Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hermione Granger, Harry Potter, dan Ron Weasley
Hermione Granger, Harry Potter, dan Ron Weasley (dok. Warner Bros. Pictures/Harry Potter and the Priso

Intinya sih...

  • Semua film Harry Potter punya adegan Natal yang penting

  • Kisah Harry Potter memberikan nuansa nostalgia yang menenangkan

  • Banyak tema dan topik yang selaras dengan nilai-nilai Natal

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Anak 90-an pasti kenal dengan karakter anak laki-laki yang memiliki luka berbentuk petir di dahi. Yap, ia adalah Harry Potter yang populer lewat delapan film ikoniknya sepanjang 2001—2011. Karakter yang dimainkan oleh Daniel Radcliffe itu masih eksis hingga kini, lho.

Buktinya, banyak orang yang menonton ulang semua seri film Harry Potter sampai sekarang. Biasanya, mereka memilih waktu-waktu mendekati liburan untuk menonton film yang diadaptasi dari novel J.K Rowling tersebut. Salah satunya adalah liburan Natal.

Kira-kira, kenapa banyak orang nonton ulang Harry Potter menjelang Natal, ya? Ini beberapa alasan yang mungkin juga kamu rasakan.

1. Semua film Harry Potter punya adegan Natal yang penting

Hermione Granger, Harry Potter, dan Ron Weasley (dok. Warner Bros. Pictures/Harry Potter and the Philosopher's Stone)

Kalau kamu sadar, semua film Harry Potter selalu dikaitkan dengan Natal. Setiap film menyertakan adegan yang terjadi saat Hari Natal, tak jarang penting untuk jalan cerita.

Dalam Harry Potter and the Sorcerer's Stone (2001), Harry menemukan Cermin Tarsah dan melihat orangtuanya untuk pertama kali. Kemudian, di Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002), Harry dan Ron menegak ramuan Polijus untuk menginterogasi Malfoy. Di film ketiga, Harry mengetahui kalau Sirius Black adalah ayah baptisnya.

Lebih jauh lagi, dalam Harry Potter and the Goblet of Fire (2005), semua orang menghadiri pesta Natal Turnamen Triwizard. Kalau di film kelima, Harry mendapatkan pengelihatan tentang ayah Ron yang diserang. Sementara itu, dalam Harry Potter and the Half Blood Prince (2009), rumah keluarga Weasley diserang Death Eater. Di Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 (2010), Harry dan Hermione mengunjungi Godric's Hollow dan melihat makan orangtua Harry.

Film-film Harry Potter sangat memperhatikan kisah dalam buku-bukunya. Mereka memasukkan sebanyak mungkin momen Natal berdasarkan buku, bahkan menambahkan beberapa drama. Salah satunya serangan di The Burrow, rumah keluarga Weasley, saat Natal yang tidak ada dalam buku, seperti dilansir Screen Rant.

2. Kisah Harry Potter memberikan nuansa nostalgia yang menenangkan

Yule Ball dalam Harry Potter and the Goblet of Fire (dok. Warner Bros. Pictures/Harry Potter and the Goblet of Fire)

Alasan kebanyakan orang menonton film yang sudah pernah ditonton berulang kali adalah untuk menemukan kenyamanan. Mereka sudah tahu jalan cerita dan details dalam film, sehingga tidak ada unsur "kejutan" yang mungkin bikin tidak nyaman. Hal tersebut berlaku pula ketika menonton ulang Harry Potter.

Menonton ulang Harry Potter ketika Natal sangatlah tepat, karena saat itulah keluarga berkumpul bersama. Perasaan hangat dan menyentuh akan terasa ketika kamu menonton ulang Harry Potter. Masuk ke semesta para penyihir itu akan terasa magis.

Beberapa adegan dalam Harry Potter pun akan mengingatkanmu pada Natal. Melihat Hagrid turun dari langit dengan kendaraan berisiknya seperti menonton Santa Claus sungguhan di malam Natal. Kemudian, jalan-jalan di Diagon Alley mirip dengan jalanan ramai saat Natal, terlebih di Inggris.

Dilansir Bustle, Harry Potter hadir untuk mengingatkanmu kalau pada akhirnya kamu gak sendirian. Harry Potter selalu ada, tidak hanya sebagai "teman lama", tetapi juga berbagi pesan untuk melihat secercah harapan, bahkan di saat-saat tergelap sekali pun.

3. Banyak tema dan topik yang selaras dengan nilai-nilai Natal

Harry Potter and the Order of the Phoenix (dok. Warner Bros. Pictures/Harry Potter and the Order of the Phoenix)

Harry Potter mungkin tidak pernah menyebutkan dirinya sebagai film Natal, tetapi tema dan topik di dalamnya sesuai dengan harapan perayaan meriah tersebut. Harry Potter menyentuh penonton lewat kisah persahabatan, kebaikan, hingga kesetiaan.

Selain itu, rasa hangatnya keluarga, meski yang tidak sedarah, juga sangat kental dalam film yang juga dibintangi Rupert Grint dan Emma Watson tersebut. Harry yang sudah yatim piatu tetap punya banyak orang yang menyayanginya, seperti sahabat, guru, bahkan keluarga sahabatnya.

Semua film Harry Potter juga mengajarkan menaruh harapan di setiap cobaan yang menimpa. Harry Potter dan teman-temannya selalu mendapatkan cobaan di setiap seri filmnya. Namun, dengan kesabaran dan keteguhan, mereka dapat melalui semua tantangan tersebut.

Harry Potter mungkin sudah rilis lebih dari 2 dekade lalu. Namun, film Inggris itu masih relate dengan zaman sekarang, terlebih ketika Natal tiba. Apakah kamu termasuk yang menonton ulang Harry Potter menjelang Natal?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team