6 Karakter Penting di Serial Burnout Syndrome, Berbagai Profesi!

- Burnout Syndrome (2025) adalah serial bertema BL yang disutradarai oleh Nuchy Anucha Boonyawatana setelah Not Me (2021).
- Karakter penting di serial ini antara lain Koh (Off Jumpol), Jira (Gun Atthaphan), dan Pheem (Dew Jirawat).
- Serial ini menghadirkan berbagai karakter dengan latar belakang dan profesi yang berbeda, membahas kelelahan emosional dari perspektif berbagai profesi.
Burnout Syndrome (2025) menjadi kembalinya Nuchy Anucha Boonyawatana menyutradari serial bertema BL usai Not Me (2021). Dikenal dengan karyanya yang sering membahas isu sosial dan politik, melalui Burnout Syndrome, Nuchy Anucha Boonyawatana akan mengangkat isu kelelahan emosional melalui perspektif berbagai profesi. Serial ini menceritakan bagaimana kelelahan dapat mempertemukan orang-orang secara tak terduga dan saling terhubung hanya karena sama-sama merasakan kelelahan.
Serial Burnout Syndrome menghadirkan berbagai karakter dengan latar belakang yang berbeda. Karakter di serial ini diceritakan mempunyai konflik batin dan perjalanan sembuh yang berbeda-beda. Lantas siapa saja karakter penting yang ada di serial Burnout Syndrome? Simak ulasannya berikut ini, yuk!
1.Koh (Off Jumpol)

Burnout Syndrome menjadi proyek akting kedua Off Jumpol di tahun 2025, setelah Break Up Service (2025). Karakter yang dimainkan Off Jumpol di Burnout Syndrome sangat berbeda dengan karya-karya sebelumnya. Di serial ini ia akan memerankan karakter bernama Koh, seorang pria yang lahir dari keluarga cukup kaya raya dengan bisnis pabrik pakaian. Namun, suatu hari orang tuanya mengalami pailit dan tidak mampu menjalankan bisnis tersebut sehingga memutuskan menjual bisnisnya ke orang lain.
Sejak bisnis orang tuanya bangkrut, Koh mulai membangun bisnisnya sendiri. Ia menjalankan startup dengan membuat aplikasi komersial dalam bidang mode. Meskipun dirinya merupakan CEO, Koh tetap ingin menjadi anonim karena ia benci bersosialisasi dan menghindari konsekuensi dari pertemuan dengan orang lain. Paranoid yang dialami oleh Koh membuat dirinya butuh seseorang untuk mewakili dirinya menghadiri rapat, acara penghargaan, dan kegiatan bisnis lainnya.
Menjadi karakter dengan kepribadian misterius dan pandai menyembunyikan perasaannya, Off Jumpol mengaku tantangan terbesar memerankan karakter Koh ialah pada persiapan syuting. Off Jumpol harus menjaga kebugaran tubuhnya dan berolahraga serta menjaga pola makannya agar memerankan karakter secara totalitas. Selain itu, ia juga harus mempelajari istilah-istilah AI (Artificial Intelegence) dan dunia programan agar terlihat alami sebagai pencipta aplikasi. Di sini Koh juga digambarkan mengagumi banyak seni, sehingga Off Jumpol harus mengenal nama-nama seniman, tanggal lahir, cara mereka berkarya, hingga judul karya mereka.
2.Jira (Gun Atthaphan)

Gun Atthaphan yang merupakan pasangan BL resmi Off Jumpol akan memerankan karakter Jira di Burnout Syndrome. Ia diceritakan sebagai seseorang yang baru saja kehilangan pekerjaannya. Jira sangat membutuhkan uang untuk membayar semua keperluan hidupnya, sehingga ia melakukan pekerjaan serabutan mulai dari mengikuti audisi casting hingga menjadi asisten pribadi.
Jira sebenarnya merupakan seorang seniman, dia ahli dalam menggambar. Namun dia kurang bersemangat mendalami keahliannya karena ia tidak mampu memenuhi harapannya sendiri. Sosok Jira digambarkan sebagai karakter yang apa adanya dan suka berterus terang. Dia selalu mengatakan apa yang ada di pikirannya dan tidak suka bertele-tele. Oleh sebab itu Koh (Off Jumpol), tertarik padanya untuk menjadikannya seseorang yang mewakili dirinya di hadapan publik sebagai CEO. Jira menyetujui permintaan tersebut dengan syarat sederhana yakni Ko harus menjadi objek dari lukisan Jira.
Bagian tersulit dalam memainkan peran Jira menurut Gun Atthaphan adalah berbicara lebih serius dan penuh emosi. Meskipun ia memerankan karakter yang cerewet, ia tidak boleh bersikap kekanak-kanakan. Selain itu, Gun Atthaphan juga harus belajar teknik menggambar yang benar, cara memegang pena yang tepat, serta menggunakan alat gambar lainnya agar ia tampil totalitas saat berakting.
3.Pheem (Dew Jirawat)

