7 Lagu .Feast yang Liriknya Tentang Perlawanan, Ada Peradaban

Grup .Feast dikenal dengan sejumlah karyanya yang berani menyuarakan kritik kepada pemerintah lewat lirik tajam. Gak jarang, lagu-lagu mereka ikut menjadi penyemangat aksi demo di lapangan dan latar konten tentang Indonesia di media sosial.
Apa saja lagu-lagu .Feast yang membahas tentang perlawanan terhadap otoritas yang sewenang-wenang? Berikut daftarnya.
1. Peradaban
Lagu ini berangkat dari keresahan Baskara atas insiden pengeboman gereja di Surabaya pada 2018. Lagu ini berisi juga kritik terhadap kelompok-kelompok yang ingin memaksakan kehendaknya pada kelompok lain.
Bawa pesan ini ke persekutuanmu
Tempat ibadah terbakar lagi
Bawa pesan ini lari ke keluargamu
Nama kita diinjak lagi
Bagai keset, "selamat datang"
Masuk kencang, tanpa diundang
Ambil minum, lepas dahaga
Rampas galon, dispenser pula
Yang jadi saksi harus kuat
Tak terbutakan dunia-akhirat
Yang patah, tumbuh, yang hilang, berganti
Gapura hancur, dibangun lagi
Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam 'tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki
Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam 'tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki
Beberapa orang menghakimi lagi
Walaupun diludahi zaman seribu kali
Beberapa orang memaafkan lagi
Walau sudah ditindas habis berkali-kali
Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam 'tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki
Karena peradaban takkan pernah mati
Walau diledakkan, diancam 'tuk diobati
Karena peradaban berputar abadi
Kebal luka bakar, tusuk, atau caci maki
Karena kehidupan tidak ternodai
Maknanya jika kau tak sepaham dengan kami
Karena kematian tanggungan pribadi
Bukan milik siapa pun untuk disudahi
Budaya-bahasa berputar abadi
Jangan coba atur tutur kata kami
Hidup tak sependek penis laki-laki
Jangan coba atur gaya berpakaian kami
Suatu saat nanti, tanah air kembali berdiri
Suatu saat nanti, kita memimpin diri sendiri
Suatu saat nanti, kita meninggalkan sidik jari
Suatu saat nanti, semoga semua berbesar hati
Suatu saat nanti, tanah air kembali berdiri
Suatu saat nanti, kita memimpin diri sendiri
Suatu saat nanti, kita meninggalkan sidik jari
Suatu saat nanti, semoga semua berbesar hati
Suatu saat nanti, tanah air kembali berdiri
Suatu saat nanti, kita memimpin diri sendiri
Suatu saat nanti, kita meninggalkan sidik jari
Suatu saat nanti, semoga semua berbesar hati
Suatu saat nanti, tanah air kembali berdiri
Suatu saat nanti, kita memimpin diri sendiri
Suatu saat nanti, kita meninggalkan sidik jari
Suatu saat nanti, semoga semua berbesar hati
Suatu saat nanti, tanah air kembali berdiri
Suatu saat nanti, kita memimpin diri sendiri
Suatu saat nanti, kita meninggalkan sidik jari
Suatu saat nanti, semoga semua berbesar hati
Suatu saat nanti, tanah air kembali berdiri
Suatu saat nanti, kita memimpin diri sendiri
Suatu saat nanti, kita meninggalkan sidik jari
Suatu saat nanti semoga semua berbesar hati
2. Berita Kehilangan
Dengan lirik yang menyentuh, lagu ini mengkritisi tragedi-tragedi kekerasan di Indonesia dari sudut pandang keluarga yang kehilangan.
Biarkan aku pergi dengan tenang
Bunda kali ini saja jangan menangisi jasadku
Namaku abadi
Kebencian takkan pernah menang karena
Beberapa orang memaafkan
Beberapa yang lain yang membawa
Berita kehilangan melalui
Perbuatan, perkataan, menyakitkan
Jika ini memang caranya
Menggenapkan namamu yang kuberikan
Sama seperti artinya
Saat kau berkorban menyadarkan
Sayang
Kau telah menjadi abadi
Di hati
Di sejarah kami
Dan kurelakan hari ini, besok, lusa
Atau lain kali karena
Beberapa orang memaafkan
Beberapa yang lain yang membawa
Berita kehilangan melalui
Perbuatan, perkataan, menyakitkan
Beberapa orang memaafkan
Beberapa yang lain yang membawa
Berita kehilangan melalui
Perbuatan, perkataan, menyakitkan
Takkan ada kedamaian di hidupmu
Takkan ada ketenteraman di kamarmu
Takkan ada keberlanjutan namamu
Takkan ada kedamaian di surgamu
Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati
Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati
Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati
Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati
Di dalam hidup ada saat untuk berhati-hati
3. Kami Belum Tentu
Lagu "Kami Belum Tentu" menyuarakan keresahan anak muda yang peduli pada isu negara. Lagu ini juga ajakan untuk terus bersuara.
