Bridge To Terabithia, Bukti Film Anak yang Disukai Orang Dewasa 

Tentang persahabatan yang penuh imajinasi

Film ini dirilis tahun 2007, tapi sampai sekarang masih masuk salah satu film terbaik yang pernah ditonton oleh penulis. Film ini berdasarkan novel dengan judul yang sama oleh Penulis Katherine Paterson, dan disutradarai oleh Gábor Csupó. Bridge to Terabithia adalah bukti film anak yang disukai oleh dewasa. Apa saja alasannya? 

Bridge to Terabithia menceritakan seorang anak laki laki Bernama Jess (diperankan oleh Josh Hutcherson) di keluarga yang hidup pas-pasan. Di sekolah, Jess sering dirundung teman temannya karena dianggap aneh dan suka menyendiri. Jess senang sekali berlari dan menggambar, hingga akhirnya ada anak baru yang masuk ke sekolahnya dan menjadi sahabatnya.

1. Jess dan Leslie, sahabat penuh imajinasi yang saling melengkapi

Bridge To Terabithia, Bukti Film Anak yang Disukai Orang Dewasa Leslie dan Jess (dok. Walden Media/Bridge to Terabithia)

Bersama sahabat barunya ini, Jess akhirnya bisa berlari menjauhi realita kehidupannya yang pahit bagi anak anak pada saat itu. Sahabat baru Jess ini seorang anak perempuan Bernama Leslie (diperankan oleh AnnaSophia Robb).

Awalnya, Jess menganggap biasa saja terhadap Leslie, hingga akhirnya di perlombaan balap lari sekolah tiba-tiba Leslie hadir di antara para pelari tersebut, di mana semuanya adalah laki-laki dan hanya Leslie anak perempuan di sana. Jess yang senang berlari, memimpin jauh pertandingan, sampai pada akhirnya dia terkejut kalau ternyata dia dikejar oleh Leslie hingga akhirnya Leslie memenangkan pertandingan tersebut. Jess mungkin kesal, dia dikalahkan oleh seorang anak baru dan perempuan.

Persahabatan dimulai ketika Jess turun dari bus sekolah yang mengantarkannya ke rumah, di sana, Leslie juga turun di tujuan yang sama. Ternyata, Leslie adalah tetangga barunya. Jess senang sekali menggambar, dia senang berkhayal. Leslie ternyata memiliki kesamaan yang sama, senang berkhayal. Mereka seperti ditakdirkan untuk menjadi sahabat, senang berkhayal untuk bisa melarikan diri dari realita.

2. Film yang membicarakan kalau imajinasi itu bukanlah hal yang aneh

Bridge To Terabithia, Bukti Film Anak yang Disukai Orang Dewasa Berimajinasi (dok. Walden Media/Bridge to Terabithia)

Jess dan Leslie adalah sepasang sahabat yang begitu menyayangi satu sama lain, mungkin zaman sekarang sebutannya platonic relationship. Imajinasi menyatukan mereka, setiap hari bertemu, bermain, dan berkhayal Bersama. Mereka membangun kerajaan mereka sendiri di tengah hutan di belakang rumah mereka, mereka menamai kerajaan itu Terabithia.

Selayaknya anak-anak pada umumnya, Jess dan Leslie senang sekali bermain, berkhayal, dan berimajinasi. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan berimajinasi di dunia yang mereka buat, Terabithia. Jess dan Leslie adalah korban perundungan di sekolahnya, di mana anak-anak di sekolahnya menganggap mereka aneh (freak) karena terlalu banyak berkhayal. Khayalan itu bahkan bisa kita dapati di dalam dialog-dialog yang dibangun Jess dan Leslie.

