sosok Kaigaku (dok. Ufotable/Demon Slayer: Infinity Castle Part 1)
Kehidupan Kaigaku awalnya sama seperti Zenitsu yakni sebagai murid Kuwajima Jigoro. Kaigaku punya bakat yang besar, tapi sifatnya arogan, penuh rasa iri, dan nggak pernah puas. Berbeda dengan Shinobu dan Akaza, tragedi Kaigaku bukan karena kehilangan orang tercinta, tetapi karena kehilangan dirinya sendiri.
Saat Upper Moon menyerang kuil tempatnya tinggal, Kaigaku memilih menyerah dan menerima darah Muzan agar hidupnya terselamatkan. Sejak saat itu, dia pun berubah jadi iblis. Peristiwa inilah yang membuat masa lalu Kaigaku begitu menyedihkan karena ia sejatinya punya potensi jadi pendekar, tapi jalan hidup heroiknya hancur karena egonya yang besar.
Hal yang membuatnya semakin tragis adalah hidupnya begitu kontras dengan Zenitsu, sosok yang ia cemburui selama ini. Zenitsu yang ia anggap lemah dan penakut justru berhasil tumbuh jadi sosok yang kuat berkat kerja keras. Di sisi lain, Kaigaku tenggelam dalam rasa iri dan ambisi kekuasaannya yang dikendalikan nafsu.
Di film Demon Slayer: Infinity Castle Part 1, ia muncul sebagai perwujudan dari tragedi karena pilihan yang salah. Kisahnya ironis karena ia bukanlah korban keadaan, melainkan korban kelemahan dan ambisi yang salah langkah. Kisah masa lalunya ini pun jadi salah satu yang terpedih dalam film Demon Slayer: Infinity Castle Part 1 bersama kisah Shinobu dan Akaza. Benar-benar kisah yang emosional!