Kuma menangis. (dok. Toei Animation/One Piece)
Perlu diakui jika Robin memiliki masa lalu yang traumatis. Apa yang terjadi pada masa kecilnya membuat Robin kehilangan arah sehingga dirinya tidak lagi memiliki tujuan hidup. Terlebih, Robin diburu bukan karena sebuah kejahatan, melainkan hanya karena sebuah pengetahuan.
Namun, jika dibandingkan dengan Kuma, Kuma tampaknya sudah ditakdirkan untuk menderita sejak lahir. Seperti yang sudah penulis sebutkan, seorang Buccaneer hanya memiliki dua pilihan: menjadi budak seumur hidup atau mati. Dilahirkan sebagai seorang Buccaneer tampak sebuah dosa yang sangat besar dalam dunia One Piece.
Masalah kehilangan, keduanya sama-sama kehilangan orang yang mereka cintai. Namun, setidaknya sekarang Robin memiliki rumah yang kita kenal sebagai Bajak Laut Topi Jerami. Di sana, Robin memiliki orang-orang yang akan melakukan apa saja demi melindunginya. Terlebih, Robin juga setidaknya tidak kehilangan sahabat lamanya, yakni Saul.
Sementara itu, Kuma mungkin bisa menemukan sedikit kebahagiaan, baik dalam Pasukan Revolusioner ataupun pada Bonney. Namun, melihat ayah sendiri ditembak di depan mata tetap merupakan hal yang mengerikan. Pemerintah Dunia tidak hanya merebut orangtua Kuma, tetapi mereka juga mengambil satu-satunya hal yang Kuma miliki, yakni Ginny. Sekarang, Kuma harus mengorbankan seluruh hidupnya untuk seseorang yang bahkan bukan anak kandungnya.
Kesimpulannya, Robin dan Kuma sama-sama memiliki latar belakang yang tragis, tetapi Kuma tetap merupakan karakter paling menderita dalam One Piece. Kuma tidak hanya kehilangan segalanya, tetapi dirinya juga seperti sudah dikutuk untuk menderita seumur hidup sejak lahir. Jadi, bagaimana menurutmu? Kamu setuju jika Kuma adalah karakter paling menderita dalam seri One Piece?