Still cut film Gowok: Kamasutra Jawa (Instagram.com/hanungbramantyo)
Sebelum memulai syuting, ternyata para karakter dan kru melakukan intimate session terlebih dahulu bersama koordinator keintiman. Di momen ini , aktor bisa menyampaikan batasan-batasan yang menurut mereka aman dalam melakukan syuting intimate scene. Sementara itu, departemen DOP akan menjelaskan konsep sudut pengembilan gambar, serta teknik dan pergerakan kamera yang akan mereka ambil nantinya.
"Jadi intimate session itu ada workshop-nya sendiri, terus di situ ada pendampingnya juga untuk menjembatani kita berdua, antara yang di-shoot sama yang mau nge-shoot," cerita Satria mengenang salah satu proses pra produksi film ini.
Lalu, apakah ada treatment khusus saat melakukan syuting intimate scene? Jawabannya iya! Syuting intimate scene digelar lebih private dengan minim kru dan semua layar monitor harus mati.
"Nanti yang ada di ruangan itu biasanya cuma sutradara, DOP-nya, aku dan Bhumi, (dan) sound biasanya ada beberapa di situ. Semua monitor harus mati. Itu ada etikanya dan masuk riders-nya. Kalau kita melanggar, ya kita kena undang-undang," tegas Satria.
DOP di film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa (2023) ini juga spill kalau ada body double atau pemeran pengganti khusus untuk intimate scene, lho. Berkat bantuan ilusi kamera, adegan yang ditampilkan akan terlihat nyata di depan layar.
"Ada beberapa (pakai body double). Nah, makanya (kita pakai) ilusi itu tadi, tipu muslihat. Itu kan tipuan lensa, tipuan kamera, tipuan gerak," kata Satria.
Ternyata banyak trik lensa, kamera, hingga pergerakan yang dilakukan Satria Kurnianto dan Barmastya Bhumi untuk menyajikan visual indah di film Gowok: Kamasutra Jawa (2025). Apakah representasimu selaras dengan penjelasan mereka?