7 Karakter Marvel yang Kurang Diapresiasi, Harus Muncul Lagi?

Luis (Michael Peña), mantan teman satu sel Scott Lang (Paul Rudd), adalah salah satu karakter paling lucu di Ant-Man. Gayanya yang khas saat menceritakan rangkaian peristiwa dengan cepat membuat penonton langsung jatuh cinta padanya. Namun sayangnya, setelah Ant-Man and the Wasp (2018) tidak begitu sukses, Luis perlahan menghilang dari MCU.

Ketika Avengers: Infinity War (2018) dan Avengers: Endgame (2019) dirilis, banyak penggemar bertanya-tanya ke mana perginya sahabat setia Scott ini? Namun seiring waktu, keberadaannya mulai terlupakan. Ketiadaannya di Ant-Man and the Wasp: Quantumania (2023), bersama tim Scott lainnya yang juga disukai, semakin menegaskan bahwa Marvel tampaknya tidak lagi memberi tempat bagi karakter kocak satu ini.

Cosmo si Anjing Antariksa yang disuarakan Maria Bakalova merupakan salah satu karakter kuat sekaligus favorit penggemar di komik Marvel. Karena itu, saat ia akhirnya muncul di The Guardians of the Galaxy Holiday Special (2022), banyak penggemar berharap Cosmo akan memiliki peran penting dalam film ketiga Guardians.

Sayangnya, ekspektasi itu tidak begitu terasa. Di komik, Cosmo memiliki kekuatan luar biasa, seperti telepati, menciptakan medan gaya, ilusi, dan serangan energi. Namun di layar lebar, ia lebih sering dijadikan karakter pelengkap yang berfungsi sebagai penghibur komedi atau sekadar alat bantu cerita. Cosmo seharusnya bisa punya peran yang jauh lebih besar dan kompleks, tapi sayangnya potensinya belum benar-benar dimanfaatkan.

Selain Phil Coulson (Clark Gregg) yang legendaris, karakter paling menonjol dari serial Agents of S.H.I.E.L.D. adalah Daisy Johnson, alias Quake (Chloe Bennet). Awalnya hanya karakter kecil dari komik, Daisy berhasil mencuri perhatian dan menjadi tokoh sentral dalam serial tersebut. Namun, setelah tayangannya berakhir, baik penggemar maupun Marvel Studios tampaknya melupakan sosok hebat ini.

Padahal, Daisy adalah salah satu karakter paling kuat dan karismatik di Marvel. Chloe Bennet sendiri terlihat sangat mencintai perannya dan menampilkan performa penuh dedikasi. Sayangnya, meski banyak penggemar masih berharap ia kembali, peluang itu kini tampak semakin kecil. Sesuatu yang sangat disayangkan mengingat besarnya potensi karakter ini.

Lady Sif (Jaimie Alexander) dulu adalah bagian penting dari dua film Thor pertama. Ia dikenal sebagai pejuang tangguh dan teman setia Thor (Chris Hemsworth). Namun seiring berjalannya waktu, perannya semakin berkurang hingga akhirnya nyaris terlupakan.

Setelah hanya disebut sekilas di Thor: Ragnarok, Sif sempat muncul kembali di Thor: Love and Thunder (2022). Sayangnya, kehadirannya kali ini terasa singkat dan kurang berkesan. Ia bahkan dibuat kalah oleh Gorr the God Butcher (Christian Bale) di luar layar. Padahal, Sif adalah petarung yang cerdas dan kuat, dan jelas pantas mendapat porsi cerita yang lebih besar daripada sekadar figuran di kisah orang lain.

Banyak penonton dibuat terkejut saat mengetahui bahwa Shang-Chi (Simu Liu) ternyata memiliki adik perempuan bernama Xu Xialing (Meng’er Zhang), yang tak kalah hebat, bahkan mungkin lebih tangguh darinya. Meski Shang-Chi menjadi pusat cerita, kemampuan dan kekuatan Xialing sebenarnya tak bisa diremehkan. Sayangnya, sosoknya sering terabaikan ketika orang membicarakan film ini.

Di akhir kisah, setelah kematian ayah mereka, Xialing mengambil alih kepemimpinan organisasi Ten Rings, bukti nyata bahwa ia memiliki kecerdasan, kekuatan, dan kepemimpinan luar biasa. Dengan potensi sebesar itu, rasanya wajar jika banyak yang berharap Xialing mendapat porsi lebih besar di masa depan MCU.

Banyak penggemar menginginkan kemunculan Ghost Rider di MCU, padahal sebenarnya karakter ini sudah pernah muncul lewat Robbie Reyes (Gabriel Luna) di serial Agents of S.H.I.E.L.D. Penampilannya kala itu cukup memukau, apalagi mengingat kualitas efek visual yang luar biasa untuk ukuran serial televisi.

Ghost Rider adalah salah satu karakter paling ikonik dalam komik Marvel. Maka, aneh rasanya jika keberadaan Robbie Reyes kini seolah dilupakan. Padahal Gabriel Luna berhasil membawa karakternya dengan kuat dan karismatik. Di akhir serial, Robbie digambarkan kembali ke Neraka, yang artinya pintu untuk kemunculannya lagi masih terbuka lebar. Jika Marvel ingin menghadirkan Ghost Rider, versi Luna jelas merupakan pilihan terbaik yang sudah mereka miliki.

Kurangnya apresiasi terhadap Iron Fist (Finn Jones) sebenarnya lebih disebabkan oleh respons negatif terhadap serialnya ketimbang pada karakternya sendiri. Serial Iron Fist (2017-2018) tidak mendapat sambutan baik dari penonton maupun kritikus, yang membuat sosok Danny Rand ikut terbawa reputasi buruk tersebut. Padahal, hal ini tidak sepenuhnya adil bagi karakternya.

Terlepas dari kelemahan serialnya, Danny Rand tetap punya potensi besar. Ia tampil dengan baik di The Defenders (2017) dan memiliki chemistry yang solid dengan karakter lain, membuktikan bahwa masalahnya bukan pada peran tersebut. Sebagai karakter dengan latar dan kemampuan unik, Iron Fist sebenarnya bisa dikembangkan jauh lebih menarik dalam proyek MCU berikutnya, asalkan Marvel bersedia memberinya kesempatan kedua.

Di balik sorotan para pahlawan besar, banyak karakter Marvel yang sebenarnya memiliki potensi luar biasa namun jarang mendapat perhatian. Mereka menambah kedalaman cerita dan memperkaya dunia Marvel dengan kisah serta kemampuan yang tak kalah menarik. Sudah saatnya karakter-karakter ini mendapatkan pengakuan yang pantas di layar lebar maupun serial mendatang.