Pheem yang diperankan oleh Dew Jirawat diceritakan sebagai karakter yang mempunyai keahlian dalam bidang IT. Ia bekerja di perusahaan Koh (Off Jumpol) dan menjadi orang yang selalu dimintai saran oleh Koh dalam beberapa persoalan perusahaan. Meskipun bekerja di perusahaan Koh, ia bukan dari bagian komersial perusahaan, namun hanya teknisi yang menyiapkan sistem perusahaan. Pheem digambarkan sebagai pria yang berpenampilan rapi dengan kacamata, pintar, dewasa, dan mempunyai selera yang bagus.
Pertemuan Pheem dan Jira terjadi di bar bernama Burnout, mereka bertemu saat sama-sama merasakan kelelahan dan butuh menenangkan diri. Cara komunikasi Pheem yang ramah, berpenampilan menarik, dan mempunyai postur tubuh yang tinggi merupakan tipe ideal Jira dalam memilih pasangan. Obrolan hangat di bar tersebut membuat Pheem dan Jira berhasil menembus tembok masing-masing, sehingga keduanya menjadi dekat dan saling menggoda satu sama lain.
Dew Jirawat mengaku karakter Pheem masih sangat asing bagi dirinya, namun ia berusaha memahami perannya tersebut agar aktingnya terlihat natural. Tantangan dalam memerankan karakter Pheem menurut Dew Jirawat adalah dialog yang sangat panjang dan padat. Ia juga harus totalitas memerankan karakter yang menyenangkan dan bertindak serupa terapis emosi yang suka mendengarkan dan memberi nasihat terbaik bagi setiap orang.
4.Ing (Emi Thasorn)

Emi Thasorn menjadi salah satu aktris naungan GMMTV yang laris manis di tahun 2025 ini. Bahkan, Burnout Syndrome menjadi drama kelimanya di tahun ini, lho. Di Burnout Syndrome ia berperan sebagai karakter bernama Ing. Ia diceritakan sebagai sahabat terdekat dan support system terbesar Jira. Ing merupakan seorang perempuan yang bekerja sebagai direktur casting penuh waktu. Selain itu, ia mempunyai pekerjaan sampingan sebagai kurator.
Karakter Ing merupakan seseorang yang percaya diri dan ekstrovert. Dia tidak pernah takut mengungkapkan segala pikirannya dan selalu bertindak sesuai dengan keinginannya. Ing selalu yakin bahwa nasihat yang diberikannya pada teman-temannya selalu benar dan terbaik. Ia digambarkan sebagai seseorang yang sedikit suka mengontrol dan suka menyuruh Jira ini dan itu. Meskipun begitu, ia merupakan sosok yang selalu percaya dengan kemampuan sahabatnya dan selalu dapat diandalkan oleh Jira.
Sama seperti Dew Jirawat, Emi Thasorn mengaku tantangan terbesar dalam memerankan karakter Ing adalah dialognya yang sangat panjang dan padat. Emi Thasorn juga harus menggambarkan senatural mungkin sikap sebagai seorang kurator dan direktur casting. Oleh sebab itu, ia harus meneliti bagaimana seorang kurator dan direktur casting mulai dari cara berbicara hingga bertindak.
5.Mawin (AJ Chayapol)

Karakter penting selanjutnya di Burnout Syndrome ialah bernama Mawin yang diperankan oleh AJ Chayapol. Mawin digambarkan sebagai seorang pakar IT yang tahu banyak tentang teknologi dan dunia programan. Ia merupakan karyawan Pheem (Dew Jirawat) dan sangat serius dalam menjalankan pekerjaannya. Kedekatan Mawin dan Pheem tidak hanya sebatas bawahan dan atasan, Mawin menganggap Pheem sebagai sahabat yang selalu menjadi tempat bercerita saat ia mengalami masalah. Mawin juga merupakan seseorang yang selalu bekerja sama dengan Pheem dalam memecahkan permasalahan internal dan eksternal perusahaan.
Mawin menggambarkan karakter yang bekerja di dunia korporat, ia pekerja yang terpengaruh oleh setiap keputusan yang dibuat oleh atasannya. Perkembangan AI yang begitu pesat merenggut pekerjaan Mawin dan membuat dirinya menjadi pengangguran. Kepribadian Mawin adalah penuh tekad, jika dia menginginkan sesuatu tidak ada seorang pun yang dapat mencegahnya. Tindakannya yang gegabah terkadang memberikan kesan lucu dalam cerita sehingga memberikan unsur komedi di Burnout Syndrome.
Mawin yang mengetahui semua tentang programan dan istilah teknis komputer menjadi tantangan terbesar bagi AJ Chayapol. Ia harus belajar dan melakukan penelitian tentang model bisnis dan pemrograman. Meskipun memerankan karakter yang ceria, AJ Chayapol juga harus totalitas dalam menggambarkan karakter yang rumit akibat PHK dari pekerjaannya yang disebabkan oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat.
6.Ben (Thor Thinnaphan)

Karakter Ben yang diperankan oleh Ben (Thor Thinnaphan) diceritakan sebagai bartender. Ia juga merupakan pemilik Burnout Bar, sebuah tempat yang menjadi pelarian bagi orang-orang yang kelelahan dan terjebak dalam burnout syndrome. Sosoknya misterius, seolah memiliki tembok tidak kasatmata yang membatasi dirinya dengan pelanggan. Ia sering berpakaian gelap dengan tato yang memenuhi tubuhnya.
Tugas utama Ben bukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan mempertemukan dua orang yang sama-sama kelelahan agar mereka saling berbagi cerita dan pulih bersama. Ia juga bertanggung jawab atas minuman di bar, memilihkan racikan yang sesuai dengan tingkat kelelahan pelanggan, lengkap dengan penjelasan filosofis di balik nama setiap minuman. Untuk memerankan karakter Ben dengan baik, Thor Thinnaphan harus mempelajari dunia bartending dari dasar, mulai dari teknik mencampur minuman, hingga memahami karakter pelanggan.
Enam karakter penting serial Burnout Syndrome di atas akan menghadirkan dinamika hubungan yang kompleks dan emosional. Mereka akan terlibat dalam hubungan pekerjaan, persahabatan, hingga kisah cinta segitiga yang rumit. Nah, buat kamu yang penasaran bagaimana cerita lengkapnya, jangan lupa saksikan Burnout Syndrome yang akan memulai penayangannya pada 26 November 2025 melalui YouTube GMMTV dan platform streaming iQIYI.


















