Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mick Jagger, Kehidupannya yang Kontroversial dan Penuh Skandal

potret Mick Jagger (instagram.com/therollingstones)

Hanya sedikit orang yang bisa sangat terkenal seperti Mick Jagger. Bahkan orang yang tidak tahu band The Rolling Stones sekalipun, pasti tahu nama Mick Jagger. Vokalis The Rolling Stones ini berhasil menjadi leader salah satu band tersukses dalam sejarah rock sejak 1962. 

Namun, menjadi musisi rock legendaris dan profesional sejak lama tentunya memiliki risiko tersendiri, baik karier maupun kehidupan pribadi. Musisi yang terkenal karena menyanyikan lagu-lagu kontroversial tentang iblis dan penyuka warna hitam ini ternyata memiliki kisah hidup yang tak kalah kontroversialnya. Mick Jagger sudah merasakan bermacam-macam gejolak dan tragedi dalam hidupnya, banyak di antaranya yang disebabkan oleh dirinya sendiri. Tanpa basa-basi lagi, yuk kita simak kisah hidup Mick Jagger yang kontroversial dan bermasalah ini!

1. Kekasih Mick Jagger yang tewas gantung diri

potret Mick Jagger dan L'Wren Scott di peluncuran koleksi Banana Republic (youtube.com/WMTV)

Seperti yang diceritakan The Guardian, L'Wren Scott adalah seorang perancang busana terkenal di Hollywood pada masanya. Ia cukup kaya, sukses, dan populer. Di samping itu, ia juga menjalin hubungan dengan Mick Jagger. Sayangnya, di balik gaya hidupnya yang mewah dan wajahnya yang selalu tersenyum, ternyata menyimpan sesuatu yang gelap dalam dirinya. Pada 2014, L'Wren Scott tewas gantung diri di apartemennya pada usia 49 tahun.

Saat itu, Mick Jagger sedang melakukan tur konser bersama The Rolling Stones. Jagger menyatakan, "Saya berjuang untuk memahami bagaimana kekasih dan sahabatku dapat mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis ini." Meski begitu, L'Wren Scott lebih dikenal karena prestasinya dan sosok perempuan yang independen di mata publik.

2. Ratu Elizabeth II tidak suka dengan Mick Jagger

potret Ratu Elizabeth II (commons.wikimedia.org/el mundo.com)

Tahukah kamu kalau Mick Jagger memiliki gelar kesatria. Seperti yang dilaporkan The Telegraph, Mick Jagger menerima penghargaan tersebut pada 2003, tapi prosesnya penuh dengan rintangan, lho. Gelar kesatria ini secara tradisional diberikan oleh ratu Inggris. Akan tetapi, Yang Mulia Elizabeth II tidak mau memberikan gelar ini kepada Mick Jagger. 

Penguasa Britania Raya dan negara-negara Persemakmuran lainnya menganggap pentolan The Rolling Stones ini tidak cocok untuk mendapatkan gelar kesatria. Mendiang ratu Elizabeth II bahkan menghalangi upaya Perdana Menteri Tony Blair untuk tidak memasukkan Mick Jagger ke dalam Daftar Kehormatan. Hal ini pun dilakukannya secara berkali-kali. 

Sang ratu sebenarnya punya alasan pribadi di balik ketidaksukaannya itu. Pasalnya, ratu Elizabeth II tidak menyetujui hubungan Mick Jagger dengan adiknya yang bernama Putri Margaret. Mungkin karena reputasi buruk Mick Jagger yang suka main perempuan. Menanggapi hal itu, Mick Jagger pernah menyebut Elizabeth II sebagai "Penyihir Utama". 

Meski terkendala, pada akhirnya Mick Jagger dapat gelar kesatrianya juga dari Pangeran Wales. Kebetulan Ratu Elizabeth II sedang menjalani operasi lutut pada hari itu. Namun Ratu Elizabeth II bercerita kepada dokternya, "Saya lebih suka berada di sini daripada di Istana Buckingham untuk memberikan gelar kesatria pada pesta tertentu."

