Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Villain MCU yang Lebih Lemah Dibanding Versi Komik

The High Evolutionary
The High Evolutionary (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Guardians of the Galaxy vol. 3)
Intinya sih...
  • Helmut Zemo di MCU lebih lemah dibanding versi komiknya. Ia tak punya kekuatan khusus seperti dalam komik.
  • Wilson Fisk atau Kingpin di MCU juga lebih lemah dibanding versi komik. Ia tak punya kekuatan super dan kemampuan bela diri yang kompleks.
  • Quentin Beck atau Mysterio di MCU memiliki ilusi yang terbatas dibanding versi komik. Ia terlalu bergantung pada teknologi Stark.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di dunia komik Marvel, para penjahat sering kali digambarkan dengan kekuatan luar biasa, kemampuan unik, dan latar belakang yang kompleks. Namun, ketika mereka diadaptasi ke layar lebar dalam Marvel Cinematic Universe (MCU), banyak di antaranya justru tampak lebih lemah dibandingkan versi asli. Hal ini bukan tanpa alasan. Film sering kali harus menyesuaikan cerita agar tetap masuk akal dalam satu semesta dan tentu saja agar para superhero tidak langsung kalah pada menit pertama.

Beberapa villain dalam komik bisa menghancurkan dunia atau bahkan menantang para dewa. Sementara, villain di MCU justru terlihat jauh lebih "manusiawi" dan punya kemampuan terbatas. Meski tetap menarik untuk ditonton, versi film ini sering kali kehilangan esensi menakutkan dan kekuatan dahsyat yang membuat mereka begitu legendaris di halaman komik. Berikut beberapa villain MCU yang ternyata jauh lebih lemah dibandingkan versi komik.

1. Helmut Zemo (Captain America #168, 1973)

Baron Zemo
Baron Zemo (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Captain America: Civil War)

Helmut Zemo (Daniel Brühl) sudah mencuri perhatian sejak kemunculannya dalam Captain America: Civil War (2016). Ia pun makin populer saat tampil dalam The Falcon and the Winter Soldier (2021). Namun, di MCU, Zemo lebih digambarkan sebagai sosok cerdas tanpa kekuatan khusus, berbeda dengan versi komiknya.

Dalam komik, Baron Zemo memiliki kemampuan penuaan yang sangat lambat berkat serum Compound X yang diminumnya. Ia telah hidup sejak era Perang Dunia II. Ini menjadikannya tak hanya berpengalaman, tapi juga berbahaya. Selain umur panjang, Zemo juga menguasai berbagai disiplin ilmu dan strategi, yang membuatnya jauh lebih mengancam daripada versi film.

2. Wilson Fisk atau Kingpin (The Amazing Spider-Man #50, 1967)

Kingpin
Kingpin (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Hawkeye)

Sebagai bos kejahatan paling berpengaruh di dunia Marvel, Kingpin (Vincent D’Onofrio) tampak mengintimidasi di MCU. Namun, kekuatannya sebenarnya jauh lebih kecil dibanding versi komik. Meski versi Hawkeye (2021) mencoba menampilkan sisi kuatnya, Kingpin di layar tetap belum sekuat versi aslinya.

Menariknya, baik film maupun komik, Fisk tidak punya kekuatan super. Namun, dalam komik, tubuh besarnya hampir seluruhnya terdiri dari otot tanpa lemak. Ia juga ahli bela diri, tahan terhadap serangan psikis, dan mampu berbicara banyak bahasa. Semua ini membuatnya jadi sosok yang jauh lebih berbahaya dari yang diperlihatkan MCU.

3. Quentin Beck atau Mysterio (The Amazing Spider-Man #2, 1963)

Mysterio
Mysterio (dok. Sony Pictures Releasing/Spider-Man: Far From Home)

Versi Mysterio (Jake Gyllenhaal) di MCU memang memukau dengan teknologi ilusinya, tapi tetap kalah canggih dibanding versi komik. Selain kisah asal-usulnya yang berbeda, kemampuan Quentin Beck di layar terasa lebih terbatas dan bergantung pada teknologi Stark. Sementara, dalam komik, ilusi Mysterio jauh lebih kompleks.

Ia menggabungkan halusinogen, robotika, efek visual, bahkan manipulasi pikiran untuk menciptakan tipuan yang bisa menipu superhero secerdas Spider-Man. Ia juga seorang ahli hipnotis. Ini menjadikannya lawan yang sulit dikalahkan, bahkan tanpa senjata atau alat canggih.

