10 Karakter MCU yang Ternyata Terinspirasi dari Mitologi

- Black Panther berkaitan erat dengan Dewi Bast atau dewa Mesir Kuno yang menjadi sumber kekuatannya.
- Sifat-sifat Dewa Kera, Hanuman, dari mitologi Hindu tercermin pada M'Baku.
- Namor dikenal sebagai mutan pertama Marvel dan disebut sebagai dewa ular berbulu K'uk'ulkan dari kebudayaan Maya.
Komik sering disebut sebagai mitologi modern karena memuat banyak simbol, tokoh, dan kisah yang mencerminkan cerita-cerita lama dalam bentuk baru. Marvel Cinematic Universe (MCU) juga ikut menggali elemen mitologis dari masa lalu untuk membangun kisah-kisah heroik masa kini, sebagaimana komik. Dalam dunia MCU yang luas, termasuk multiverse-nya, ada banyak karakter yang jelas-jelas terinspirasi dari mitologi.
Dewa-dewa seperti Thor dan Loki sudah mendominasi layar lebar, tapi ada juga karakter lain yang punya akar kuat dari cerita rakyat, legenda kuno, dan tokoh mitologis, baik dari sisi kekuatan maupun latar belakang. Kisah mereka akan terus berkembang seiring perjalanan MCU ke masa depan. Nah, gak banyak yang tahu kalau para karakter MCU ini ternyata terinspirasi dari mitologi. Simak daftarnya, ya!
1. Black Panther

Black Panther bukan cuma gelar, tapi warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dalam film, hal ini baru ditampilkan sekilas. Namun, dalam komik, tradisi ini sudah berlangsung sangat lama. Wakanda menciptakan mitologi tersendiri tentang Black Panther sebagai simbol kekuatan dan pelindung bangsa. Sosok seperti T’Challa dan Shuri dipilih untuk menjalaninya.
Identitas Black Panther juga berkaitan erat dengan Dewi Bast atau dewa Mesir Kuno yang menjadi sumber kekuatannya. Bast adalah salah satu entitas kuat di dunia Marvel meski sejauh ini baru muncul singkat dalam Thor: Love and Thunder dan disebut dalam Moon Knight. Ke depannya, Black Panther akan tetap menjadi wakil kekuatan kuno ini di MCU.
2. M'Baku

Wakanda punya jajaran dewa tersendiri yang dipuja masyarakatnya, salah satunya Hanuman. Dewa Kera dari mitologi Hindu ini melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, keberanian, dan kesetiaan. Sifat-sifat inilah yang tercermin pada M’Baku, pemimpin suku Jabari yang menjunjung tinggi keyakinan pada dewa ini.
Di MCU, M’Baku digambarkan sebagai saingan politik keluarga Kerajaan Wakanda. Meski belum banyak mengeksplorasi sisi religiusnya, dalam komik hal ini diperlihatkan dengan lebih dalam. Semoga ke depannya serial animasi Eyes of Wakanda bisa memberikan ruang lebih bagi kisah M’Baku dan suku Jabari.
3. Namor

Versi Namor dalam film memang berbeda dari versi komiknya, tapi keduanya tetap punya unsur mitologis yang kuat. Dalam komik, ia dikenal sebagai mutan pertama Marvel dan digambarkan seperti makhluk setengah dewa. Sementara itu, di MCU, ia juga disebut sebagai K’uk’ulkan atau dewa ular berbulu dari kebudayaan Maya.
Namor dianggap dewa oleh rakyatnya karena kekuatan luar biasa yang dimilikinya. Namun, seiring berkembangnya cerita, mungkin statusnya sebagai mutan akan menimbulkan keraguan di antara para pengikutnya dan memunculkan konflik baru dalam kepercayaannya. Latar belakang dan karakternya yang kompleks membuka banyak peluang yang lebih luas untuk Namor ke depannya.
4. Killmonger

Dalam mitologi, selalu ada kisah tentang tokoh yang terlalu ambisius dan berusaha merebut posisi yang bukan haknya. Ini seperti Icarus yang terbang terlalu dekat ke Matahari atau Kronos yang menggulingkan ayahnya sendiri. Di MCU, arketipe ini diwujudkan lewat karakter Killmonger.
Ia merasa tindakannya benar dan pantas menjadi pemimpin Wakanda. Dengan kekuatan dan keberaniannya, ia mengalahkan T’Challa dan mengambil alih takhta. Kisah ini mencerminkan mitos Yunani tentang Kronos dan Zeus karena sang anak menunggu waktu untuk menggulingkan sang ayah dan merebut kekuasaan. Seperti Zeus, T’Challa akhirnya kembali dan menyeimbangkan kembali tatanan yang sempat kacau.
5. Hulk

Digambarkan sebagai monster yang sering disalahpahami, Hulk semakin berkembang di MCU, baik dari sisi kekuatan maupun kecerdasan. Karakternya menggambarkan dualitas klasik manusia dengan konflik antara sisi rasional dan sisi liar yang sudah lama menjadi tema dalam sastra. Jika elemen superhero dihilangkan, Hulk bisa disejajarkan dengan karakter-karakter klasik, seperti monster ciptaan Dr. Frankenstein dalam novel Mary Shelley atau Prometheus dari mitologi Yunani yang dihukum karena membawa pengetahuan pada manusia.
Selain itu, Hulk juga mengingatkan pada kisah Dr. Jekyll dan Mr. Hyde karena satu orang memiliki dua kepribadian yang saling bertentangan. Sama seperti Hulk dan Bruce Banner, tokoh ini menggambarkan pertarungan batin yang terjadi akibat eksperimen sains. Semua referensi ini membuat Hulk bukan hanya karakter kuat, tapi juga simbol dari pergulatan batin manusia yang rumit.
6. Falcon

