Randolph Zaini di acara press conference film Dia Bukan Ibu di XXI Epicentrum, Jakarta, Jumat (12/9/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Randolph menceritakan kalau kehadiran kucing tidak ada dalam thread asli, melainkan ditambahkan sendiri. Menurutnya, kucing dipilih karena punya keterkaitan erat dengan trauma masa lalu karakter utama, Vira, serta konsep motherhood.
"Tentang kucing, yes itu bukan bagian dari thread-nya. Itu yang kita tampakkan sendiri. Tapi itu sesuatu yang sangat dekat dengan tema (film) juga. Karakter utama kita yang benar-benar nge-drive story-nya forward adalah si Vira. Dan dia punya, dia pernah ada trauma masa lalu. And that's something to do with motherhood," jelas Randolph.
Lalu, mengapa harus kucing? Itu berkaitan dengan fakta biologis bahwa beberapa spesises hewan, salah satunya kucing, bisa melukai atau bahkan memakan anaknya sendiri ketika terancam.
"Now, simbolisme kucing itu adalah kucing adalah suatu spesies yang bisa memakan anaknya sendiri, atau melukai anaknya sendiri. Ada beberapa spesies lain seperti kelinci juga. Kalau lagi dikejar predator, itu bisa melukai anak sendiri dan meninggalkannya. Dan semuanya, semua simbolisme-simbolisme ini harus kembali lagi ke konsep motherhood," tambahnya.
Kucing sendiri terikat dengan kenangan Vira (Aurora Ribero), yang berkaitan dengan ibunya (Artika Sari Devi). Normalnya, ibu akan membantu, melindungi, menyayangi, dan berkorban untuk anaknya. Namun, apa yang terjadi jika sebaliknya?
"Itu waktu kecil si Vira melihat ada sesuatu yang going against that concept of motherhood. Dan itu yang selalu lingering di Vira. Makanya itu kita pakai simbolisme kucing," lanjut Randolph.