My Hero Academia: 5 Quirk yang Lebih Cocok untuk Penjahat

11 Jul 2022, 06:10 WIB

Hitoshi Shinso (dok. bones/My Hero Academia)

My Hero Academia jadi anime dengan banyaknya karakter pahlawan super dengan kekuatan yang keren-keren. Dalam anime ini, kekuatan super disebut dengan quirk. Para pahlawan pun memilih menggunakan quirk untuk menyelamatkan orang lain dan mengalahkan penjahat. Namun, beberapa karakter tampaknya memiliki quirk yang kurang sesuai untuk profesi pahlawan.

Seperti deretan quirk ini, kelima quirk yang penulis rangkum tampaknya lebih cocok jika dimiliki oleh penjahat nih. Jika dilihat dari fungsi quirk-nya, kemampuan mereka pasti lebih berguna dengan efisien sebagai penjahat ketimbang digunakan sebagai pahlawan. Yuk kita simak selengkapnya di bawah!

1. Brainwashing - Hitoshi Shinso

Hitoshi Shinso (dok. Studio Bones/My Hero Academia)

Sedari awal, Shinso telah mengetahui jika quirk-nya lebih cocok digunakan oleh penjahat. Memiliki quirk bernama Brainwashing, Shinso dapat mengendalikan orang lain dengan syarat tertentu. Syarat yang diperlukan untuk pengaktifan quirk ini adalah korban harus menjawab pertanyaan Shinso. Setelah terjebak oleh quirk ini, orang yang telah merespon pertanyaan Shinso akan melakukan apapun kemauan Shinso.

Namun, quirk Shinso juga bukannya nggak terkalahkan lho. Apabila korban mendapatkan sentuhan fisik seperti guncangan atau hanya sekedar tepukan kecil, korban akan tersadar dari cuci otak yang diaktifkan oleh Shinso.

2. Black Hole - Thirteen

Thirteen (dok. Studio Bones/My Hero Academia)

Black Hole adalah quirk yang dimiliki oleh Thirteen. Thirteen sendiri pernah menunjukkan quirk-nya dalam penyerangan USJ. Kemampuan menyerap apapun dalam jarak dekat tentunya memang kekuatan yang mengesankan, namun juga kurang efektif untuk digunakan oleh pahlawan.

Seperti namanya, quirk ini mampu membuat apapun terserap dengan cepat ke dalam jari Thirteen. Layaknya Black Hole sungguhan, benda apapun yang berukuran besar maupun kecil bahkan cahaya sekalipun dapat terserap tanpa sisa dan menjadi debu.

3. Somnambulist - Midnight

Midnight (dok. Studio Bones/My Hero Academia)

Dimiliki oleh Midnight, Somnambulist adalah quirk yang dapat membuat korban jatuh tertidur jika menghirup gas yang dikeluarkan dari pori-pori kulit Midnight. Quirk ini tentunya akan sangat berguna untuk menggoyahkan pertahanan musuh jika digunakan di dalam ruangan.

Namun bayangkan saja jika quirk ini akan lebih berguna bagi penjahat khususnya untuk membius para pahlawan selagi melakukan tindakan kriminal. Untungnya quirk ini gak jatuh ke tangan penjahat ya!

4. Invisibility - Toru Hagakure

Toru Hagakure (dok. Studio Bones/My Hero Academia)

Jika punya kekuatan menghilang, seorang penjahat mungkin saja akan menggunakannya untuk melakukan kejahatan tanpa sepengetahuan orang lain. Dalam anime My Hero Academia, Toru Hagakure memiliki quirk Invisibility untuk membuatnya jadi tak kasat mata.

Menjadi tidak terlihat sepanjang waktu tentunya dapat membuat Hagakure jadi kurang diperhatikan oleh orang sekitarnya. Meskipun kekuatan menghilang ini lebih cocok jika digunakan penjahat, sepertinya Hagakure tidak pernah menggunakan quirk-nya untuk melakukan hal-hal buruk.

5. Copy - Neito Monoma

Neito Monoma (dok. Studio Bones/My Hero Academia)

Satu lagi quirk yang lebih cocok digunakan oleh penjahat adalah quirk Copy milik Neito Monoma. Seperti namanya, quirk ini digunakan untuk menyalin kemampuan seseorang selama kurun waktu tertentu.

Jika diambil-alih oleh orang jahat, quirk ini bisa saja digunakan untuk menyalin quirk milik orang-orang tertentu dan menggunakannya untuk kejahatan. Pemilik quirk asli bisa saja disalahpahami karena quirk-nya digunakan tanpa ijin.

Itu dia 5 quirk dalam anime My Hero Academia yang lebih cocok berada dalam pihak penjahat ketimbang dalam pihak pahlawan. Menurutmu apakah deretan quirk ini lebih cocok untuk penjahat saja atau lebih melegakan jika quirk ini dimiliki oleh seorang pahlawan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.