Baca Juga: 9 Film tentang Bertahan Hidup yang Berdasarkan Kisah Nyata

3. Bertualang di Terabithia, kerajaan imajinasi milik Jess dan Leslie

Bridge To Terabithia, Bukti Film Anak yang Disukai Orang Dewasa Jess dan Leslie (dok. Walden Media/Bridge to Terabithia)

Berkhayal, mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang menyenangkan, dan menonton film ini rasanya berkhayal itu memang kita perlukan, entah orang dewasa atau anak anak. Bridge to Terabithia secara tidak langsung mengatakan bahwa, berkhayal itu hal yang wajar dan bisa membantu kita me-refresh pikiran sejenak dari dunia nyata yang memaksa kita untuk bergerak cepat, mengikuti alur informasi dunia maya yang tidak pernah berhenti, sampai akhirnya kita lupa berkesadaran tentang hidup tidak hanya tentang itu saja.

Jess dan Leslie, mengajak kita untuk ikut bertualang bersama di dunia imajinasi bernama Terabithia, bahkan kita sebagai penonton, kadang bisa terkecoh dengan mana yang realita, dan mana yang imajinasi. Karena, visual film ini indah pada masanya, dialognya pun tidak monoton, banyak pesan tersirat dari dialog dialog di film ini. Film yang baik adalah film yang membekas, membuat kita belajar, dan membuat sudut pandang kita lebih jauh lagi.

4. Film anak yang terasa menyenangkan dan menyedihkan di saat yang bersamaan

Bridge To Terabithia, Bukti Film Anak yang Disukai Orang Dewasa Leslie dan Jess (dok. Walden Media/Bridge to Terabithia)

Film Bridge to Terabithia bisa menghangatkan hati kita, melihat konflik keluarga yang kontradiktif, melihat persahabatan yang tidak mengenal gender dan kekurangan. Jess dan Leslie saling melengkapi. Di film ini, kita bisa belajar tentang suatu hubungan di mata seorang anak anak, bagaimana rasanya dirundung, bagaimana rasanya dicintai, bahkan mengajarkan bagaimana rasanya kehilangan.

Mungkin, bagi Jess dan Leslie, hubungan mereka tidak berakhir baik, namun, mereka saling mengisi di hati satu sama lain, sebagai sahabat, sebagai hubungan platonic tanpa ada romansa atau ketertarikan seksual. Selama perjalanan film, Jess banyak melalui hal pahit dalam hidup ketika dia masih dini, Leslie datang melengkapi itu. Leslie adalah serpihan kekosongan Jess yang akhirnya mengisi kekosongan yang dirasakan Jess dalam hidup.

5. Film yang indah secara visual dan cerita, jangan lupa siapkan tissue jika ingin menontonnya

Bridge To Terabithia, Bukti Film Anak yang Disukai Orang Dewasa Jess dan Leslie (dok. Walden Media/Bridge to Terabithia)

Bagi saya, film ini masih terasa relate dengan kehidupan saya yang sudah tidak lagi muda, namun menolak tua dengan masih suka berkhayal. Film ini menggambarkan persahabatan, imajinasi, dan fantasi yang tidak ada batasnya. Di beberapa scene film ini, begitu terlihat jelas bahwa anak anak dengan imajinasi bisa membuat dunianya sendiri, bahwa anak anak tidak seharusnya melewati masa masa yang sulit di usia yang dini.

Bridge to Terabithia mungkin tidak seterkenal film anak-anak lainnya, namun, cerita yang disuguhkan dan visual yang begitu indah, membuat film ini masih layak sekali ditonton. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil di film ini, salah satunya adalah dialog Leslie kepada Jess "Tutup saja matamu, kemudian buka pikiran dan imajinasimu sebesar besarnya". Jangan lupa siapkan tisu untuk menonton film ini, karena ada hal yang pasti membuat penonton menangis. 

Baca Juga: Sudah Tahu? 5 Film Horor Pertama di Dunia, Kiblat Film Horor Saat Ini 

Muhammad Riduan Photo Writer Muhammad Riduan

Aku adalah Abu Yang Memendam Dendam.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya