Senbatsu Magic Hour JKT48 (x.com/britishhills)
Lirik awal dari lagu Magic Hour menggambarkan tentang Buku Pandora yang berisikan memori kelam yang kemungkinan menyebabkan luka bagi seseorang tanpa sepengetahuan siapa pun dan akhirnya menjadi sebuah misteri. Seseorang yang merasa terluka tersebut mungkin saja adalah monster yang telah masuk ke tubuh Luna atau Marsha dan ingin membalaskan dendam dengan mendapatkan Mantra Pandora yang bisa membuat kemampuan sihirnya meningkat dua kali lipat. Namun, monster tersebut berhasil dihancurkan ketika para senbatsu memberikan serangan memori manis mereka bersama Luna.
Kehancuran monster tersebut berkaitan dengan dialog Chloe atau Zee kepada Luna di teaser ketiga yang berbunyi, "Kamu pernah bilang, pertemanan itu seperti makan coklat. Meskipun ada sedikit pahit, rasa manisnya akan terasa lebih kuat pada akhirnya. Benar, kan?" Dialog tersebut menunjukkan bahwa pada akhirnya memori manis Luna bersama temannya lah yang bisa menyelamatkannya dari monster tersebut dan membebaskannya dari Mantra Pandora. Setelah berhasil membebaskan Luna, para senbatsu hanya ingin terbang bebas di angkasa, melewati cakrawala, menyebrang pelangi, melalui gelap malam hingga pagi bersemi untuk melihat indahnya dunia bersama sahabat.
Keinginan tersebut juga menjadi gambaran kuat dari member JKT48 untuk bisa terus melambung tinggi dengan warna-warni pelangi yang melambangkan perbedaan antar mereka, tetapi justru menjadi keajaiban yang hanya bisa dirasakan ketika mereka melakukan sesuatu secara bersama-sama. Terkadang, manusia hanya perlu memejamkan mata dan percaya dengan kata hati mereka untuk menemukan keajaiban dalam kehidupan. Setelah mereka membuka mata, keajaiban itu akan muncul sendiri di langit luas yang bersinar terang penuh harapan akan masa depan.
Single Magic Hour ternyata menyimpan makna yang sangat dalam dengan menggabungkan elemen dari short movie dan lirik lagunya. Sudahkah kamu melihat short movie dan music video dari single Magic Hour JKT48?