarga, kuasa hukum, dan para ahli kembali muncul untuk menjelaskan kontroversi yang muncul di publik setelah film dokumenter Ice Cold dirilis.