3. Mick Jagger menjalin hubungan dengan banyak perempuan dan mengkhianati pasangannya

potret Jerry Hall dan Mick Jagger (instagram.com/georgiamayjagger)

Bukan rahasia lagi kalau Mick Jagger adalah seorang playboy. Mick Jagger pernah menjalin hubungan dengan banyak perempuan, di antaranya Brigitte Bardot dan Tina Turner. Bahkan dilansir The Irish Independent, Mick Jagger diduga telah menjalin hubungan dengan lebih dari 4.000 perempuan.

Salah satu mantannya yang tidak disebutkan namanya, pernah membocorkan hubungannya dengan Mick Jagger. "Dia [Mick Jagger] seperti vampir seks. Bersama dengan banyak perempuan yang berbeda ini membuatnya merasa muda dan memberinya energi. Dia tidak bisa setia. Dia harus mendapatkan kepuasan itu dengan meniduri banyak perempuan dalam waktu yang bersamaan."

Sayangnya, tindakan nakalnya ini mempengaruhi hubungan pernikahannya dengan Jerry Hall. Selama pernikahan mereka, Jerry Hall adalah perempuan yang sangat sabar dan pemaaf. Namun pernikahan mereka tumbang juga. Hall mengajukan gugatan cerai setelah Jagger mengkhianatinya habis-habisan karena menghamili seorang model Brasil pada 1999. 

Mick Jagger sendiri mengaku bahwa pernikahannya dengan Jerry Hall tidak sah secara hukum. Jagger dan Hall memang diketahui menggelar pesta pernikahan di Bali, Indonesia pada 1990. Akan tetapi, mereka tidak mendaftarkan pernikahan tersebut secara hukum.

4. Mick Jagger pernah menunda tur konser The Rolling Stones karena masalah kesehatan

potret Mick Jagger di panggung (instagram.com/mickjagger)

Pada awal 2019, The Rolling Stones harus menunda tur konser mereka karena Mick Jagger mengalami masalah kesehatan. Jagger, yang saat itu berusia 75 tahun, sangat kecewa karena masalah kesehatannya mengganggu aktivitasnya. Dilansir NME, penyanyi tersebut mengungkapkan bahwa dia harus menjalani operasi penggantian katup jantung. Meski begitu, seperti Mick Jagger yang dunia kenal, dia bisa beraktivitas kembali kurang dari dua minggu setelah diumumkan sakit. Wah, bener-bener mesin ya Mick Jagger ini.

5. Sikap Mick Jagger di konser The Rolling Stones di Altamont sangat disayangkan

potret Mick Jagger di panggung (instagram.com/therollingstones)

Hanya sedikit tragedi dalam sejarah musik populer yang terjadi seperti konser gratis The Rolling Stones di Altamont, California. Seperti yang diceritakan The Telegraph kepada kita, geng motor Hells Angels diterjunkan untuk menjaga keamanan di konser tersebut. Sayangnya, tindakan geng motor yang anarkis ini justru membawa bencana.

Pada saat The Rolling Stones naik ke panggung, penonton memang sudah gaduh dan Hells Angels terlihat kerepotan menghalau penonton-penonton ini. Sayangnya, banyak yang menyayangkan sikap tak peduli Mick Jagger di atas panggung.

Rekan bandnya sendiri bahkan keheranan mengapa Mick Jagger tidak mencoba menenangkan penonton lewat seruannya di atas panggung. Bassist The Rolling Stones, Bill Wyman, mengatakan bahwa Mick Jagger seolah-olah diam seribu bahasa saat menyaksikan keributan yang terjadi di antara penonton. Hingga pada akhirnya, kekerasan itu berubah menjadi malapetaka ketika seorang penonton mengeluarkan pistol. Hells Angels yang ketakutan mulai menghantamnya dan menikamnya hingga tewas. Hal ini bahkan disaksikan langsung oleh anggota band The Rolling Stones sendiri.

Akibatnya, 4 orang dinyatakan meninggal dunia dalam konser yang membawa bencana tersebut, yang menurut beberapa orang menandai akhir tahun 1960-an. Mick Jagger justru berkomentar senonoh tentang peristiwa tragis tersebut, "Saya pikir adegan di San Francisco seharusnya sangat asyik. Sekaligus Mengerikan. Jika Yesus ada di sana, dia pasti sudah disalib."