Tiang masih berdiri
Bendera makin tinggi
Berkibar tiap pagi
Dimakan matahari
Merah makin memudar
Yang bunglon merasa benar
Putih makin menguning
Yang pintar masih berpaling
Ditinggal beasiswa
Tenang, Kawan, tak apa
Bertahan buat apa?
Belum ada artinya
Masih dipeluk setan
Alergi peradaban
Alergi kemajuan
Mendorong kemunduran
Pemimpin di esok hari
(Adakah yang cukup mampu)
Mewakilkan suara kami?
(Jelas, tak ada yang tahu!)
Ada yang cukup peduli
Umat yang dikelabui
Melupakan masa lalu
(Namun, kami belum tentu!)
Earth-03, kerusuhan lagi
Earth-04, perang nuklir lagi
Jadikan pelajaran
Jangan sampai rusak beneran
Earth-02 masih main tusuk
Tiap hari kian buruk
Ayo, cepat, mending rujuk
Jangan sampai salah tunjuk
Pemimpin di esok hari
(Adakah yang cukup mampu)
Mewakilkan suara kami?
(Jelas, tak ada yang tahu!)
Ada yang cukup peduli
Umat yang dikelabui
Melupakan masa lalu
(Namun, kami belum tentu!)
Pemimpin di esok hari
(Adakah yang cukup mampu)
Mewakilkan suara kami?
(Jelas, tak ada yang tahu!)
Ada yang cukup peduli
Umat yang dikelabui
Melupakan masa lalu
(Namun, kami belum tentu!)
Apa guna gelar kami?
(Siapa yang sudah tahu)
Jadi apa tua nanti?
(Tentu, kami belum tahu!)
Tumblr, Reddit diblok lagi
(Siapa bilang situs biru?)
Untuk apa terkoneksi
(Jika masih mati lampu?)
Cukup dikasih hati
(Masih minta tambah paru)
Pura-pura bersih lagi
(Bagaikan Kalpataru)
Jelas-jelas tangan besi
(Masih berlagak rindu)
Sembah Tuhan tiap Minggu
(Tapi masih lempar batu)
Ada yang cukup peduli
Umat yang dikelabui
Melupakan masa lalu
(Namun, kami belum tentu!)
Ada yang cukup peduli
Umat yang dikelabui
Melupakan masa lalu
(Namun, kami belum tentu!)
4. Padi Milik Rakyat
"Padi Milik Rakyat" menggambarkan semangat perjuangan rakyat kecil untuk menegakkan keadilan. Liriknya mendalam, berikut lengkapnya.
Padi milik rakyat
Padi milik rakyat
Lauk di atas piringku setengah porsi rakyat
Padi milik rakyat
Padi milik rakyat
Darahku mengering perlahan hingga jadi mayat
Padi milik rakyat
Padi milik rakyat
Siapa berani merampas lumbung padi milik rakyat?
Badan jadi mayat
Badan jadi mayat
Siapa hidup mewah hingga lupa badan jadi mayat?
Pajak dari rakyat
Pajak dari rakyat
Jok kiri mobil pemberian ayahmu mungkin milik rakyat
Pajak dari rakyat
Pajak dari rakyat
Setengah harga alamat rumahmu mungkin milik rakyat
Pajak dari rakyat
Pajak dari rakyat
Siapa berani memakai uang pajak dari rakyat?
Atas nama rakyat
Atas nama rakyat
Siapa berani kerap berbohong atas nama rakyat?
Padi milik rakyat
Padi milik rakyat
Siapa berani merampas lumbung padi milik rakyat?
Badan jadi mayat
Badan jadi mayat
Siapa hidup mewah hingga lupa badan jadi mayat?
5. Minggir!
Lagu ini merupakan sindiran pada mereka-mereka yang disebut punya pengaruh di media sosial, tapi memberikan pendapat yang bukan kompetensinya.
Hidup dalam layar
Berharap menjadi besar
Melalui jumlah pemirsa yang engkau tawar
Hidup di balik kaca
Berharap menjadi Akbar
Menabuh konflik menebar dusta di udara
Menembakkan garam ke angkasa
Hujan memperkeruh suasana
Mengkomodifikasi cuaca
Memperkosa etika
Minggir, minggir
(Pendapatmu tak relevan)
Minggir, minggir
(Perkataanmu tak sepadan)
Dengan tingkah laku nyatanya
Membela diri seadanya
Ulah tak sebesar namanya
Pengecut, minggir
Hidup dalam ilusi
Jaga ereksi abadi
Atas fantasi mulukmu 'tuk diri sendiri
Hidup dalam e Lucy
In the Sky above you float so free
The youth will burst you off your bubble in the count of three
Minggir, minggir
(Pendapatmu tak relevan)
Minggir, minggir
(Perkataanmu tak sepadan)
Dengan tingkah laku nyatanya
Membela diri seadanya
Ulah tak sebesar namanya
Pengecut, minggir
Manuver melupa batas
Bagaikan Jalur Gaza, Israel, Palestina
Meledak lagi, drone berterbangan
Massa kau bakar lagi, seseorang gantung diriDi Cijantung tetap kau tunggangi
Minggir, minggir
(Pendapatmu tak relevan)
Minggir, minggir
(Perkataanmu tak sepadan)
Dengan tingkah laku nyatanya
Membela diri seadanya
Ulah tak sebesar namanya
Pengecut, minggir
Minggir, minggir
(Pendapatmu tak relevan)
Minggir, minggir
(Perkataanmu tak sepadan)
Dengan tingkah laku nyatanya
Membela diri seadanya
Ulah tak sebesar namanya
Pengecut, minggir
6. Gugatan Rakyat Semesta
Lagu ini mengusung semangat protes untuk mengajak pendengar kritis terhadap kekuasaan. Liriknya pun penuh dengan simbol perlawanan yang berani.
