6 Karakter Anime yang Memiliki Konflik dengan Ayah

Shoto Todoroki merupakan salah satu karakter anime yang dieksploitasi oleh ayahnya sendiri. Ayahnya, Endeavor, merupakan pahlawan nomor satu setelah All Might menyatakan pensiun. Di balik kehebatan Endeavor, ia adalah sosok ayah yang gagal. Endeavor selalu menginginkan anak yang sempurna dan bisa menjadi penerusnya. Bahkan, ia memaksa istrinya untuk punya anak terus-menerus hingga lahirlah Todoroki sebagai anak keempat.

Endeavor merasa Todoroki adalah anak yang tepat untuk menjadi penerusnya. Alasannya karena Todoroki memiliki Quirk unik, yaitu api dari turunan ayah dan es dari turunan ibu. Jadi, Endeavor selalu memaksanya latihan sejak kecil. Bahkan, Todoroki sampai trauma dengan ayahnya sendiri karena eksploitasi ini. Bahkan, ibu dari Todoroki pun sampai disiksa oleh Endeavor karena memiliki pemikiran yang tidak sejalan. Meski begitu, pada akhirnya, Endeavor merasa bersalah dan meminta maaf kepada semua keluarganya, termasuk ke Shoto Todoroki.

Awalnya, fans One Piece mungkin tidak menyangka kalau Sanji adalah seorang anak yang dibuang. Semua berawal dari munculnya orang bernama Vinsmoke Judge dengan organisasinya, yaitu Germa 66. Dari situ, ketahuan kalau Sanji adalah anak Judge. Namun, karena tidak sesuai ekspektasi Judge, Sanji akhirnya dibuang begitu saja oleh ayahnya.

Vinsmoke Judge melakukan eksperimen ke semua anaknya. Ia melahirkan seorang anak manusia dengan tubuh dan sifat layaknya robot. Tidak seperti saudaranya yang lain, Sanji lahir sebagai manusia yang tidak diinginkan oleh Judge. Tubuhnya lemah layaknya manusia asli dan Sanji pun suka memasak—Judge tidak menyukai hal itu. Akhirnya, Judge memutuskan untuk membuang Sanji karena dianggap "anak gagal". Sungguh ayah yang sangat kejam, ya!

Shinji Ikari dari Neon Genesis Evangelion tampaknya menjadi salah satu yang terburuk dalam hal konflik dengan ayah. Pasalnya, Shinji sudah harus kehilangan ibunya, Yui Ikari, karena Contact Experiment dengan Eva-01. Ini membuat Shinji harus menjadi piatu sejak umur 3 tahun. Sedih banget, ya!

Lalu, konflik seperti apa yang terjadi antara Shinji dan ayahnya, Gendo Ikari? Ternyata, setelah Yui meninggal, Gendo memutuskan untuk lebih fokus ke teknologi. Tepat setahun setelah ibunya meninggal, Shinji dibuang oleh ayahnya. Bayangkan anak sekecil itu sudah harus kehilangan ibu dan dibuang oleh ayahnya sendiri. Untungnya, Shinji masih dirawat oleh orang bernama Misato, gurunya pada saat itu.

Gaara adalah contoh anak yang tidak bahagia karena keadaan keluarga. Gaara harus kehilangan ibunya saat melahirkannya. Semua ini karena adanya Shukaku yang tertanam di dalam dirinya. Sebenarnya, ayah Gaara, yaitu Rasa, juga sangat merasa sedih dan kehilangan ketika sang istri meninggal.

Setelah kejadian itu, Rasa sebagai Kazekage langsung melatih Gaara beberapa Ninjutsu sejak kecil. Seiring berjalannya waktu, Rasa merasa jika Shukaku di dalam tubuh Gaara ini susah untuk dikendalikan. Rasa juga menilai jika Gaara tidak berguna untuk desa dan dirinya. Lalu, ia mengutus orang bernama Yashamaru untuk mengurus Gaara, tapi harus berakhir tragis karena Yashamaru mati di tangan Gaara dan Shukaku.

Akibat tekanan dari para petinggi Desa Suna, Rasa sudah mencapai batasnya. Ia dengan sadarnya melakukan perintah untuk membunuh Gaara, putranya sendiri. Namun, dari enam percobaan yang dilakukan, semuanya gagal dan Gaara berhasil bertahan. Tidak terbayangkan rasanya jika harus dibunuh oleh ayah sendiri.

Yamato sangat terobsesi menjadi Oden setelah melihat pertarungan Oden melawan Kaido. Sebagai anak dari Kaido, Yamato bukannya kagum dengan ayahnya, tapi malah terkesima dengan Oden. Sedari kecil, Yamato sudah memberi tahu ayahnya jika ia ingin menjadi seperti Oden. Menyadari jika ini tidak sesuai keinginannya, Kaido langsung mengurung Yamato di penjara lengkap dengan borgol yang bisa meledak.

Yamato merasa jika Kaido memilih jalan yang salah. Yamato sempat ingin pergi dari tempat Kaido saat bertemu dengan Ace, tapi belum kesampaian. Sampai ketika Luffy datang ke Wano dan mengalahkan Kaido, Yamato akhirnya ikut terbebas dari kekangan Kaido.

Hubungan Handa dan ayahnya mulai memburuk saat Handa memukul salah satu kurator museum karena menghina karyanya. Handa adalah seorang kaligrafer profesional, tapi tidak bisa mengendalikan emosinya. Karena ulahnya ini, ayah Handa mengirim Handa ke sebuah pulau kecil di pinggiran Jepang.

Awalnya, pulau ini menjadi mimpi buruk bagi Handa karena semuanya serbatertinggal, tidak seperti di Tokyo. Namun, lama-lama, Handa mulai terbiasa. Ia sering banget diganggu sama bocil bernama Naru. Meski begitu, justru orang-orang desa inilah yang membuat Handa sadar apa arti dari hidup, saling menghargai satu sama lain, hingga menjadi pribadi yang lebih baik. Konflik dengan ayah yang awalnya buruk berakhir baik.

Konflik antara anak dan ayah di atas didominasi oleh keegoisan sang ayah, ya. Akibatnya, enam karakter anime di atas harus mengalami hal buruk dan tidak mengenakan selama hidup. Meski ada konflik yang tidak begitu kompleks seperti Handa, sisanya diisi oleh konflik yang cukup berat, seperti Shinji, Todoroki, Gaara, Yamato, dan Sanji.