5 Karakter My Hero Academia dengan Hidup Hancur karena Quirk Sendiri

Intinya sih...
- Twice mengalami krisis identitas akibat Quirk Double.
- Toya Todoroki diabaikan oleh ayahnya karena Shoto memiliki Quirk yang diharapkan.
- Tomura Shigaraki kehilangan kendali atas Decay dan tanpa sengaja membunuh keluarganya sendiri.
Sekilas, memiliki Quirk memang tampak menyenangkan. Quirk yang sederhana bisa membantu kita dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Sementara, jika memiliki Quirk yang kuat, kita bisa menjadi pahlawan yang memberantas kejahatan.
Meski begitu, memiliki Quirk tidak selamanya menyenangkan. Kadang, Quirk justru bisa menghancurkan pemiliknya sendiri, seperti kelima karakter di bawah ini. Berikut lima karakter My Hero Academia yang punya kehidupan hancur akibat Quirk mereka sendiri. Yuk, simak ulasannya!
5. Spinner
Dalam dunia My Hero Academia, para pemilik Quirk jenis Mutant memang kerap mendapatkan diskriminasi dari kalangan masyarakat. Pasalnya, para pemilik Quirk jenis Mutant biasanya memiliki penampilan yang berbeda dengan orang pada umumnya. Atas alasan tersebut, para pemilik Quirk jenis Mutant sering mendapatkan perlakuan yang berbeda dari masyarakat.
Hal ini juga dialami oleh Spinner sebagai pemilik Quirk Gecko. Gecko memberikan Spinner kemampuan untuk menempel di tembok bak seekor kadal. Namun, di sisi lain, Gecko juga mengubah penampilan Spinner menjadi seperti kadal.
Karena sering mendapatkan diskriminasi dan dihina memiliki penampilan yang aneh, Spinner memutuskan untuk menjadi seorang hikikomori. Spinner menghindari interaksi sosial dan menghabiskan sebagian besar waktunya dengan menonton TV sambil mengurung diri di kamar. Hingga suatu hari, Spinner terinspirasi dengan apa yang dilakukan oleh Stain. Hal tersebut yang akhirnya membuat Spinner memutuskan untuk bergabung dengan Liga Penjahat.
4. Twice
Pada awalnya, Twice menjalani kehidupan seperti pekerja biasa pada umumnya. Namun, semuanya berubah setelah Twice dipecat dari perusahaannya karena sebuah kecelakaan. Hidup sebagai pengangguran membuat Twice harus mengalami depresi dan keterpurukan.
Sayangnya, hal tersebut diperburuk oleh Quirk miliknya, Double. Setelah berhasil melakukan perampokan berkat Double, Twice mulai mengalami krisis identitas. Double sendiri adalah Quirk yang memungkinkan Twice untuk menggandakan tubuhnya sendiri.
Namun, ketika Twice sudah terlalu banyak menggandakan tubuhnya, Twice mulai tidak mengenali dirinya sendiri. Dari semua duplikatnya, Twice sendiri bahkan tidak tahu mana Twice yang asli. Kecemasannya baru mereda setelah dirinya bergabung dengan Liga Penjahat dan mengenal Himiko Toga.
3. Dabi
Sebagai anak dari pahlawan terkenal seperti Endeavour, Toya Todoroki atau Dabi seharusnya memiliki kehidupan yang nyaman. Sayangnya, hidup Toya dihancurkan oleh keegoisan ayahnya dan Quirk miliknya sendiri. Pada awalnya, Toya adalah anak kesayangan Endeavour.
Toya lahir dengan Quirk Blueflame, kemampuan untuk memanipulasi api yang lebih panas dari api Endeavour sendiri. Dengan Quirk tersebut, Endeavour percaya bahwa putra pertamanya bisa mencapai tujuannya, yakni melampaui All Might. Namun, semuanya berubah ketika Toya mulai sering membakar dirinya sendiri dan Shoto Todoroki lahir.
Karena Shoto memiliki Quirk yang diharapkan oleh Endeavour, Endeavour mulai mengalihkan perhatiannya pada anak bungsunya. Tak terima dengan hal tersebut, Toya berusaha keras untuk membuktikan kelayakannya pada Endeavour. Sayangnya, Toya malah berakhir membakar tubuhnya sendiri.
Sementara Endeavour mengira anaknya sudah mati, Toya berhasil diselamatkan oleh Dr. Kyudai Garaki. Toya kemudian bergabung dengan Liga Penjahat dan mengambil identitas sebagai Dabi. Sejak saat itu, Dabi menghabiskan sepanjang hidupnya untuk balas dendam pada Endeavour.
2. Eri
Eri bisa disebut sebagai karakter dengan masa kecil paling tragis dalam daftar ini. Eri tidak hanya kehilangan segalanya, tetapi dirinya juga harus menderita karena dieksploitasi oleh Kai Chisaki. Eri sendiri terlahir dengan Quirk yang bernama Rewind.
Rewind sebenarnya adalah Quirk yang sangat kuat, tetapi sulit dikendalikan. Sederhananya, Quirk ini memungkinkan Eri untuk memutar kembali waktu suatu kondisi. Di satu sisi, Rewind bisa menyembuhkan luka dengan mengembalikan seseorang pada kondisi sebelum orang tersebut mendapatkan luka. Di sisi lain, Rewind juga bisa mengembalikan seseorang pada kondisi sebelum orang tersebut dilahirkan. Bahkan, Eri bisa menghilangkan orang tersebut dari keberadaan.
Ketika Quirk ini pertama kali bangkit, Eri tidak memiliki kendali atas Rewind. Alhasil, Eri secara tidak sengaja menghilangkan ayahnya sendiri dari keberadaan. Kejadian tersebut membuat ibu Eri meninggalkannya. Itu karena ibu Eri menganggap bahwa Eri adalah anak terkutuk.
Setelah kehilangan kedua orangtuanya, Eri jatuh ke tangan Kai Chisaki. Oleh Chisaki, Eri dieksploitasi untuk menciptakan Peluru Penghapus Quirk. Meski pada akhirnya berhasil diselamatkan, Eri tetap menyimpan trauma yang mendalam atas masa kecilnya.
1. Tomura Shigaraki
Dari awal hingga akhir, semua penderitaan Tomura Shigaraki hanyalah skenario All For One. Saat Shigaraki masih kecil, All For One menukar Quirk Shigaraki dengan Decay. Hal ini yang membuat semua penderitaan Shigaraki seolah berasal dari Quirk miliknya sendiri.
Sayangnya, rencana All For One berjalan dengan sempurna. Ketika Decay pertama kali bangkit, Shigaraki kehilangan kendali atas Quirk miliknya. Alhasil, Shigaraki tidak sengaja membunuh keluarganya sendiri.
Decay sendiri merupakan Quirk mengerikan. Kekuatannya memungkinkan Shigaraki untuk menghancurkan apa saja yang ia sentuh. Setelah Shigaraki kehilangan keluarganya, All For One mengadopsi Shigaraki. All For One kemudian mendidik Shigaraki untuk menjadi penerusnya sebagai Simbol Kejahatan.
Bagi beberapa orang, memiliki Quirk seperti sebuah kutukan. Pasalnya, ada beberapa karakter yang hidupnya menderita karena Quirk mereka sendiri, seperti kelima karakter di atas. Jadi, bagaimana menurutmu? Selain kelima karakter di atas, siapa lagi karakter My Hero Academia yang hidupnya dihancurkan oleh Quirk mereka sendiri?