4. Herbert Wyndham atau The High Evolutionary (Thor #134, 1966)

The High Evolutionary
The High Evolutionary (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Guardians of the Galaxy vol. 3)

The High Evolutionary (Chukwudi Iwuji) dalam Guardians of the Galaxy Vol. 3 (2023) adalah sosok kejam yang penuh obsesi ilmiah. Ia penjahat yang sukses membuat penonton muak sekaligus kagum. Namun, jika dibandingkan dengan versi komik, kekuatannya di film hanyalah sebagian kecil.

Dalam komik, The High Evolutionary memiliki kekuatan super, daya tahan tinggi, kemampuan penyembuhan, telepati, levitasi, hingga manipulasi dimensi. Ia juga bisa menembakkan energi plasma, bahkan pernah mencapai keabadian. Ditambah dengan kecerdasan luar biasa, versi komiknya benar-benar seperti pasukan satu orang karena terlalu kuat untuk dilawan para Guardian versi film.

5. Antonia Dreykov atau Taskmaster (Avengers #195, 1980)

Taskmaster dalam film Thunderbolts*.
Taskmaster dalam film Thunderbolts*. (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Thunderbolts*)

Banyak penggemar mengira perubahan terbesar Taskmaster di MCU adalah identitasnya yang diubah menjadi Antonia Dreykov (Olga Kurylenko). Padahal, perbedaan sesungguhnya ada pada kekuatannya. Versi film hanya memiliki kemampuan refleks fotografis dalam batas tertentu, dengan bantuan kostum canggih untuk bertarung.

Sementara, dalam komik, Anthony Masters bisa meniru gerakan siapa pun yang ia lihat dengan sempurna tanpa perlu latihan. Ia juga punya kecepatan tinggi, kemampuan bela diri luar biasa, dan telah disuntik Super Soldier Serum versi modifikasi. Dengan kecerdasan taktisnya, Taskmaster versi komik jauh lebih mematikan daripada adaptasi MCU-nya.

6. Ultron (Avengers #54, 1968)

Ultron
Ultron (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Avengers: Age of Ultron)

Ultron (James Spader) muncul dalam Avengers: Age of Ultron (2015) sebagai salah satu musuh paling kuat yang pernah dihadapi Avengers. Dengan kecerdasan buatan tingkat tinggi, kendali atas jaringan internet, dan tubuh dari Vibranium, ia menjadi lawan yang sangat berbahaya. Namun, versi filmnya ternyata masih jauh lebih lemah dibandingkan versi komiknya.

Dalam komik, Ultron hampir mustahil untuk dimusnahkan. Ia bisa mengunggah kesadarannya ke berbagai sistem dan terus berevolusi. Ini menjadikannya semakin kuat setiap kali kembali. Ultron versi komik juga dapat menembakkan sinar plasma, memanipulasi energi elektromagnetik, dan mengubah tubuhnya menjadi berbagai senjata atau alat canggih. Bisa dibilang, ia adalah robot dengan ambisi dewa yang tidak pernah puas.

7. Darren Cross atau Yellowjacket (Marvel Premiere #47, 1979)

Yellowjacket
Yellowjacket (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Ant-Man)

Dalam Ant-Man (2015), Darren Cross (Corey Stoll) memiliki kekuatan serupa dengan Ant-Man berkat kostum Yellowjacket. Namun, versi komiknya jauh lebih kompleks dan menarik dibandingkan adaptasi filmnya. Dalam komik, Darren memperoleh kekuatan setelah menerima jantung Cassie Lang yang terpapar Partikel Pym.

Akibatnya, kemampuan mengubah ukuran, kekuatan super, dan ketajaman indranya menjadi bagian dari tubuhnya sendiri, bukan hanya efek dari kostum. Ia juga memiliki faktor penyembuhan cepat dan perubahan ukuran yang terhubung dengan emosi tidak stabilnya. Ini membuatnya menjadi sosok yang jauh lebih berbahaya dan tak terduga.

Adaptasi film memang selalu melibatkan kompromi, tak terkecuali Marvel Cinematic Universe. Meski para villain di MCU tak sekuat versi komik, mereka tetap berhasil menciptakan ketegangan dan drama yang membuat kisah para superhero terasa hidup. Pada akhirnya, baik di layar lebar maupun di halaman komik, setiap versi memiliki daya tarik mereka masing-masing. Justru perbedaan itulah yang membuat semesta Marvel begitu menarik untuk terus diikuti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Hype

See More

6 Film tentang Horornya Punya Teman Toksik Terselubung

30 Okt 2025, 21:18 WIBHype