Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
sosok Shinobu Kocho
sosok Shinobu Kocho (dok. Ufotable/Demon Slayer: Infinity Castle Part 1)

Intinya sih...

  • Shinobu Kocho hidup dalam trauma kehilangan orangtua dan kakaknya, mewarisi dendam yang mempengaruhi seluruh hidupnya.

  • Akaza kehilangan segalanya yang dia cintai, mulai dari ayahnya hingga guru bela dirinya dan putri mereka.

  • Kaigaku kehilangan dirinya sendiri karena ambisi, memilih jalan menjadi iblis dan merusak potensi hidup heroiknya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak penggemar yang bilang, daya tarik utama kisah Demon Slayer atau Kimetsu No Yaiba bukan hanya di aksi pertempurannya, tapi juga masa lalu kelam para karakternya. Di film Demon Slayer: Infinity Castle Part 1 (2025) misalnya, ada tiga tokoh yang kisah hidupnya benar-benar menyayat hati penonton.

Kisah-kisah ini bukan hanya menyedihkan, tapi juga bikin jalan cerita makin dalam dan emosional. Dari trauma kehilangan sampai dendam yang diwariskan, mari telusuri kisah masa lalu terpedih tiga karakter film Demon Slayer: Infinity Castle Part 1. Siap-siap kuatkan hatimu!

1. Shinobu Kocho tak punya pilihan karena hidupnya ditentukan oleh dendam

sosok Shinobu Kocho (dok. Ufotable/Demon Slayer: Infinity Castle Part 1)

Shinobu adalah gadis yang tumbuh di keluarga bahagia dan memiliki orangtua yang penuh kasih. Namun, kebahagiaan itu harus sirna tatkala sesosok iblis membantai kedua orangtua Shinobu di depan matanya. Hidup Shinobu kemudian diselamatkan oleh Kanae, kakaknya yang kemudian berubah menjadi Hashira.

Sayangnya, Kanae juga akhirnya tewas karena iblis dan meninggalkan Shinobu dengan warisan berat yaitu keinginan untuk terus melindungi orang lain. Meski demikian, Shinobu memilih jalan yang berbeda dari kakaknya. Tubuhnya terlalu lemah untuk bertarung dengan gaya Hashira.

Tak menyerah dengan keadaan, Shinobu mengembangkan senjata berbasis racun demi membalas dendam dan menjadi Hashira. Tragisnya, seluruh hidup Shinobu dibangun di atas trauma masa kecilnya. Bahkan saat Shinobu terlihat ceria, ia sebenarnya sedang menutupi luka batin yang dalam.

Di film Demon Slayer: Infinity Castle Part 1, Shinobu maju menghadapi iblis Douma.  Di pertarungan tersebut, terlihat jelas bahwa hidupnya bukan lagi soal menyelamatkan dirinya sendiri, tapi soal balas dendam dan janjinya. Tragisnya, hidup Shinobu yang sudah diarahkan oleh balas dendam ini justru berakhir di tangan iblis yang membunuh kakaknya.

2. Akaza kehilangan segalanya yang dia cintai

sosok Akaza (dok. Ufotable/Demon Slayer: Infinity Castle Part 1)

Akaza mungkin menjadi karakter dengan kisah masa lalu yang paling menyayat hati di film Demon Slayer: Infinity Castle Part 1. Jauh sebelum berubah jadi iblis, Akaza yang bernama asli Hakuji adalah anak miskin yang rela mencuri demi membeli obat ayahnya yang sakit. Namun, pengorbanannya ternyata dianggap salah oleh banyak orang yang kemudian menganiayanya.

Mendengar hal itu, ayah Hakuji bunuh diri karena tak ingin anaknya terus-terusan mencuri demi dirinya. Peristiwa kehilangan inilah yang membuat hidup Hakuji mulai hancur. Meski demikian, Hakuji mendapat kesempatan baru saat bertemu Keizo, guru bela diri yang baik hati dan punya putri bernama Koyuki.

Sayangnya, saat Hakuji kembali menemukan rumah dan keluarga, lagi-lagi takdir bertindak kejam. Dojo saingan meracuni sumur mereka dan membuat Koyuki dan Keizo tewas. Tragedi ini membuat hidup Hakuji hancur sepenuhnya. Ia membalas dendam ke dojo saingan itu, mendapat tawaran jadi iblis dari Muzan, dan berubah menjadi sosok Akaza.

Tragedi yang dialami Akaza ini membuatnya jadi sosok dengan kisah masa lalu terpedih di film Demon Slayer: Infinity Castle Part 1. Ia berkali-kali diberi cahaya hidup, lalu dirampas tanpa ampun. Masa lalunya yang menyakitkan inilah yang membuat penonton bersimpati pada Akaza walau dia adalah musuh.

3. Kaigaku kehilangan dirinya sendiri karena ambisi

sosok Kaigaku (dok. Ufotable/Demon Slayer: Infinity Castle Part 1)

Kehidupan Kaigaku awalnya sama seperti Zenitsu yakni sebagai murid Kuwajima Jigoro. Kaigaku punya bakat yang besar, tapi sifatnya arogan, penuh rasa iri, dan nggak pernah puas. Berbeda dengan Shinobu dan Akaza, tragedi Kaigaku bukan karena kehilangan orang tercinta, tetapi karena kehilangan dirinya sendiri.

Saat Upper Moon menyerang kuil tempatnya tinggal, Kaigaku memilih menyerah dan menerima darah Muzan agar hidupnya terselamatkan. Sejak saat itu, dia pun berubah jadi iblis. Peristiwa inilah yang membuat masa lalu Kaigaku begitu menyedihkan karena ia sejatinya punya potensi jadi pendekar, tapi jalan hidup heroiknya hancur karena egonya yang besar.

Hal yang membuatnya semakin tragis adalah hidupnya begitu kontras dengan Zenitsu, sosok yang ia cemburui selama ini. Zenitsu yang ia anggap lemah dan penakut justru berhasil tumbuh jadi sosok yang kuat berkat kerja keras. Di sisi lain, Kaigaku tenggelam dalam rasa iri dan ambisi kekuasaannya yang dikendalikan nafsu.

Di film Demon Slayer: Infinity Castle Part 1, ia muncul sebagai perwujudan dari tragedi karena pilihan yang salah. Kisahnya ironis karena ia bukanlah korban keadaan, melainkan korban kelemahan dan ambisi yang salah langkah. Kisah masa lalunya ini pun jadi salah satu yang terpedih dalam film Demon Slayer: Infinity Castle Part 1 bersama kisah Shinobu dan Akaza. Benar-benar kisah yang emosional!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team