6. Geng motor Hells Angels berniat membunuh Mick Jagger

potret anggota Hells Angels tahun 1987 (commons.wikimedia.org/Bart Molendijk)

Biasanya orang terkenal itu punya musuh, dan ini juga dialami oleh Mick Jagger. Setelah peristiwa tragis di konser Altamont Speedway 1969, di mana geng motor Hells Angels yang menjadi penjaga keamanan (security) membunuh penonton berusia 18 tahun, Mick Jagger yang marah, tidak mau menggunakan jasa geng motor itu lagi. Akibatnya, beberapa anggota geng motor itu berencana untuk membunuh Jagger. 

Mereka membuat rencana dengan menyerang salah satu rumah penyanyi tersebut di Long Island, New York dari laut. Mereka menyelinap masuk lewat taman rumah Mick Jagger di tepi pantai pada 1972. Namun, rencana mereka gagal karena badai besar menerjang lokasi tersebut—membuat anggota geng motor ini terombang-ambing di laut. Mereka semua memang selamat, tapi dari kejadian ini mereka tidak mau lagi merencanakan pembunuhan terhadap Mick Jagger. 

Mick Jagger sendiri tidak tahu tentang rencana pembunuhan ini. Plot pembunuhan ini baru terungkap pada 2008, ketika seorang agen FBI mengungkapkannya dalam serial TV Inggris. Berita tersebut kemudian sampai ke media, dan baru diketahui oleh pentolan The Rolling Stones itu.

7. Hubungan buruk Mick Jagger dan Keith Richards

potret Mick Jagger dan Keith Richards di studio pada 1972 (instagram.com/therollingstones/Jim Marshall)

Mick Jagger dan Keith Richards bisa dibilang sebagai pasangan penulis lagu yang paling sukses dalam sejarah musik, namun hubungan mereka secara pribadi sangatlah buruk. Nah, awal mula terjadinya masalah serius ini muncul sekitar 1983. Saat merekam album Undercover, mereka tidak mau berada di studio yang sama, bahkan sampai meminta produser untuk menghapus rekaman tersebut.

Masalah ini diduga karena Keith Richards tersinggung dengan sikap masa bodoh Mick Jagger terhadap band sekaligus karya solo sang vokalis yang dianggap kurang keren. Akibatnya, banyak kritik terhadap arogansi penyanyi itu dari album solonya sendiri pada 1988.

Berdasarkan tulisan yang dikutip Ultimate Classic Rock, hubungan pertemanan mereka yang bermasalah bahkan hampir membuat band The Rolling Stones bubar berkali-kali. Pada 2015, Keith Richards mengatakan bahwa masalah mereka terjadi karena ego masing-masing. Mick Jagger dianggap suka mengontrol dan selalu ingin menjadi leader. Sementara itu, Richards punya prinsip sendiri dan tidak suka diatur-atur.

8. Mick Jagger dan permasalahannya dengan hukum

potret Mick Jagger (instagram.com/therollingstones)

Sebagian besar anggota The Rolling Stones pernah ditangkap polisi, termasuk Mick Jagger. Faktanya, Jagger dan Keith Richards adalah anggota band pertama yang bermasalah dengan hukum. Mereka pernah digerebek polisi saat sedang pesta narkoba di rumah Richards pada 1967. Mick Jagger awalnya dijatuhi hukuman tiga bulan penjara (Richards dihukum satu tahun penjara), namun banding yang diajukan, berhasil membatalkan hukuman tersebut dua bulan kemudian.

Pada 1968, Jagger kembali ditangkap saat ada penggerebekan narkoba, kali ini bersama pacarnya, Marianne Faithfull. Pada 1972, Jagger dan Richards ditangkap lagi di Boston setelah bertengkar dengan seorang fotografer. Kali ini Walikota Boston sendiri yang memberikan dana talangan untuk membebaskan mereka, jadi mereka dapat datang ke konser yang telah dijadwalkan. 

Dalam sebuah wawancara dengan The Irish Independent, Mick Jagger mengungkapkan bahwa penangkapan, persidangan, dan kehidupannya di penjara pada 1967 adalah pengalaman yang tidak menyenangkan. Apalagi media meliput berita itu tanpa henti, membuat nama Mick Jagger sangat terkenal di era Swinging Sixties.    

