Dikenal publik berkat dua albumnya yang berjudul The Slim Shady (1999) dan The Marshall Mathers (2000). Padahal sebelum itu, sekitar 4 tahun sebelumnya, Eminem pernah melepas album debut berjudul Infinite. Setelah era Infinite, Eminem memang mencolok dari segi vokal, lirik, dan gaya rap. Ini membuatnya mudah dikenali, apalagi liriknya punya relevansi dan level wisdom yang di atas rata-rata.
Menariknya, kesuksesan Eminem gak berhenti pada dua album tadi. Ia termasuk rapper yang konsisten berkarya dan kualitasnya jarang merosot. Bahkan album terbarunya, The Death of Slim Shady (Coup de Grâce) yang dilepas pada 2024 mendulang sukses dan pujian. Menariknya, tak sedikit pendengar album barunya itu datang dari generasi z, bukti kalau musiknya timeless.
Kalau David Bowie sampai Eminem saja harus menanti beberapa tahun sampai dapat status mainstream, masihkah kamu percaya kalau kesuksesan itu bisa diraih secara instan? Bila ada, pastinya itu fenomena minoritas yang tak bisa jadi patokan. Teliti pula apa faktor yang memungkinkan itu terjadi sebelum menjadikannya inspirasi.