7 Lagu Taylor Swift yang Bercerita tentang Perselingkuhan

- "High Infidelity" adalah lagu yang menggambarkan momen ketika kejujuran menjadi hal paling menakutkan, dengan lirik yang menyiratkan adanya rahasia besar di balik tanggal tertentu.
- "illicit affairs" menelusuri hubungan terlarang yang diliputi rasa bersalah dan kebingungan, memperlihatkan sisi puitis dari dosa dengan memadukan keindahan dan kehancuran dalam satu napas.
- "ivy" adalah kisah tentang cinta terlarang yang tumbuh di tempat yang salah, mengajak pendengar bertanya apakah kebahagiaan sesaat sebanding dengan kehancuran yang menyusul.
Taylor Swift dikenal sebagai penulis lagu dengan lirik tajam dan emosional. Namun, di balik melodi indah dan suara lembutnya, banyak lagu Swift yang menyimpan kisah tentang pengkhianatan, hubungan rahasia, dan cinta yang runtuh karena perselingkuhan. Swift berulang kali mengeksplorasi sisi gelap cinta dengan kejujuran yang menyakitkan namun memesona.
Beberapa lagu Swift tak hanya menjadi curahan hati, tapi juga potret bagaimana pengkhianatan bisa mengubah seseorang. Setiap lagu menghadirkan kisah berbeda, mulai dari hubungan rahasia yang menggairahkan hingga cinta yang hancur karena kebohongan. Berikut tujuh lagu Taylor Swift tentang perselingkuhan yang paling menggambarkan kompleksitas dan kepedihan akibat hal buruk tersebut.
1. “High Infidelity”
Dalam lagu ini, Taylor Swift menggambarkan momen ketika kejujuran menjadi hal paling menakutkan. Dengan lirik, “Do you really want to know where I was April 29th?”, ia menyiratkan adanya rahasia besar di balik tanggal tersebut. Mungkin sebuah perselingkuhan yang tak pernah benar-benar diakui.
Lagu dari album Midnights (2022) ini terasa seperti pengakuan pribadi yang dikemas dengan nada lembut, tetapi penuh ketegangan emosional. Swift memperlihatkan sisi manusiawi dari pengkhianatan, bukan hanya rasa bersalah, tapi juga keinginan untuk hidup kembali setelah hubungan yang stagnan.
2. “illicit affairs”

Dari album folklore (2020), lagu ini menelusuri hubungan terlarang yang diliputi rasa bersalah dan kebingungan. Taylor Swift menggambarkan cinta yang hanya bisa tumbuh di balik bayangan. Emosi yang ditampilkan bukan sekadar godaan, tetapi juga kehancuran moral dari dua orang yang sadar mereka tak seharusnya bersama.
“illicit affairs” memperlihatkan sisi puitis dari dosa. Swift dengan lihai memadukan keindahan dan kehancuran dalam satu napas. Setiap bait terasa seperti bisikan rahasia di antara dua orang yang tahu cinta mereka tidak akan pernah mendapat tempat di dunia nyata.
3. "ivy”
Dalam evermore (2020), Taylor Swift menulis kisah tentang cinta terlarang yang tumbuh di tempat yang salah. Ia menyanyi, “What would he do if he found us out?”, menggambarkan ketegangan seorang istri yang berselingkuh. Lagu ini seperti dongeng gelap dengan metafora alam, yakni daun ivy yang tumbuh liar, indah, tapi perlahan menghancurkan fondasi rumahnya sendiri.
Suasana mistis lagu ini membuat pendengar terhanyut dalam konflik batin sang tokoh utama. Lagu “ivy” tidak hanya berbicara tentang cinta yang salah, tapi juga tentang keberanian untuk merasakan meski tahu akibatnya fatal. Swift mengajak pendengar bertanya apakah kebahagiaan sesaat sebanding dengan kehancuran yang menyusul?
4. “Getaway Car”

Dari album reputation (2017), “Getaway Car” menggambarkan kisah cinta yang lahir dari pelarian. Lagu ini dipercaya terinspirasi dari hubungan Taylor Swift dengan Tom Hiddleston, yang dimulai tak lama setelah ia berpisah dari Calvin Harris. Dengan tempo cepat dan nuansa synth-pop, lagu ini menyiratkan bahwa pelarian dari hubungan lama justru menciptakan kekacauan baru.
Swift menulis dengan gaya sinematik, seperti adegan dua orang melarikan diri dari kejaran masa lalu. Namun, di balik irama yang catchy, “Getaway Car” adalah kisah tentang karma dan kesadaran bahwa hubungan yang dimulai dengan pengkhianatan jarang berakhir bahagia.
5. “Is It Over Now?”
Lagu dari album 1989 (Taylor’s Version) (2023) ini diduga kuat berkaitan dengan mantan kekasihnya, Harry Styles. Dengan nada sinis dan getir, Taylor Swift bertanya, “You dream of my mouth before it called you a lying traitor?” Lagu ini seperti surat tak terkirim kepada seseorang yang dulu dicintai, tetapi akhirnya dikhianati.
Alih-alih sekadar curhatan patah hati, lagu ini menunjukkan kedewasaan Swift dalam menghadapi masa lalu. Ia tidak lagi terjebak dalam kesedihan, melainkan melihat pengkhianatan sebagai sesuatu yang mengungkap karakter sejati seseorang.
6. “Babe”

Dalam “Babe”, Taylor Swift menampilkan sisi perempuan yang tersakiti dan kecewa karena dikhianati. Lirik seperti “I keep picturing her lips on your neck” menggambarkan rasa sakit yang begitu personal dan nyata. Lagu ini ditulis untuk Sugarland, tetapi tetap membawa ciri khas Swift yang jujur, tajam, dan emosional.
“Babe” adalah potret klasik dari seseorang yang berusaha menerima kenyataan bahwa cinta yang indah bisa hancur dalam sekejap karena pengkhianatan. Lagu ini tidak menjerit dalam kemarahan, melainkan menangis dalam keheningan yang membuatnya terasa semakin menusuk hati.
7. “mad woman”
“mad woman” dari album folklore adalah lagu tentang perempuan yang disalahkan setelah disakiti. Taylor Swift dengan sinis menulis tentang “the master of spin” dan “side flings”, menggambarkan sosok pria yang memanipulasi dan berselingkuh, sementara perempuan hanya dianggap gila karena marah.
Lagu ini adalah bentuk kemarahan yang matang dan penuh kendali. Swift menunjukkan bagaimana masyarakat seringkali menertawakan perempuan yang bereaksi terhadap pengkhianatan, padahal merekalah yang paling terluka. “mad woman” bukan sekadar tentang perselingkuhan, tapi juga tentang kekuasaan dan bagaimana perempuan diremehkan karena emosi mereka.
Taylor Swift membuktikan bahwa lagu tentang pengkhianatan tidak harus selalu terdengar muram. Dengan lirik tajam dan aransemen yang memikat, ia mampu mengubah rasa sakit menjadi karya yang indah dan bermakna. Jadi, dari semua lagu tentang perselingkuhan ini, mana yang paling menggambarkan pengalaman cintamu?



