9. Mick Jagger dan penggunaan zat terlarang

potret Mick Jagger (instagram.com/therollingstones/Dominique Tarle)

Seperti yang sudah kita bahas di poin atas, Mick Jagger pernah ditangkap dua kali karena kepemilikan narkoba di akhir 1960-an, tapi dia terhindar dari hukuman penjara tiga bulan lewat ajuan banding. Namun menurut mantan Mick Jagger, Jerry Hall, pada awal hubungan mereka di tahun 1977, Jagger mengonsumsi LSD setiap hari selama satu tahun lamanya dan menggunakan heroin dengan cara dihisap.

Jerry Hall pernah menyuruh Mick Jagger untuk berhenti menggunakan zat terlarang tersebut. Dan rupanya, penyanyi itu memang berhenti menggunakan narkoba. Namun, Jagger malah mengkritik Keith Richards yang juga menggunakan heroin.

10. Meninggalnya ayah Mick Jagger

Mick Jagger saat meninggalkan konferensi pers "Shine A Light" di Hyatt Hotel, Potsdamer Platz, Berlin. (commons.wikimedia.org/Siebbi)

Pada 2007, ayah Mick Jagger yang bernama Basil "Joe" Jagger, meninggal dunia. The Telegraph mengatakan bahwa Mick Jagger dan ayahnya yang merupakan guru olahraga (orang yang mempopulerkan bola basket di Inggris) memiliki banyak kesamaan, lho. Mick Jagger pernah memuji ayahnya sebagai sosok yang berpengaruh dalam hidupnya. Joe-lah yang mengajak Jagger untuk ikut paduan suara, dan memberikan uang kepada putranya itu untuk membeli peralatan musik band pertamanya, Little Boy Blue and the Blue Boys.

Nah, penampilan Mick Jagger yang energik di atas panggung, tidak lain tidak bukan adalah hasil dari didikan ayahnya—yang mengutamakan kebugaran lewat aktivitas fisik atau olahraga. Joe Jagger bahkan pernah tampil dengan Mick Jagger untuk pertama kalinya di televisi dalam sebuah acara di BBC berjudul Seeing Sport. Mereka mendemonstrasikan keterampilan panjat tebing dan berkemah.

Mick Jagger mengetahui kematian ayahnya hanya beberapa jam sebelum konser Rolling Stones di Las Vegas. Namun demikian, ia tetap menjadi penyanyi yang profesional dan selalu sempurna di atas panggung.

11. Mick Jagger dan Marianne Faithfull

Mick Jagger dan Marianne Faithfull di Amsterdam, 1967 (commons.wikimedia.org/Ben Merk)

Mick Jagger berpacaran dengan banyak perempuan, tak terkecuali penyanyi Marianne Faithfull. Faithfull sendiri pernah berpacaran dengan tiga anggota The Rolling Stones. Ia juga pernah menjalin hubungan dekat dengan musisi terkenal lain seperti David Bowie.

Selama empat tahun hubungannya dengan Mick Jagger, tidaklah semulus kelihatannya. Kehidupan Jagger sangatlah berantakan, seperti bergulat dengan narkotika dan hidupnya yang penuh skandal. Hubungan mereka pun berakhir ketika Faithfull mengalami keguguran anak Jagger dan Faithfull meninggalkannya. Sayangnya, Faithfull malah berselingkuh dengan Keith Richards. Richards memang menyimpan dendam dengan Jagger karena Jagger pernah berselingkuh dengan pacarnya, Anita Pallenberg. 

Marianne Faithfull pun membagikan kenangannya sebagai mantan Mick Jagger. Faithfull mengungkapkan bahwa ia tidak nyaman menjalin hubungan dengan Jagger. Ditambah lagi kecanduan Jagger dengan obat-obatan terlarang dan alkohol. Marianne Faithfull justru memuji hubungannya bersama Keith Richards.

Nama Mick Jagger pernah disebutkan di beberapa lagu musisi terkenal. Bagaimana tidak, hidupnya yang kontroversial dan penuh skandal ini tentunya menarik perhatian banyak orang. Mick Jagger menjadi banyak sumber inspirasi musisi modern. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Solekha
EditorAmelia Solekha
Follow Us