Ibu Sud (Instagram.com/evan.historian)
Lahir dengan nama Saridjah Niung, Ibu Sud (1908–1993) merupakan salah satu musisi legendaris asal Indonesia. Dirinya dikenal sebagai Ibu Sud setelah menikah dengan seorang pengusaha bernama Raden Bintang Soedibjo pada 1927.
Sejak kecil, Saridjah sudah menunjukkan talentanya di bidang seni musik. Ini lantas menarik perhatian Prof. Dr. J.F. Kramer, seorang Indo-Belanda yang merupakan atasan ayah Ibu Sud, Mohamad Niung.
Singkat cerita, Saridjah kecil diangkat menjadi anak J.F. Kramer. Si putri bungsu dari 12 bersaudara tersebut kemudian mengenyam pendidikan di Hoogere Kweek School untuk mendalami ilmu di bidang seni suara dan musik. Setelah lulus dari sana, ia pun mengajar di Sekolah Hindia Belanda (HIS).
Awal mula karier Ibu Sud sebagai pencipta lagu adalah ketika dirinya merasa prihatin dengan anak-anak Indonesia yang tampak kurang bahagia. Dari situ, tebersit di pikirannya untuk menciptakan lagu anak-anak yang bernuansa ceria.
Namun, bukan hanya mengusung tema anak-anak saja, sang musisi legendaris juga mendapatkan inspirasi lagu dari nilai-nilai nasionalisme dan peristiwa heroik kemerdekaan.
Karier Ibu Sud sebagai pencipta lagu terus berlanjut hingga Indonesia meraih kemerdekaan. Itu sebabnya, ia dikenal sebagai musisi tiga zaman, yaitu zaman Belanda, zaman Jepang, dan zaman Kemerdekaan.
Kontribusinya dalam permusikan Indonesia lantas membuat Ibu Sud dianugerahi gelar kehormatan "Satyalencana Kebudayaan" oleh pemerintah Indonesia.
Selain "Bendera Merah Putih", ada banyak lagi lagu wajib maupun anak-anak yang digubah oleh Ibu Sud. Beberapa di antaranya adalah:
- "Tanah Airku",
- "Indonesia Tumpah Darahku",
- "Himne Kemerdekaan",
- "Naik-Naik ke Puncak Gunung",
- "Kupu-kupu yang Lucu",
- "Desaku",
- "Menanam Jagung",
- "Naik Delman",
- "Tik Tik Bunyi Hujan", dan lainnya
Itulah lirik lagu "Bendera Merah Putih" ciptaan Ibu Sud beserta maknanya. Semoga informasi tadi menambah wawasanmu, ya!