Sam Wilson alias Falcon memiliki banyak kemiripan dengan Horus, dewa Mesir Kuno yang digambarkan sebagai burung elang. Seperti Horus, Falcon adalah simbol kepemimpinan, perlindungan, dan kekuatan yang lahir dari keadilan. Dengan sayap mekanis dan hubungan simbolis dengan burung, karakter Falcon menunjukkan kualitas kepahlawanan yang tidak hanya berasal dari kekuatan, tapi juga hati dan empati terhadap sesama.
Transformasinya menjadi Captain America mencerminkan mitos bahwa sosok biasa bisa menjadi pahlawan hebat berkat keberanian dan ketulusan. Tanpa kekuatan super atau kekayaan seperti pahlawan lain, Falcon menjadi panutan berkat moralnya yang kuat. Ia membuktikan bahwa kepahlawanan sejati datang dari dalam, bukan dari apa yang dimiliki.
7. Storm

Dalam komik dan serial animasi X-Men, Storm sering dipandang sebagai sosok dewi karena kemampuannya mengendalikan cuaca dengan penuh keanggunan serta kekuatan. Saat tampil perdana di MCU, besar kemungkinan penggambaran ini akan tetap dipertahankan. Storm bisa disejajarkan dengan tokoh mitologi, seperti Ọya, roh badai dan petir dari budaya Yoruba.
Meski tidak terinspirasi langsung dari Ọya, kesamaan kekuatan dan kehadiran supranatural mereka sangat terasa. Aura Storm yang megah dan disegani membuatnya terasa seperti sosok mitologis yang turun ke Bumi. Ia bukan hanya pahlawan, tapi juga lambang dari kekuatan alam yang tak terkendali, tetapi tetap bisa diarahkan untuk kebaikan.
8. Doctor Strange

Doctor Strange adalah karakter yang dipengaruhi oleh filsafat Timur dan ajaran Buddhisme. Perjalanannya dimulai sebagai dokter bedah yang kehilangan kemampuan tangan setelah kecelakaan. Keputusasaan membuatnya mencari penyembuhan lewat jalan yang tak biasa hingga akhirnya ia menemukan Ancient One dan belajar seni mistik.
Strange awalnya skeptis terhadap spiritualitas dan hanya percaya pada sains. Namun, seiring waktu, ia mengalami perubahan besar. Dari orang rasional menjadi penyihir yang memahami makna dunia di luar logika. Evolusi ini mencerminkan bagaimana mitologi bisa menciptakan karakter yang kompleks dan menarik. Penonton pun bisa merasakan perjalanan emosionalnya, dari keangkuhan menuju penerimaan diri dan pendewasaan spiritual.
9. Vision

Vision adalah sosok yang merepresentasikan pertanyaan tentang hidup dan mati, dengan kisah yang mirip seperti mitos Frankenstein serta legenda budaya lainnya. Di MCU, ia pertama kali muncul dalam Avengers: Age of Ultron, yang diciptakan dari gabungan Mind Stone dan tubuh sintetis Ultron. Kisah penciptaan ini mencerminkan tema klasik tentang menciptakan kehidupan secara tidak alami, mirip dengan ilmuwan yang menciptakan makhluk dalam cerita Frankenstein. Hal ini menempatkan Vision di antara batas kehidupan sejati dan eksistensi buatan.
Perjalanan Vision berfokus pada pencarian jati diri dan kesadarannya terhadap dunia di sekitarnya. Ia mempertanyakan apakah dirinya hanya buatan atau benar-benar memiliki perasaan dan makna. Konflik batin ini menjadikan Vision sosok yang lebih manusiawi dan relatable. Hubungannya dengan Wanda Maximoff juga memperkuat sisi emosionalnya dan menambah kedalaman pada karakternya.
10. Shang-Chi

Shang-Chi dikenal sebagai ahli bela diri dengan kisah yang sarat akan unsur mitologi Tiongkok. Kisahnya berkaitan erat dengan Sepuluh Cincin legendaris dan dunia magis Ta Lo. Dalam filmnya, Sepuluh Cincin digambarkan sebagai artefak kuno dengan kekuatan luar biasa, yang diyakini berasal dari mitos dan diwariskan turun-temurun. Ta Lo sendiri adalah tempat sakral yang dipenuhi makhluk mitos, seperti naga, yang dalam budaya Tiongkok melambangkan kekuatan dan keberuntungan.
Petualangan Shang-Chi membawa dia pada proses menerima masa lalunya dan memahami warisan keluarganya. Hal ini paling terlihat dari konflik dengan ayahnya, yang ingin ia mengikuti jejak sebagai penguasa dunia kriminal. Namun, Shang-Chi memilih jalan berbeda dengan menghormati nilai-nilai ibunya dan meninggalkan sisi gelap keluarganya. Marvel mengangkat latar belakang budaya Shang-Chi sambil menambahkan unsur mitologi untuk memperkaya cerita dan mewakili keberagaman dalam dunia superhero.
Karakter-karakter di MCU tak hanya menarik dari segi kekuatan atau penampilan visual, tetapi juga kaya akan makna inspirasi dari mitologi dan cerita klasik dunia. Unsur mitologis ini tak hanya memperkuat identitas karakter, tetapi juga membuat penonton lebih mudah memahami perjuangan dan nilai-nilai yang mereka wakili. Ini membuktikan bahwa di balik aksi dan efek visual spektakuler, MCU tetap mengakar pada cerita-cerita manusia yang abadi dan penuh makna. Gak heran, ceritanya terasa lebih dekat dan mudah dipahami penonton. Dari daftar di atas, mana yang jadi favoritmu?