Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ed Sheeran (instagram.com/teddysphotos)

Intinya sih...

  • Paul McCartney merekam 'Come and Get It' sendiri, bisa jadi hit besar untuk karier solo.
  • Prince menulis 'Manic Monday' untuk The Bangles, padahal lagu ini cocok dengan gaya uniknya sendiri.
  • 'The Boys of Summer' awalnya ditolak oleh Tom Petty, yang sebenarnya sangat cocok dengan nuansa melankolis miliknya.

Dalam industri musik, tidak semua lagu hits dinyanyikan oleh penciptanya sendiri. Banyak musisi dan penulis lagu memilih untuk memberikan karya mereka kepada penyanyi lain karena berbagai alasan. Entah karena merasa lagu tersebut tidak cocok dengan gaya mereka, atau sekadar ingin bereksperimen.

Namun, tidak sedikit juga dari keputusan tersebut yang akhirnya menimbulkan penyesalan, karena lagu tersebut justru meledak di tangan orang lain dan menjadi bagian penting dari karier si penyanyi. Berikut deretan lagu hits yang menurut banyak orang seharusnya tidak diberikan ke penyanyi lain.

1. 'Come and Get It' – Paul McCartney (untuk Badfinger)

Paul McCartney sebenarnya merekam versi demo 'Come and Get It' sendirian, lengkap dengan vokal dan semua instrumen hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Lagu ini punya nuansa pop-rock yang sangat mirip dengan karya The Beatles. Seandainya ia menyimpan untuk solo kariernya, lagu ini bisa jadi hit besar yang memperkuat transisinya dari Beatle ke artis solo.

Namun, McCartney justru memberikannya pada Badfinger, band baru di bawah label Apple Records milik The Beatles. Meskipun lagu ini sukses dan membawa Badfinger ke puncak tangga lagu, banyak penggemar merasa bahwa versi McCartney sendiri lebih kuat dan emosional. Memberikan lagu ini bisa dibilang jadi salah satu keputusan karier yang terlalu murah hati.

2. 'Manic Monday' – Prince (untuk The Bangles)

'Manic Monday' ditulis oleh Prince dengan nama samaran "Christopher" dan diberikan kepada The Bangles. Lagu ini langsung menjadi hit besar dan membuka jalan sukses untuk band tersebut di era pop 80-an. Melodinya ringan, catchy, dan cocok dengan gaya vokal Susanna Hoffs, vokalis The Bangles.

Namun banyak yang bertanya-tanya bagaimana jika Prince sendiri yang menyanyikannya? Dengan gaya unik dan produksi khasnya, lagu ini mungkin akan terdengar lebih edgy dan eksperimental. Sayang, keputusan untuk melepas lagu ini membuat Prince kehilangan salah satu potensi hit terbesar dalam katalognya sendiri.

3. 'The Boys of Summer' – Tom Petty (untuk Don Henley)

Gitaris Mike Campbell dari band Tom Petty and the Heartbreakers menciptakan riff ikonik dari 'The Boys of Summer' dan awalnya memainkannya untuk Petty. Namun Petty menolaknya karena merasa nada tersebut tak cocok untuk albumnya saat itu. Akhirnya, lagu ini diberikan kepada Don Henley, yang kemudian menjadikannya salah satu lagu paling terkenal di era 1980-an.

Ironisnya, banyak yang merasa lagu ini justru sangat cocok dengan nuansa melankolis milik Tom Petty. Jika saja ia mempertahankannya, mungkin lagu ini bisa membantu memperkuat citranya sebagai penulis lagu emosional dengan suara khas. Namun sekarang, lagu ini jadi milik Henley sepenuhnya.

4. 'Love Yourself' – Ed Sheeran (untuk Justin Bieber)

Ed Sheeran awalnya menulis lagu 'Love Yourself' untuk dirinya sendiri, tapi kemudian merasa lagu ini lebih cocok dinyanyikan oleh Justin Bieber. Lagu tersebut akhirnya dirilis sebagai bagian dari album Purpose (2015) dan langsung menjadi mega-hit di seluruh dunia.

Dengan lirik sarkastik yang ringan dan gitar akustik sederhana, lagu ini menunjukkan sisi matang dari Bieber yang sebelumnya jarang terlihat. Namun, banyak yang merasa versi demo Ed Sheeran justru punya sentuhan yang lebih emosional dan personal.

Jika Sheeran menyanyikannya sendiri, lagu ini bisa menjadi bagian penting dari album Divide dan memperkuat reputasinya sebagai penulis lagu brilian. Memberikannya ke Bieber memang pilihan strategis, tapi juga membuat Sheeran kehilangan satu lagu jenius yang bisa ia klaim sepenuhnya.

5. 'Diamonds' – Sia (untuk Rihanna)

'Diamonds' adalah salah satu lagu paling ikonik dalam karier Rihanna, dengan lirik puitis dan nada vokal yang melambung tinggi. Namun tidak banyak yang tahu bahwa lagu ini sebenarnya ditulis oleh Sia hanya dalam waktu 14 menit. Sia juga menyanyikan demo lagu ini dengan gayanya sendiri yang kemudian dijadikan referensi untuk versi Rihanna.

Meski Rihanna berhasil menjadikannya lagu hits, banyak penggemar Sia yang berpendapat bahwa lagu ini akan terdengar lebih menyentuh jika dinyanyikan oleh sang penulis sendiri. 'Diamonds' punya kualitas vokal dan emosi yang sangat khas Sia, dan mungkin saja bisa menjadi salah satu lagu andalan jika ia memutuskan untuk menyimpannya.

Dari semua lagu hits ini, jelas bahwa keputusan untuk memberikan lagu ke penyanyi lain bukan hanya soal strategi, tapi juga soal kehilangan potensi pribadi yang besar. Menurutmu, dari semua lagu di atas, mana yang paling seharusnya dipertahankan oleh penciptanya sendiri?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team