Rapatkan barisan petir di kepalan tangan
Sudah siapkah kau tuk melihat esok hari
Tanpa parasit yang makan lebih dari babi
Tanpa kaki yang bersepatu semahal sapi
Mulut yang semanis minuman berkarbonasi
Sudah siapkah kau tuk ciptakan esok hari
Kau kepung kastil yang berpura-pura peduli
Duduki atap hijau dan mereka kabur lari
Bendera warna-warni kau tak dipecah lagi
Tak ada waktu yang benar-benar tepat
Ciptakanlah sendiri
Tak ada tembok yang bener terlalu kuat
Rapatkan barisan petir di kepalan tangan
Ku tak memintamu tuk taruh nyawa di jalan
Ku hanya bri tahu bahwa slalu ada jalan
Jika kau sangat serius ingin perubahan
Mreka kira kau lemah kau jadi setan
Sudah siapkah kau tuk hidupi esok hari
Apapun yang kau percayai pasti hakiki
Siapapun yang kau cintai kau dihargai
Darimana kau datang dan pergi dilindungi
Kenyamanan hanya dipinjamkan sementara
Tunjukkan bahwa kau lah yang pegang percaya
Tunjukkan bahwa kau lah yang punya kuasa
Tunjukan gemuruh gugatan rakyat semesta
Ku tak memintamu tuk taruh nyawa di jalan
Ku hanya bri tahu bahwa slalu ada jalan
Jika kau sangat serius ingin perubahan
Mreka kira kau lemah kau jadi setan
Rapatkan barisan petir di kepalan tangan
Ku tak memintamu tuk taruh nyawa di jalan
Ku hanya bri tahu bahwa slalu ada jalan
Jika kau sangat serius ingin perubahan
Mreka kira kau lemah kau jadi setan
Ku tak memintamu tuk taruh nyawa di jalan
Ku hanya bri tahu bahwa slalu ada jalan
Jika kau sangat serius ingin perubahan
Mreka kira kau lemah kau jadi setan
Rapatkan barisan petir di kepalan tangan
7. Politrik
"Politrik" menyuarakan kemarahan terhadap para politikus yang manipulatif. Isu-isu penting digoreng untuk kepentingan pribadi yang penuh intrik-intrik licik.
Hari ini kau belanja topik
Cari-cari debat paling berisik
Jalan jinjit di tepi jurang menukik
Bungkus kritik dangkal dengan cantik
Trik trik trik positioning
Trik trik trik trik marketing
Trik trik trik trik trik branding
Semua kau sikat miring
Santai saja lihatnya kawan
Palingan ya hanya jualan
Berita jadi uang makan
Derita jadi uang jajan
Aku pernah di situ kawan
Muak dianggap hanya jualan
Menjalankannya jadi beban
Sulit imbangi perkataan
Trik paling jitu
Angkat topik tabu
Tarik pendengar lugu
Lalu jualan baju
Besok pagi kau menuai kritik
Berbagai grup di ponsel mulai berisik
Berusaha tenang namun kau mulai panik
Tapi tertawa saat angka jadi cantik
Trik trik trik positioning
Trik trik trik trik marketing
Trik trik trik trik trik branding
Semua kau sikat miring
Santai saja lihatnya kawan
Palingan ya hanya jualan
Berita jadi uang makan
Derita jadi uang jajan
Aku pernah di situ kawan
Muak dianggap hanya jualan
Menjalankannya jadi beban
Sulit imbangi perkataan
Santai saja lihatnya kawan
Palingan ya kejar setoran
Kontrak dengan label rekaman
Incar liputan masuk koran
Aku pernah di situ kawan
Formula ampuh berjualan
Seakan tangkap semangat zaman
Pakai busana yang terdepan
Trik paling jitu
Angkat topik tabu
Tarik pendengar lugu
Lalu jualan baju
Trik trik trik positioning
Trik trik trik trik marketing
Trik trik trik trik trik branding
Semua kau sikat miring
Trik trik trik positioning
Trik trik trik trik marketing
Trik trik trik trik trik branding
Semua kau sikat miring
Po
Li
Tik